Liputan6.com, Jakarta Benda yang sama penting dengan para pemainnya, juga menjadi sorotan para penontonnya. Tanpa bola, pertandingan sepak bola tidak akan berlangsung. Bola resmi piala dunia bukanlah sembarang bola. Di setiap Piala Dunia, bola yang digunakan punya standardisasi, terutama keunggulan akurasi dan stabilitas.
Bola resmi Piala Dunia memiliki karakter tersendiri. Dari masa ke masa bola resmi memiliki nama yang berbeda, dibuat dengan desain eksklusif dan teknologi modern. Diharapkan pembuatan bola yang selalu di-upgrade untuk membuat para pemain lebih nyaman saat dipergunakan dalam pertandingan sepak bola.
Bola resmi dipakai sejak Piala Dunia 1930 yang digelar di Uruguay. Untuk bola resmi tahun ini Indonesia patut berbangga karena bola resmi Piala Dunia 2022 lebih banyak diproduksi di Indonesia, tepatnya di Madiun, Jawa Timur. Bahkan jauh sebelum piala dunia tahun ini FIFA telah mengeluarkan lisensi untuk pembuatan bola di Indonesia.
Advertisement
Dikutip dari berbagai sumber, bahwa bola made in Indonesia sudah pernah dipergunakan di ajang olahraga terakbar, piala dunia. Salah satunya saat Piala Dunia 1998 yang diadakan di Prancis, perusahaan pemasok bola asal Majalengka pernah memproduksi bola resmi untuk piala dunia saat itu.
Nama bola resmi piala dunia buatan Indonesia bernama Tricolore. FIFA menetapkan tujuh tes kelayakan bola resmi, diantaranya circumference, sphericity, rebound, water absorption, weight, loss ofpressure, dan shape and size retention.
Berikut informasi 22 bola resmi yang digunakan selama piala dunia:
1930 – Bola Piala Dunia Tiento & T-Model
Pada perhelatan piala dunia pertama yang diadakan di Uruguay pada tahun 1930 tidak memiliki bola resmi yang digunakan para pemain. Sebab, sebelum laga final antara Argentina dan Uruguay sempat berdebat menentukan negara penyuplai bola. Akhirnya kedua negara sama-sama membuat bola dengan jahitan kulit. Demi membuat keputasan secara adil, keduanya sepakat untuk adanya aturan pergantian bola pada istirahat tiap babak. Bola Argentina bernama Tiento, sementara bola Uruguay bernama T-Model.
1934 – Bola Piala Dunia Federdale 102
Salah satu yang menjadi highlight mengenai bola pada Piala Dunia 1934 adalah inovasi dalam penggunaan bahan yang lebih sederhana dari piala dunia sebelumnya. Bola yang diberi nama Federdale 102 ini menggnati bahan kulit menjadi dengan kapas untuk dapat menciptakan bola yang lebih ringan ketika digunakan pemain. Namun, kualitas dari bola tersebut belum memenuhi harapan. Sehingga bola lain yang diimpor dari Inggris masih lebih banyak disukai oleh para pemain.
1938 – Bola Piala Dunia Allen
Jika desain bola sebelumnya polos, bola Piala Dunia 1938 menjadi bola pertama yang diizinkan untuk mencap bola dengan tulisan Coupe Du Monde Allen Officiel. Secara tampilan dan pembuatan bola ini masih tidak jauh berbeda dengan bola resmi sebelumnya, Federali 102. Namun, terdapat tambahan panel ke-13. Sehingga perbedaan yang terlihat adalah bentuknya yang lebih bulat. Sayangnya, kualitas bola masih belum dapat digunakan dengan nyaman dan kurang dapat diandalkan.
1950 – Bola Piala Dunia Duplo-T
Piala dunia sempat dihentikan sementara selama 12 tahun karena terjadinya Perang Dunia II. Saat kembali diadakan Piala Dunia 1950 membuat gebrakan baru pada produksi bola dengan inovasi pemilihan bahan yang lebih sederhana. Selain itu, tak lagi memerlukan skill inflater, yang tak ada lagi jahitan. Bola ini digelembungkan dengan pompa dan jarum melalui katup kecil, seperti bola saat ini. Bola resmi Piala Dunia 1950 bernama Duplo-T. Bola ini juga model pertama yang digunakan dalam seluruh pertandingan, satu periode turnamen.
1954 – Bola Piala Dunia Swiss World Champion
Inovasi terus dilakukan demi menciptakan bola yang nyaman. Pada bola Piala Dunia 1954 yang diberi nama Swiss World Champion ini mengadopsi struktur 18 panel dengan setiap panel saling terikat dalam pola zig-zag. Pola tersebut menjadi pola dasar yang akan digunakan oleh bola resmi piala dunia pada edisi berikutnya.
1958 – Bola Piala Dunia Top Star
Bukan hanya pertandingannya saja dilakukan turnamen, melainkan juga dalam memasok bola. FIFA mengundang sejumlah produsen untuk mengirim bola tanpa merek bersama dengan surat yang menyatakan asal pembuatan bola dibuat. Dari sana terkumpul 102 produsen dan dipilih bola nomor urut 55 sebagai bola resmi Piala Dunia 1958 yang diberinamaTop Star. Bola yang dibuat oleh perusahaan Angelholm ini memelopori penggunaan 24 panel. Top Star juga menjadi bola pertama yang digunakan lebih dari satu edisi piala dunia.
Advertisement
1962 – Bola Piala Dunia Crack
Bola Piala Dunia 1962 diproduksi oleh perusahaan Cile Custodio Zamora dengan menciptakan bola 18 panel denan fitur tersebar dan tidak teratur. Semuanya dijahir secara manual. Namun, diluar itu Crack nama bola resmi piala dunia ini membuat satu inovasi dengan memperkenalkan katup pompa latex. Sayangnya, bola ini menjadi kontroversi karena banyak tim yang tidak menyukainya.
1966 – Bola Piala Dunia Challenge 4-Star
Kali ini FIFA melakukan pengujian produksi bola secara tertutup pada piala dunia yang diadakan di Inggris. Terkumpul sebanyak 111 bola untuk diseleksi dan pemenangnya adalah bola Challenge 4-Star produksi Slazenger. Bola resmi kali ini mirip dengan bola Top Star, edisi sebelumnya, namun dengan 25 panel bukan 24. Dalam sejarah piala dunia, produksi bola dapat dikatakan yang paling memenuhi standardisasi. Bahkan enam bulan sebelum pertandingan berlangsung para pemain punya kesempatan berlatih menggunakan bola resmi agar akrab dengan si kulit bundar tersebut.
1970 – Bola Piala Dunia Telstar
Tahun 1970 menjadi tahun bersejarah bagi Adidas karena merupakan tahun pertama mendesain dan memproduksi bola piala dunia. Kali ini FIFA menunjuk langsung Adidas dan menetapkan bahwa perusahaan ini lah yang akan memproduksi bola resmi piala dunia pada tahun selanjutnya. Bola resmi yang diberi nama Telstar ini bukanlah bola dengan desain original, namun bola ini tetap menjadibola ikonik dengan warna hitam-putih dengan 32 panel karena pertama kalinya juga piala dunia disiarkan di seluruh Tv penjuru dunia.
1974 – Bola Piala Dunia Telstar Durlast
Masih dengan desain dan nama yang tidak jauh berbeda dengan bola resmi piala dunia sebelumnya, kali ini masih berwarna hitam dan putih serta berganti nama menjadi Telstar Durlast. Nama Durlast merupakan pelapis bola yang berguna melindungi permukaan kulit dan memastikan bertahan dalam cuaca basah. Kabar baik juga hadir untuk Adidas pada Piala Dunia 1974 bahwa FIFA secara resmi bermitra dengan Adidas dan mengizinkan mereka memasang merek mereka pada bola piala dunia. Telstar Durlast sangat laris dipasaran.
1978 – Bola Piala Dunia Tango
Desain baru Tango menjadi daya tarik tersendiri. Kali ini panel telstar warna hitam dihilangkan sehingga warna putih dominan dengan segitiga hitam yang diatur dalam pola melingkar yang menciptakan efek tertentu saat bola digunakan diatas rumput. Tango juga sangat popular dan terjual dalam jumlah besar di seluruh dunia.
1982 – Bola Piala Dunia Tango Espana
Setelah sukses dengan rancangan bola resmi piala dunia 1978, Adidas tidak terlalu berlebihan meng-upgrade Tango Espana, nama bola resmi piala dunia 1982. Beberapa peningkatan berupa, durabilitas terhadap air. Dimana pembuatannya kombinasi cara pembuatas las dan jahit secara bersamaan. Selain itu, pada logo Adidas ada penambahan logo trefoil atau tiga daun untuk pertama kalinya pada bola resmi piala dunia.
1986 – Bola Piala Dunia Azteca
Demi memberikan yang terbaik, setiap edisi piala dunia bola resmi harus memiliki peningkatan. Bola yang kembali diproduksi oleh Adidas kali ini diberi nama Azteca. Bola yang akan menjadisejarah dalam perkembangan bola piala dunia, Azteca diciptakan dengan bahan sintesis. Kelebihannya adalah anti air dan ketahanannya lebih baik daripada bola kulit. Untuk desain Azteca berbentuk segitiga yang terinspirasi dari arsitektur dan mural Aztec.
1990 – Bola Piala Dunia Etrusco Unico
Dalam beberapa edisi piala dunia terakhir, Adidas mendesain bola resmi dengan ikonik negara tuan rumah. Pada bola resmi Piala Dunia 1990, Adidas memilih tema bola merujuk pada Etruscans, sebuah peradaban kuno Italia. Bolanya diberi nama Etrusco Unico dan desainnya yang paling menonjol gaya “Triads” ala Tango dihiasi dengan kepala singa Etruscan, sebuah seni rupa yang tren pada periode tersebut.
1994 – Bola Piala Dunia Questra
Pada tahun ini pertama kalinya Piala Dunia diselenggarakan di Amerika Serikat. Tema yang diangkat untuk bola resmi piala dunia, yaitu ruang angkasa. Dimana Adidas mendesain tema tersebut bertujuan membuat boa lebih futuristik dan memiliki kinerja tinggi di piala dunia. Inovasi lainnya Adidas membuat lapisan busa polystyrene pada bagian luar bola, sehingga bola lebih lembut dan mudah dikendalikan serta meningkatkan kecepatan saat bersamaan.
1998 – Bola Piala Dunia Tricolore
Inovasi tiada akhir, pada edisi Piala Dunia 1998 bola resmi untuk pertama kalinya hadir dengan desain multiwarna. Warna yang digunakan adalah merah, biru, dan putih, sekaligus untuk menyeragamkan dengan bendera tuan rumah, Prancis. Adapun peningkatan pada kualitas bola, yaitu bola jadi semakin lembut dan gesit.
2002 – Bola Piala Dunia Fevernova
Piala dunia yang diadakan di dua negara, Korea Selatan dan Jepang, tak menghalangi Adidas untuk melakukan inovasi. Melaui Fevernova, bola resmi diciptakan lebih modern dengan menghilangkan tampilan tradisional ala Tango. Kali ini sebuah bola kosong diberi pola segitiga hijau, emas, dan merah yang lebih besar. Selain desain, perubahan pada beban bola menjadi jauh lebih berat.
Advertisement
2006 – Bola Piala Dunia Teamgeist
Teamgeist memiliki arti spirit tim. Melalui nama bola resmi ini menggambarkan tradisi permainan kolektif setiap pemain Jerman yang menjadi negara tuan rumah Piala Dunia 2006. Selain desain yang lebih modern, bola resmi hadir dengan 14 panel dengan jahitan yang disederhanakan. Tujuannya bola dapat lebih bulat dan lebih konsisten.
2010 – Bola Piala Dunia Jabulani
Bola resmi Piala Dunia 2010 menjadi bola piala dunia dengan desain yang mewah. Bola yang diberi nama Jabulani ini dibuat menjadi lebih bulat dan permukaannya lebih halus dari sebelumnya dengan jumlah panel sebelumnya 14 menjadi 8 panel. Sayangnya, selama pertandingan berlangsung bola ini mendapat pro dan kontra dari pemainnya. Menurut mereka bola jadi lebih mudah bergerak, namun jadi lebih sulit untuk diprediksi.
2014 – Bola Piala Dunia Brazuca
Adidas dan FIFA lebih berhati-hati dalam pembuatan produksi bola Piala Dunia untuk setiap tahunnya. Pada perhelatan Piala Dunia 2014, mereka mengklaim bola lebih teruji. Bola tersebut dikirim ke seluruh pemain, tim, dan asosiasi negara yang mengikuti ajang sepak bola terbesar ini sebelum piala dunia yang diadakan di Brazil digelar. Tujuannya untuk menguji dan memberi respon kelayakan bola. Untuk desainnya bola yang diberi nama Brazuca, kata slang dari ‘Brazilian’, dibuat multiwarna dan meniru pita khas paling popular di Brazil.
2018 – Bola Piala Dunia Telstar 18
Bola resmi Piala Dunia 2018 diproduksi reka ulang dari bola yang dipakai pada Piala Dunia 1970 yang diselenggarakan di Meksiko. Warnanya masih sama antara Telstar dan Telstar 18, yaitu hitam-putih. Perbedaannya desainnya dibuat modern, dengan bagian hitam diberi gradien dan efek mosaic serta hanya memiliki enam panel.
2022 – Bola Piala Dunia Al Rihla
Al Rihla berasal dari bahasa Arab yang artinya perjalanan. Desainnya terinspirasi oleh desain panel perahu tradisional Dhow dengan warna pola biru, merah, dan kuning. Warna tersebut mewakili lanskap di Doha, Qatar. Bola ini juga diklaim bola yang memiliki akurasi terbaik dam dapat menjaga stabilitas saat berada di udara. Untuk produksi bola resmi Piala Dunia 2022 Indonesia berkontribusi dalam pembuatan bola, tepatnya di Madiun, Jawa Timur. Indonesia dipercaya untuk membuat 50.000 bola piala dunia 2022 dengan kualiras terbaik.