Liputan6.com, Jakarta- Bali United FC merupakan salah satu pioner klub BRI Liga 1 yang pertama merilis projek Non-Fungible Token (NFT). Tak mau kalah dari IBL, Bali United memberikan nama NFT mereka dengan nama Baliverse.
Projek NFT ini akan menjadi salah satu media bagi Bali United untuk mendukung karya-karya seniman lokal, khususnya Bali.
Advertisement
Baca Juga
Edisi pertama dari Baliverse akan berkolaborasi dengan seniman asal Desa Tampaksiring, Bali bernama Dewa Gede Raka Jana Nuraga.
Raka sendiri merupakan penggemar dari Bali United FC yang bisa melakukan seni mural. Melalui kolaborasi ini, Baliverse akan menghadirkan sekitar 8.000 aset digital NFT yang bisa dikoleksi oleh komunitas NFT.
Tidak Lepas dari Nuansa Pulau Bali
Nantinya, aset digital NFT Baliverse tidak akan lepas dari traits dan aksesoris bernuansa Pulau Dewata Bali.
“Kami telah mempersiapkan produk ini sejak tahun lalu bersama Raka Jana, diiringi juga dengan upaya edukasi terkait NFT kepada komunitas di Bali dan luar Bali.” Ucap Chief Product Officer, Dhika Himawan yang dikutip dari laman resmi klub pada Sabtu (29/1).
“Pengetahuan mengenai NFT dari sisi teknis beserta manfaat dan sisi investasinya diharapkan akan meningkatkan literasi finansial yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi para insan kreatif di Bali pada khususnya,” tambah Dhika Himawan.
Advertisement
Kegunaan NFT Baliverse
Nantinya, NFT Baliverse juga memiliki kegunaan yang bisa dinikmati para pemiliknya di dunia nyata seperti VIP lounge di Bali, acara spesial khusus pemilik Baliverse, manfaat khusus untuk fans Bali United hingga tiket liburan ke Bali.
Tak hanya itu, Baliverse juga melakukan pengembangan Metaverse, dunia virtual yang dibuat seperti dunia nyata. Para pemilik NFT Baliverse dapat menggunakan NFT untuk memasuki Metaverse dan menikmati fitur dan pengalaman interaktif budaya Bali yang ada di dalamnya.
“Ini merupakan langkah berikutnya dari kami dalam dunia blockchain, NFT, dan Metaverse, sesuai misi kita di tahun 2020, di mana bola akan terus berinovasi dan berkontribusi dalam mengangkat sektor industri kreatif, khususnya di Bali,” ujar Philmon Tanuri, Chief of Business Strategist.
Penulis: Jesslyn Koesman