Manchester United Dapat Lampu Hijau dari Erik Ten Hag untuk Tendang Cristiano Ronaldo

Liputan6.com, Manchester - Erik ten Hag dikabarkan telah menyetujui kesepakatan dengan Manchester United. Juru taktik asal Belanda itu akan mulai menduduki kursi manajer pada akhir musim ini.

Salah satu masalah besar yang harus ditangani Ten Hag di MU adalah  Cristiano Ronaldo. Menurut Daily Star, pelatih Ajax itu telah menyetujui potensi penjualan bintang asal Portugal tersebut.

Laporan tersebut juga mengklaim Ten Hag percaya Cristiano Ronaldo tidak akan cocok dengan gaya permainan yang ingin diterapkan di Man Utd. Selain itu, ia juga yakin pemenang Ballon d'or lima kali itu tidak akan cocok dengan rencana jangka panjang yang diinginkan.

Ronaldo pindah kembali ke Manchester United dari Juventus dalam kesepakatan senilai sekitar 12 juta pound musim panas 2021. Dia menandatangani kontrak hingga Juni 2023.

Kendati sudah menjaringkan 18 gol di semua kompetisi sejauh ini, musim 2021/2022 sangat membuat frustasi baik bagi Ronaldo maupun MU. Sebab, Setan Merah masih tercecer di posisi ketujuh klasemen Liga Inggris.

Alhasil, MU terancam finis di luar empat besar. Selain itu, juara Liga Inggris 20 kali itu bakal menjalani musim kelima berturut-turut tanpa trofi.

Simak klasemen Liga Inggris di halaman berikutnya. 

Cristiano Ronaldo tak perlu khawatir jika dijual Manchester United pada musim panas ini. Sebab, Paris Saint-Germain siap menampung pemain berusia 37 tahun tersebut.

Menurut El Nacional - via Goal - PSG saat ini di posisi terdepan untuk mengontrak Ronaldo. Klub kaya Prancis itu bisa membujuknya jika mantan pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menggantikan Mauricio Pochettino.

Ronaldo dan Zidane pernah bekerja sama di Real Madrid. Keduanya sukses memenangkan sejumlah trofi buat raksasa Spanyol tersebut.

Di antaranya dua gelar juara Liga Spanyol dan tiga trofi Liga Champions. Selain itu, trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub masing-masing sebanyak dua kali.

Critiano Ronaldo kembali menjadi sorotan. Pemenang Ballon d'Or itu tengah dalam penyelidikan polisi karena kasus dugaan penyerangan fans Everton, akhir pekan lalu.