Liputan6.com, Milan- Gelandang AC Milan Tiemoue Bakayoko membuat heboh Italia. Dia sempat terlihat sedang digeledah polisi beberapa hari lalu, yang ternyata salah tangkap.
Awalnya, polisi sudah membuat sebuah jebakan atau penghalang di jalan raya. Ini menyusul terjadinya baku tembak antara dua geng di kota Milan.
Baca Juga
Sialnya, Tiemoue Bakayoko sedang melewati daerah itu. Dia pun langsung dihentikan dan diperiksa sebelum akhirnya polisi menyadari kesalahan mereka.
Advertisement
Setelah bungkam beberapa lama, eks Chelsea ini akhirnya buka suara soal insiden tersebut. Dia mengaku tak marah dengan kesalahan itu, tapi dia tak sepakat dengan cara polisi beraksi.
"Polisi sudah akui itu kesalahan dan menyadarinya saat itu. Salah itu wajar karena manusiawi, tak ada masalah dengan itu. Namun cara mereka gunakan kekuasaan itu yang jadi masalah. Mereka sudah terlalu jauh melangkah," katanya seperti dikutip Marca.
Dihadang Senjata
Bakoyoko menceritakan kalau dirinya dan penumpan yang ada di dalam mobilnya berada dalam bahaya saat polisi menggeledahnya. Dia merasa metode yang dilakukan polisi salah.
"Masalahnya bukan karena kesalhan itu tapi metode yang mereka gunakan. Saya lihat senjata hanya berjarak beberapa meter dari saya dan penumpang," katanya.
"Polisi sudah jelas membuat kami dalam bahaya tak peduli apapun alasan mereka lakukan itu."
Advertisement
Pembelaan Polisi
Sementara itu, polisi membela diri atas kesalahan yang mereka lakukan. Mereka mengaku hanya menjalankan tugas dengan sepantasnya.
"Harus dicatat kalau penggeledahan itu terjadi dalam konteks operasional, dimana tindakan hati-hati level tertinggi dipakai," bunyi pernyataan polisi.
Barter Pemain
Di sisi lain, AC Milan sedang ditunggu MU untuk barter pemain. MU menginginkan gelandang AC Milan Ismael Bennacer. Harga Bennecer diperkirakan mencapai 45 juta euro atau 38,2 juta poundsterling. MU tak berniat menebusnya tunai.
Untuk menyiasati transfer pemuda asal Aljazair itu, Setan Merah mengajak AC Milan barter pemain. MU siap memberikan gelandang Donny van de Beek sebagai gantinya.
Van de Beek kebetulan gagal bersinar bersama MU sejak didatangkan dari Ajax Amsterdam di tahun 2019. Pria Belanda itu lebih banyak dicadangkan. Pada paruh kedua musim lalu, Van de Beek dipinjamkan MU ke Everton.
Van de Beek sebenarnya ingin bertahan di MU. Kehadiran Ten Hag diharapkan mengubah nasibnya. Namun karena kebutuhan akan gelandang bertahan, Ten Hag bisa saja merelakan Van de Beek ke AC Milan.
Advertisement
Gelandang Bertahan
MU lebih butuh gelandang bertahan seperti Bennacer ketimbang gelandang serang. Di posisi Van de Beek, MU telah memiliki Bruno Fernandes dan pemain anyar Christian Eriksen.
Bennacer diyakini tidak akan kesulitan beradaptasi di Inggris. Dia pernah menghabiskan dua musim sebagai pemain junior Arsenal pada 2015 dan 2016 sebelum hijrah ke Empoli.
Barter pemain dipilih MU karena anggaran belanja klub cukup terbatas. Ten Hag hanya dimodali 100 juta pound. Dana tersebut harus dibagi-bagi untuk membeli bek, gelandang dan striker baru.