Liputan6.com, Jakarta - Hukuman Badan Antidoping Dunia (WADA) untuk Indonesia membuat masalah penggunaan zat terlarang di dunia olahraga dalam negeri kembali hangat diperbincangkan.
Lifter putri nasional Windy Cantika Aisah pun berbagi tips agar tidak terjerat skandal doping. Dia membawa sendiri botol air minum untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
Sayang mantan atlet renang Indra Gunawan merasakan nasib berbeda. Akibat minim pengetahuan, dia tersandung kasus doping pada 2013. Ketika itu, Indra kena skorsing 18 bulan.
Advertisement
Berawal saat mengikuti Asian Indoor and Martial Arts Games di Incheon, Korea Selatan pada Juli 2013, Indra terbukti menggunakan methylhexaneamine yang terkandung dalam sebuah suplemen.
Ia mengaku tidak tahu di dalam suplemen itu ada kandungan methylhexaneamine yang dilarang. "Ya namanya suplemen itu kadang ditulis kandungannya A sampai C, tapi tahu-tahu di dalam masih ada ingredient D," cerita Indra kepada Liputan6.com.
Â
Banding dan Berprestasi
Indra mengonsumsi suplemen tersebut setelah mendapat rekomendasi dari Timnas Renang. "Namanya tim nasional, ya saya percaya saja. Katanya suplemennya aman, tak ada apa-apa. Direkomendasiin coba ini. Saya coba, enggak tahunya kena saya."
Indra kemudian dikenai hukuman oleh Badan Antidoping Indonesia (LADI) berupa larangan mengikuti kejuaraan renang selama tiga bulan. Namun, akibat salah paham, hukuman dari LADI ternyata tidak dilaporkan ke Federasi Renang Internasional (FINA). Akibatnya Indra mendapat perpanjangan hukuman skorsing 18 bulan hingga dua tahun.
Oleh Court of Arbitration of Sport (CAS), Indra mendapatkan pengurangan skorsing dari 24 bulan menjadi 18 bulan. Ia terbebas dari skorsing pada Januari 2015.
Indra kemudian bangkit dan menjadi andalan Indonesia di SEA Games 2015 dan 2017. Pria yang kini berdomisili di Bali itu sukses meraih dua medali emas dengan menjadi yang terbaik di nomor 50 meter gaya dada.
Selengkapnya baca di sini...
Advertisement