Liputan6.com, Jakarta- Walau secara organisasi tidak diakui keberadaannya di Indonesia, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP.PTMSI) pimpinan Komjen Pol (Purn) Oegroseno tetap menjalankan program pembinaan.
Yang teranyar adalah hadirnya Kejurnas Tenis Meja berhadiah total Rp 500 juta. Kompetisi ini rencananya akan berlangsung 1-6 Juli 2022 di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Kejurnas ini mempertandingkan nomor tunggal putra dan putri U-19 kelahiran 2003, tunggal putra dan putri umum serta kelompok umur 55 tahun ke atas.
Advertisement
Menurut Ketua Umum PP.PTMSI Oegroseno, Kejurnas ini sebagai bukti nyata bahwa PP.PTMSI menyelamatkan pembinaan tenis meja Indonesia.
"Ya masyarakat bisa menilai siapa yang membina dan siapa yang membinasakan tenis meja Indonesia.PP.PTMSI tak ingin pembinaan atlet tenis meja Indonesia terhenti hanya karena organisasinya sengaja diacak-acak oleh mereka yang berkedok seolah-olah cinta dan peduli tenis meja Indonesia," kata mantan Wakapolri ini.
Bangkok
Tak cuma kejurnas, dalam waktu dekat ini PP.PTMSI juga akan mengirim atlet tenis meja ke Kejuaraan SEATTA di Bangkok, Thailand.
Oegroseno menambahkan bahwa keikutsertaan Indonesia di SEATTA sebagai bukti tenis meja Indonesia masih eksis dan diakui dunia internasional.
Advertisement
Eksistensi
Ketidakhadiran petenis meja Indonesia di SEA Games ke-31 Hanoi Vietnam lalu, lanjut Oegroseno, menjadi pertanyaan para anggota Asean.
"Ya mereka menyayangkan tenis meja Indonesia absen di SEA Games ke-31 Hanoi Vietnam hanya karena dicekal oleh pemerintahnya sendiri," demikian Oegroseno.