Yuk, Kenali Macam-Macam Gerakan Senam Lantai

Senam adalah aktivitas fisik yang dapat membantu menjaga kebugaran tubuh. Senam lantai memiliki berbagai macam gerakan dan umumnya dilakukan di atas matras.

oleh Haya Aulia diperbarui 26 Sep 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2022, 19:00 WIB
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Melakukan Senam Lantai
Ilustrasi Senam Lantai Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta - Senam menjadi aktivitas fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu tujuan senam ialah menjaga daya tahan, kekuatan, kelenturan, dan membentuk tubuh ideal.

Di masa pandemi seperti ini kita perlu berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu menjaga kesehatan. Pemilihan senam menjadi aktivitas fisik yang dapat kamu lakukan di rumah.

Senam memiliki berbagai macam jenis, dilansir melalui buku Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan Kelas X, menurut FIG (Federation Internationale Gymnatiqua), senam dikelompokan menjadi enam, yaitu senam artistik, senam ritmik, senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin dan senam umum.

Selain itu, terdapat senam lantai yang menjadi salah satu rumpun senam yang memiliki berbagai macam gerakan dan umumnya dilakukan di lantai ataupun di atas matras.

Saat di bangku sekolah, mungkin kamu pernah melakukan kegiatan senam lantai. Biasanya, guru olahragamu akan menyediakan matras dan mencontohkan beberapa gerakan.

Adapun beberapa gerakan yang bisa kamu lakukan dalam senam lantai, yaitu gerak guling depan, gerak guling lenting dan gerak meroda.

Gerakan guling depan adalah gerakan yang dilakukan dengan cara mengguling atau menggelinding ke depan membulat.

Tahapan yang dilakukan pada gerakan ini di awali dengan tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII,  gerakan guling depan terbagi menjadi dua bagian, yakni guling ke depan dengan awalan jongkok dan guling ke depan dengan awalan berdiri.

Selain gerakan guling depan, adapun gerakan guling belakang yang biasa disebut back roll. Guling ke belakang adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menggelundung ke belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat.

Hal ini dilakukan dengan cara melipat kaki, posisi lutut melekat di dada dan kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerakan Guling Lenting

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, gerakan lenting adalah suatu gerakan melentingkan badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

Dalam olahraga senam lantai, gerakan mengguling menjadi salah satu gerak yang cukup sulit dilakukan. Jika kamu tidak melakukan dengan benar kamu mungkin akan mengalami cedera.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, terdapat kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, yaitu:

- Pada saat kedua kaki dilemparkan, kedua lutut berada dalam posisi bengkok

- Kedua kaki terbuka dan tidak dirapatkan

- Posisi badan kurang melenting atau bahkan terlalu melenting

- Kurangnya tolakan pada tangan


Gerakan Meroda

Ilustrasi Olahraga, Senam
Ilustrasi Olahraga, Senam (Photo created by senivpetro on freepik)

Gerakan meroda merupakan gerakan yang dilakukan dengan cara memutarkan badan dengan sikap awalan menyamping ke arah gerakan dan tumpuan berat badan saat berputar menggunakan tangan dan kaki.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan VIII, terdapat teknik gerakan meroda yang dapat dilakukan sebagai berikut:

Posisi Awal

Posisi tubuh berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan. Kemudian, sebelum melakukan gerakan, hal yang perlu diperhatikan adalah membuka kaki selebar bahu dan kedua lengan direntangkan dengan menyerong ke atas.

Gerakan

Setelah posisi badan sudah benar dan rileks, kamu perlu menentukan tangan bagian mana yang akan mengawali gerakan. Jika gerakan diawali dengan tangan kiri, maka telapak tangan bagian kiri lah yang diletakan pada matras.

Kemudian, kaki bagian kanan diangkat lurus ke atas dan tangan kanan diletakan di matras dengan keadaan kaki kiri juga terangkat lurus ke atas.

Dengan begitu, badan akan berdiri dengan tumpuan tangan di atas matras. Kamu tidak perlu berlama-lama dalam posisi ini, segera turunkanlah kaki kanan dengan cepat pada matras yang disusul oleh tangan kiri dan usahakan kaki kiri yang mendarat di matras.

Teknik ini berlaku bagi kamu yang memulai gerakan dengan tangan kiri.

Akhir Gerakan

Saat kamu berhasil mendaratkan kaki dan tangan di matras, tahap selanjutnya menjadi akhir dalam gerakan meroda.

Berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan dengan posisi kedua kaki terbuka selebar bahu. Kemudian, sikap kedua lengan direntangkan serong ke atas di samping telinga.


Manfaat Melakukan Senam

Macam-macam Senam Lantai
Senam Lantai / Sumber: iStockphoto

Setelah mengetahui berbagai macam jenis senam lantai, kamu perlu mengetahui bahwa senam memiliki segudang manfaat.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, manfaat senam didasarkan pada manfaat fisik, dan manfaat mental dan sosial. Berikut penjelasan selengkapnya.

Manfaat Fisik

Senam merupakan aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Dengan melakukan berbagai macam gerakan senam, secara tidak langsung seseorang akan mengembangkan daya tahan ototnya.

Selain itu, kekuatan fisik, kelentukan, kelincahan serta keseimbangan tubuh akan semakin optimal dan terjaga.

Manfaat Mental dan Sosial

Tak hanya fisik saja, ternyata senam juga dapat bermanfaat bagi mental dan juga kehidupan sosial. Kamu mungkin pernah mengikuti kegiatan senam bersama, bukan?

Saat melakukan senam bersama, kamu perlu mengikuti gerakan dari instruktur senam. Dari sanalah, kemampuan otak dalam berpikir akan bekerja.

Dengan begitu, kamu harus berpikir secara kreatif untuk memecahkan masalah dalam melakukan gerakan yang harus disesuaikan. Maka, secara tidak langsung kemampuan mental yang kamu miliki tentu saja akan terus berkembang.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya