Sambut 2022, ISA Punya Markas Baru

Diklat sepak bola Imran Soccer Academy atau ISA memiliki markas baru yang megah.

oleh Thomas diperbarui 29 Des 2021, 08:37 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 05:23 WIB
Akademi sepak bola ISA
Akademi sepak bola ISA

Liputan6.com, Jakarta- Semakin banyak akademi atau diklat sepak bola di Indonesia yang mempunyai fasilitas layaknya klub profesional. Mereka tak lagi hanya menyewa tempat untuk dijadikan base camp.

Diklat Sepakbola di Cibubur, Imran Soccer Academy (ISA) menyambut tahun 2022 dengan markas baru yang beralamat di Jalan Letda Nasir No.26 Nagrak Gunung Putri Kabupaten Bogor, tak jauh dari Cibubur.

Diklat Sepak bola yang sudah memiliki ratusan prestasi nasional dan internasional ini, sebelumnya berada di kawasan Pesona Florence Kota Wisata, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. 

Di tempat baru, Diklat yang didirikan lawyer Zuchli Imran Putra ini tersebut menempati lahan seluas 2.500 meter. Fasilitas yang ada di base camp, antara lain asrama siswa yang sangat luas, ruang pertemuan, tempat beribadah, sejumlah lapangan olahraga seperti tenis meja dan yang akan dibangun bulutangkis, futsal dan gym atau fitnes.

Presiden Diklat Sepakbola ISA, Muhammad Daffa Imran mengatakan, dipilihnya tempat baru ini karena akses menuju lokasi sangat mudah, seperti dari tol Jatikarya, Cibubur dan Jatiasih. Sehingga, masyarakat yang hendak menuju Diklat Sepakbola ISA tak perlu risau.

"Di kawasan sini, suasananya juga masih asri, aman dan nyaman. Lokasinya juga dekat dengan kediaman Bapak Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas," ujar Daffa Imran saat memperkenalkan bace camp baru Diklat ISA.

Kegiatan

Saat ini, siswa yang bergabung di Diklat Sepakbola ISA sudah berjumlah ratusan anak. Mereka berusia mulai 8-17 tahun dan berasal dari berbagai kota di Indonesia.

"Siswa dari Aceh sampai Papua ada yang belajar sepakbola di sini. Ada seratusan lebih murid dan mayoritas tinggal di sini," tutur Daffa, lalu menjelaskan pendaftaran bisa diakses melalui media sosial Instagram dan Facebook ISA atau datang langsung.

Adapun kegiatan siswa sangat padat di Diklat Sepakbola Cibubur tersebut mulai pagi hingga jelang istirahat malam. Menurut Daffa, pada pagi hari, bagi siswa atau pemain yang ingin menambah latihan mandiri dipersilakan.

"Setelah itu sekolah juga, ada yang negeri dan swasta di daerah sini. Kita juga jalin kerjasama dengan mereka. Usai sekolah, istirahat, lalu sore mulai latihan sepak bola dengan pelatih dengan menerapkan kurikulum yang ada," ungkap Daffa.

Kegiatan lain yang rutin dilakukan adalah shalat lima waktu berjamaah, azan dan menjadi imam sholat, kemudian Magrib sampai Isya mengaji baca Alquran, belajar tafsir, shiroh dan hadits, sekalian meminta siswa untuk kultum atau kuliah tujuh menit ( ceramah 7 menit ) secara bergantian.

Pada hari Minggu, para siswa juga dijadwalkan berenang, lalu Senin dan Rabu jadwal kursus Bahasa Inggris.

Spanyol

Selain berlatih rutin, siswa dari Diklat Sepakbola di Cibubur tersebut juga sering diajak melakoni turnamen. Semenjak berdiri pada 2012, telah ada ratusan trofi yang berhasil dibawa pulang, baik dari turnamen nasional, regional maupun internasional.

Beberapa gelar internasional yang berhasil didapat antara lain turnamen Mediterranean International Cup (MIC) U-14  di Barcelona tahun 2014 serta English Super Cup Under 13 pada 2017. 

"Bagi Diklat Sepakbola Imran Soccer Academy, trofi ini sangat berkesan. Saat itu kami mendapatkan juara kedua setelah kalah di final dari tim Amerika Serikat. Saat itu saya menjadi salah satu pemain di tim ISA, jadi juga sangat bersejarah," terang Daffa, mahasiswa semester akhir Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini.

Sementara itu, Diklat Sepakbola ISA juga memiliki agenda prestisius dengan mengirim para pemain untuk menimba ilmu di Spanyol. 

Menurut Daffa, program training camp (TC) akan dimulai pada Maret - April 2022. Dan, tim akademi yang dipilih adalah Rayo Vallecano.

Rayo Vallecano sendiri, saat ini berhasil menempati empat besar klasemen La Liga di bawah Real Madrid, Sevilla dan Real Betis. Di sana ada bintang Radamel Falcao.

"Kebetulan, saya punya teman di akademi Rayo Vallecano saat saya bermain di Spanyol dulu. Kami akhirnya menjalin kerjasama untuk mengirim pemain dari Diklat ISA ke sana untuk belajar sepakbola ala Spanyol," ungkap Daffa.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya