Liputan6.com, Jakarta- Legenda sepak bola Inggris Michael Owen sedang berada di Jakarta sepanjang akhir pekan ini. Eks striker Liverpool itu bercerita banyak hal dalam kunjungannya memenuhi undangan Vidio selaku pemegang hak siar Liga Inggris di Indonesia.
Owen mengungkapkan salah satu penyesalan terbesar dalam karier sebagai pesepakbola profesional. Pria 42 tahun itu meratapi tak bisa memberikan satupun gelar bergengsi untuk timnas Inggris.
"Penyesalan terbesar saya adalah tidak bisa memenangkan sesuatu bersama timnas Inggris. Bagi saya Piala Dunia merupakan turnamen terbesar dan terpenting karena digelar setiap empat tahun sekali," kata Owen saat meet and greet dengan fans di kantor Vidio, Senayan, Jakarta.
Advertisement
Saat masih muda, Owen merupakan talenta terbaik di Inggris. Dia sukses di timnas junior Inggris. Berbekal performa apiknya, Owen sudah mendapat kesempatan debut di timnas senior pada 11 Februari 1998.
Ketika itu Owen memecahkan rekor pemain termuda yang membela Inggris di abad 20. Saat debut Owen baru berusia 18 tahun dan 59 hari. Owen juga kemudian masuk skuad The Three Lions di Piala Dunia 1998.
Pada laga pemanasan Piala Dunia 1998, Owen juga sukses menorehkan rekor lagi usai mencetak gol perdana kala melawan Maroko. Owen menjadi pemain termuda dalam sejarah yang mencetak gol untuk Inggris. Rekor ini kemudian dipecahkan Wayne Rooney.
Karier di Timnas
Karier Owen bersama timnas Inggris cukup baik. Owen 10 tahun malang melintang di timnas Inggris. Dia membuat 40 gol dari 89 laga dan berada di posisi keenam sebagai top skor sepanjang masa The Three Lions.
Sayangnya Owen tak bisa memberikan satu gelar juara pun untuk Timnas Inggris. Padahal Owen main di lima turnamen besar bersama Inggris. Di turun di tiga Piala Dunia yakni 1998, 2002 dan 2006. Adapun di Euro, Owen ikut dua kali di edisi 2000 dan 2004.
Owen juga bermain bersama talenta hebat lain di timnas Inggris seperti David Beckham, Frank Lampard, Rio Ferdinand, Steven Gerrard hingga John Terry.
Advertisement
Tak Mau Melatih
Owen sendiri tak berniat menekuni karier sebagai pelatih. Dia sangat menikmati kehidupannya yang sekarang bekerja sebagai pundit. Dengan menjadi komentator, Owen bisa tetap dekat dengan keluarga dan mengurus bisnis pacuan kuda.
"Saya tidak tertarik melatih. Hidup saya sudah seimbang saat ini. Saya memiliki empat anak. Bisnis pacuan kuda dan pundit. Menjadi pundit membuat saya memiliki banyak waktu untuk melakukannya kegiatan lain. Saya menikmatinya," tutur Owen.