Andika Monoarfa Kembali Jadi Ketua Umum PB Perbasasi

Andika Monoarfa akan kembali memimpin Perbasasi. Tugas berat sudah menantinya.

oleh Thomas diperbarui 01 Mar 2022, 05:49 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 05:35 WIB
Andika Monoarfa Kembali Jadi Ketua Umum PB Perbasasi
Andika Monoarfa Kembali Jadi Ketua Umum PB Perbasasi

Liputan6.com, Jakarta- Andika Monoarfa kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi). Andika terpilih secara aklamasi untuk periode 2022-2026.

Putra Suharso Monoarfa itu mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota dan pengurus sehingga secara otomatis melanjutkan amanat sebagai ketum Perbasasi.

Seremoni pemilihan ketua umum Perbasasi dilangsungkan Hotel Borobudur, Jakarta pada akhir Februari kemarin.

"Seluruh anggota dan pengurus, baik daerah ataupun pusat, memberikan dukungan untuk menunjuk Bapak Andika secara aklamasi. Semuanya mendukung beliau untuk terus melanjutkan amanah yang telah diberikan kepadanya sejak tahun lalu," ujar Didi Hadi Prastowo, Wakil Direktorat Pengprov Perbasasi Jawa Timur.

Sesaat setelah kembali dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Ketua Umum Perbasasi, Andika Monoarfa pun langsung mengumumkan nama-nama anggota pengurus pusat yang nantinya akan membantu menjalankan tugas hingga empat tahun ke depan.


Kepengurusan

Andika Monoarfa Kembali Jadi Ketua Umum PB Perbasasi
Andika Monoarfa Kembali Jadi Ketua Umum PB Perbasasi

Dan 95 persen dari nama-nama yang ia rilis siang tadi, merupakan nama-nama yang juga membantunya menjalankan organisasi di periode pertama.

"Bisa dibilang hampir tidak ada yg berubah. Memang ada beberapa, tapi 95 persen (pengurus) tetap sama. Sebenarnya akan lebih praktis, karena mereka sudah tau harus bagaimana dalam melanjutkan program-program yang telah kami rancang sejak periode sebelumnya. Jadi tinggal melanjutkan saja," tutur Andika.


Masalah PON

Salah satu tugas utama yang wajib dituntaskan oleh Andika dan kepengurusannya dalam waktu dekat adalah gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON). Beberapa silang pendapat masih terjadi jelang gelaran multo event dua tahunan ini, yang salah satunya adalah mengenai kostum yang akan digunakan oleh atlet putri.

"Jadi sebelumnya kan Aceh meminta untuk atlet putri mengenakan kostum yang syariah. Hingga saat ini masih kami bicarakan. Salah satu yang kami tawarkan adalah memindahkan pertandingan putri di Medan. Tapi sampai saat ini hal tersebut masih belum usai dibahas," terang Andika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya