Liputan6.com, Tokyo- Greysia Polii / Apriyani Rahayu membuat seluruh Indonesia bersorak usai memastikan dapat emas di ganda putri badminton Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). Greysia / Apriyani kalahkan ganda China, Chen Qingchen/ Jia Yifan dengan 21-19, 21-15.
Kemenangan ini melanjutkan tradisi emas Indonesia di Olimpiade. Sejak 1992, Indonesia selalu berhasil raih emas kecuali pada Olimpiade 2012.
Emas dari Greysia / Arpiyani di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini merupakan yang ke delapan untuk Indonesia di sejarah keikutsertaan di Olimpiade. Sedangkan ini menjadi medali keempat untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo yaitu 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Advertisement
Greysia Polii, 33 tahun, sangat terharu dengan kemenangan ini. Dalam akun media sosialnya, pebulu tangkis asal Minahasa ini pun menyampaikan pesan persatuan.
"Pelatih saya keturunan Tionghoa tulen asal Solo, pasangan saya di lapangan keturunan Papua-Blitar, Saya orang Minahasa tulen ada Tionghoa dikit," tulisnya.
"Kalau bukan Indonesia yang mempersatukan kami, kami tidak akan pernah bisa bersatu.#banggaberkebangsaanIndonesia #SAYAINDONESIA #SAYAPANCASILA."
Â
Video Menarik
Kunci Kemenangan
Â
Greysia / Apriyani memang sedang dalam bagus-bagunya di Olimpiade 2020. Lawan berat dari China pun berhasil dilibas dalam dua game langsung.
Dukungan yang besar dari masyarakat Indonesia dan seluruh pihak ternyata turut menyulut semangat mereka untuk meraih emas.
"Kami berdua bersyukur dan berteima kasih pada keluarga, masyarakat Indonesia atas dukungannnya selama ini. Meski jarang bermain media sosial, kami tahu orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah bahkan sampai presiden selalu memberi support pada kami," kata Greysia saat wawancara bersama Indosiar usai pertandingan.
Â
Advertisement
Kuat Mental
Â
Selain faktor dukunga, Greysia Polii juga menyebut faktor mental sangat berperan. Dia mengaku tak pernah terpengaruh dengan lawan.
"Jaga pikiran, fokus dan ketenangan," ujarnya.
Infografis
Advertisement