TGIPF Bakal Laporkan Hasil Temuannya kepada Presiden Jokowi Jumat, 14 Oktober 2022

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akan melakukan analisis terhadap temuannya mulai Rabu (12/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD, bakal menyerahkan hasil temuan mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Tim ini sebelumnya dibentuk untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan setidaknya 132 orang meninggal dunia. 

Sejumlah pihak sudah dipanggil terkait insiden ini, termasuk PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Pada kesempatan yang sama, pemegang hak siar Indosiar juga ikut dipanggil. 

"Saya harus mempertanggung jawabkan apa yang harus saya pertanggung jawabkan terkait insiden ini. Proses masih berjalan, semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita usai memenuhi panggilan TGIPF di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad, juga menjelaskan tentang mekanisme jadwal pertandingan Liga 1. Menurutnya, Indosiar selaku pemegang hak siar, selama ini tunduk terhadap keputusan PT LIB, termasuk bila ada perubahan mengenai jadwal pertandingan. 

"Pada 2 Oktober lalu, ada jadwal Persib Vs Persija tidak dapat izin pukul 20.00 WIB dan tanding 15.30 WIB, kami juga mengikuti itu. "Tahun ini setidaknya ada 12 sampai 30 perubahan jadwal dan kami mengikuti itu," kata Harsiwi menjelaskan. Seperti diketahui, pertandingan Persib Vs Persija akhirnya dibatalkan setelah PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi akibat tragedi Kanjuruhan. 

Mahfud MD sebagai ketua tim TGIPF rencananya akan segera menyusun laporan terkait temuan mereka. Analisis rencananya akan dilakukan mulai hari Rabu (12/10/2022). 

"Mulai hari Rabu, tim akan melakukan analisis dan menyusun kesimpulan dan rekomendasi sehingga diharapkan laporan bisa disampaikan kepada Presiden pada Jumat (14/10/2022) pekan ini," katanya. 

 

 

FIFA Turun Tangan

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang memang menjadi perhatian banyak pihak. Tidak hanya stake holder sepak bola di Tanah Air, insiden ini juga memaksa FIFA ikut turun tangan.

Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo, menyebut persitiwa ini sebagai kasus berat yang dapat menimbulkan sanksi penangguhan. Hanya saja, FIFA masih mendukung upaya Indonesia untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.