Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal David Jacobs? Ya, nama ini sudah sangat kondang sebagai atlet para tenis meja. Teranyar, pria kelahiran 21 Juni 1977 tersebut, jadi perhatian lagi khalayak saat berjuang di Paralimpiade Tokyo 2020. Kegigihannya membela Merah Putih di tengah padatnya jadwal berujung medali perunggu. "Puji Tuhan. Terima kasih atas doa dan dukungannya," ucap David mengawali percakapan dengan Liputan6.com, Kamis (9/9/2021).
David yang pernah didaulat sebagi atlet terbaik dunia untuk kategori male para-table tennis oleh International Table Tennis International (ITTF) memang tak pernah berhenti bersyukur atas pencapaian prestasinya itu. Tak mau terbuai dengan semua pujian dan penghargaan itu, David justru merasa apresiasi itu harus dijadikan motivasi.
Seperti ketika mendapat ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat akun twitternya. "Medali ketiga untuk Indonesia dari Paralimpiade Tokyo datang dari cabang paratenis meja. David Jacobs, pemain paratenis meja kelas 10 mempersembahkan medali perunggu, siang ini," kata Jokowi.
Advertisement
"Pasti sangat senang dan bangga ya dapat ucapan dari Pak Jokowi. Bersyukur ke Tuhan, masih bisa mengibarkan bendera merah putih di Tokyo. Dan [ini] jadi motivasi untuk bisa terus berkarya," ujar David.
Seoah mendapat momen, David pun sempat menuturkan pesan dan harapannya di Hari Olah Raga Nasional tahun ini. Dia berharap olah raga Indonesia dengan adanya sistem pembinaan yang lebih baik akan membuat prestasi semakin lebih baik.
Jangan Ragu
Karena itu, David yang pernah tampil hebat pada ASEAN Para Games di Solo dengan total meraih tujuh emas, mengajak agar masyarakat Indonesia terus memiliki semangat untuk berolahraga karena tubuh akan lebih bugar.
"Dan juga untuk anak-anak muda Indonesia yang mau jadi atlet, jangan ragu dan takut. Karena saat ini perhatian pemerintah sangat baik untuk para atlet berprestasi. Maju terus olah raga Indonesia," ucap David penuh semangat.
Advertisement
Bantu Sesama
David memang mengakui perhatian pemerintah pada atet berprestasi sangat memadai. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan langsung penghargaan dan apresiasi berupa bonus kepada atlet di Paralimpiade Tokyo 2020, termasuk peraih medali.
Disinggung soal rencana pemberian bonus tersebut, David dengan tegas menyebut akan digunakan untuk investasi. "Rumah dan ditabung, dan juga dipakai untuk hal-hal yang bermanfaat untuk membantu keluarga dan sesama yang membutuhkan," katanya.
Pelepas Dahaga
David berhasil menyumbangkan medai perunggu untuk Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 lewat cabang olahraga (cabor) para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.
Bagi David, ini merupakan medali keduanya dari tiga kesempatan di ajang Paralimpiade. Sebelumnya, dia sukses meraih medali perunggu pada Paralimpiade London 2012 para tenis meja kelas 10 putra, sekaligus pelepas dahaga Indonesia setelah mengalami paceklik medali lebih dari 20 tahun dalam Paralimpiade
Advertisement
Motivasi Hidup
Sebelumnya berbagai gelar nasional dan internasional juga berhasil diraupnya. Pada tahun 2001 ia memenangkan medali emas pertamanya pada Southeast Asia Table Tennis Association (SEATTA) Games di Singapura.
Kariernya di tenis meja para (disabilitas) dimulai pada 2010 dengan bergabung National Paralympic Committee (NPC). Dengan bergabung ke cabang tenis meja khusus bagi penyandang disabilitas, David menemukan makna bersyukur yang dijadikannya sebagai motivasi hidup.
David menyatakan target selanjutnya dia masih ingin terus bisa berpartisipasi hingga Paralimpiade Paris 2024. "Tidak mudah mengingat usia yang sudah tidak muda," akunya.
"Tapi dengan doa dan tekad akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dan ingin memotivasi anak-anak muda disabilitas khususnya cabang olah raga tenis meja untuk semangat dan terus berjuang untuk juga bisa berprestasi sampai dengan Paralimpiade," tutup David di akhir perbincangan.