TGIPF Bakal Laporkan Hasil Temuannya kepada Presiden Jokowi Jumat, 14 Oktober 2022

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akan melakukan analisis terhadap temuannya mulai Rabu (12/10/2022).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Okt 2022, 15:23 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 10:05 WIB
Mochamad Iriawan
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bertemu Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Mahfud MD, Selasa (11/10/2022). (Dok PSSI)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD, bakal menyerahkan hasil temuan mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Tim ini sebelumnya dibentuk untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan setidaknya 132 orang meninggal dunia. 

Sejumlah pihak sudah dipanggil terkait insiden ini, termasuk PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Pada kesempatan yang sama, pemegang hak siar Indosiar juga ikut dipanggil. 

"Saya harus mempertanggung jawabkan apa yang harus saya pertanggung jawabkan terkait insiden ini. Proses masih berjalan, semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita usai memenuhi panggilan TGIPF di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad, juga menjelaskan tentang mekanisme jadwal pertandingan Liga 1. Menurutnya, Indosiar selaku pemegang hak siar, selama ini tunduk terhadap keputusan PT LIB, termasuk bila ada perubahan mengenai jadwal pertandingan. 

"Pada 2 Oktober lalu, ada jadwal Persib Vs Persija tidak dapat izin pukul 20.00 WIB dan tanding 15.30 WIB, kami juga mengikuti itu. "Tahun ini setidaknya ada 12 sampai 30 perubahan jadwal dan kami mengikuti itu," kata Harsiwi menjelaskan. Seperti diketahui, pertandingan Persib Vs Persija akhirnya dibatalkan setelah PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi akibat tragedi Kanjuruhan. 

Mahfud MD sebagai ketua tim TGIPF rencananya akan segera menyusun laporan terkait temuan mereka. Analisis rencananya akan dilakukan mulai hari Rabu (12/10/2022). 

"Mulai hari Rabu, tim akan melakukan analisis dan menyusun kesimpulan dan rekomendasi sehingga diharapkan laporan bisa disampaikan kepada Presiden pada Jumat (14/10/2022) pekan ini," katanya. 

 

 

FIFA Turun Tangan

Presiden Joko Widodo dan Gianni Infantino
Sebelum menghadiri sidang pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. (Foto: Biro Pers)

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang memang menjadi perhatian banyak pihak. Tidak hanya stake holder sepak bola di Tanah Air, insiden ini juga memaksa FIFA ikut turun tangan. 

Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo, menyebut persitiwa ini sebagai kasus berat yang dapat menimbulkan sanksi penangguhan. Hanya saja, FIFA masih mendukung upaya Indonesia untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

FIFA lalu memberikan lima langkah, yang perlu dibenahi untuk menghindari tragedi Kanjuruhan berulang lagi, yakni standar keamanan stadion, protokol dan prosedur pengamanan polisi, sosialisasi, penjadwalan, hingga pendampingan dan benchmarking. Langkah-langkah perbaikan selanjutnya bakal dilakukan oleh pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan AFC, FIFA, dan federasi atau PSSI.

Presiden Joko Widodo menyambut baik respons FIFA. Jokowi bersyukur Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA. "Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi menanggapi surat FIFA tersebut.

Pemerintah Indonesia dan FIFA selanjutnya akan membentuk tim transformasi sepak bola. Rencananya, Gianni Infantino bakal turun langsung pada 18 Oktober mendatang. Menurut Jokowi, FIFA untuk sementara akan berkantor di Indonesia selama proses tersebut berjalan.

 

Indosiar Ikut Berduka

Sementara itu, Indosiar sebagai pemegang hak siar Liga 1 ikut terpukul dengan tragedi Kanjuruhan. Dalam pernyataan resminya, Indosiar menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Melalui Corporate Secretary, Gilang Iskandar, Indosiar juga berharap tragedi Arema menjadi pembelajaran semua pihak agar tidak terlulang kembali di masa-masa mendatang.

Berikut ini adalah pernyataan resmi Indosiar terkait tragedi Arema:

"Atas nama keluarga besar PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI (INDOSIAR) selaku official broadcaster Liga 1, kami menyampaikan duka mendalam atas terjadinya insiden jatuhnya korban jiwa dan luka paska pertandingan Arema FC vs Persebaya Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kita semua tidak pernah berharap tragedi seperti ini akan terjadi. Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran semua pihak dan dilakukan evaluasi menyeluruh oleh semua pihak terkait sehingga kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. INDOSIAR berkomitmen kuat mendorong kemajuan sepakbola Indonesia dengan menjadi penyelenggara siaran (Official Broadcaster) pertandingan Liga 1 dan pertandingan lain termasuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Apalagi setelah dihantam pandemi Covid 19, INDOSIAR melalui kerjasama dengan PSSI, LIB dan para pemangku kepentingan lainnya, berusaha sekuat tenaga agar sepakbola Indonesia bangun dan hidup kembali. Patut kita syukuri upaya tersebut sudah menampakkan hasil di mana gairah sepakbola Indonesia hadir kembali di masyarakat kita.

Karenanya INDOSIAR sangat prihatin dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober 2022. INDOSIAR berharap agar sportifitas dijunjung tinggi dalam setiap pertandingan. Kami mengajak semua pihak yg terlibat agar berpedoman untuk selalu mengedepankan kemajuan persepakbolaan Indonesia. Jadi manakala terjadi dinamika di lapangan seyogyanya dapat menahan diri agar jangan sampai merugikan sepakbola Indonesia. INDOSIAR berharap agar semua pihak menghindari tindakan destruktif dan kontraproduktif bagi kemajuan sepak bola kita.

Sekali lagi, kami turut berduka cita untuk para korban yang meninggal dunia dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa. Bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Demikian juga kepada korban yang masih dirawat segera diberikan kesembuhan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya