Liputan6.com, Jakarta - Pertandingan sepak bola Piala Dunia telah tumbuh pesat menjadi turnamen yang dinantikan seluruh penggemarnya dari berbagai belahan dunia. Tak sedikit penonton yang hanya peduli akan pertandingannya saja, tanpa tertarik untuk mengetahui serba serbi yang ada, salah satunya bola yang dipakai.
Baca Juga
Advertisement
Tanpa bola, mungkin pertandingan ini terlihat seperti kerumunan orang yang sedang berlarian di tengah lapangan hijau. Tanpa bola, namanya mungkin akan berubah pula menjadi sepak udara. Itu mungkin, tapi tentu saja tidak.
Pada hakikatnya, bola dalam pertandingan sepak bola sangatlah penting. Jika mau ditelaah lebih dalam, bola yang dipakai saat Piala Dunia pun telah melakukan banyak evolusi hingga saat ini.
Ada 22 buah bola yang di desain khusus untuk pertandingan terpopuler, Piala Dunia. Mereka telah melalui banyak perubahan dan tranformasi dari segi desain, teknologi, hingga akurasi yang semakin akurat.
Mulai dari Piala Dunia pertama berlangsung di Uruguay pada tahun 1930, kemudian masuk dimana era Adidas memperkenalkan bola Telstar klasik pada Piala Dunia 1970 di Meksiko, hingga bola Al-Rihla yang dipersembahkan untuk Piala Dunia Qatar 2022 nanti.
Melansir dari ESPN.com, Rabu (26/10/2022), inilah 22 evolusi bola dalam turnamen Piala Dunia, dari era yang lebih sederhana hingga profesionalisme ultramodern yang tentunya para penggemar sepak bola perlu ketahui.Â
Apa saja? Ini dia ulasan bagian pertama.
1. (Tiento and T-Model) Piala Dunia 1930, Uruguay
1. (Tiento and T-Model) Piala Dunia 1930, Uruguay
Pada masa ini, tidak ada bola resmi yang secara khusus diproduksi untuk Piala Dunia. Turnamen yang berlangsung di negara Uruguay pada tahun 1930 menggunakan sejumlah desain berbeda sepanjang pertandingan berlangsung. Walaupun begitu, turnamen tetap berlangsung meriah dan seru.
Sedikit kilas balik pertandingan kala itu, dimana final antara tuan rumah dan Argentina dimulai dengan pertengkaran tentang negara mana yang akan memberikan bola pertandingan.
Di babak pertama dengan menggunakan bola T-Model, Argentina unggul 2-1 pada interval sebelum Uruguay mencetak tiga gol di babak kedua dengan bola mereka yaitu Tiento yang lebih besar dan lebih berat.
2. (Federale 102) Piala Dunia 1934, Italia
Diproduksi oleh ECAS (Ente Centrale Approvvigionamento Sportivi), badan pusat pemerintahan Italia untuk perlengkapan olahraga, di Roma. Federale adalah bola pertama Piala Dunia yang menggantikan bola dengan tali kulit tebal yang dikeraskan dengan tali katun.
Kemajuan dan perubahan teknologi bahan dasar pada Federale membuat para pemain yang coba menyundul bola tidak akan merasa pusing atau sakit kepala. Bahan inovasi ini benar-benar lebih ringan daripada bola yang dipakai pada Piala Dunia 1930.
Advertisement
3. (Allen Coupe du Monde Officiel) Piala Dunia 1938, Prancis
3. (Allen Coupe du Monde Officiel) Piala Dunia 1938, Prancis
Diproduksi oleh pabrik Allen di Paris, bola Coupe du Monde memiliki tampilan yang mirip dengan Federale dengan konstruksi 13 panel, tali katun dan kulit sapi berwarna cokelat pada lapisan luar. Namun, tepi panel individu Allen jauh lebih bulat daripada bola 1934.
Untuk mendapatkan bentuk bulat, bola Allen melalui proses manual yaitu dengan jahitan tangan dan digembungkan oleh tangan perancang untuk mencapai hasil bulat lingkaran yang sempurna.
4. (Superball Duplo T) Piala Dunia 1950, Brasil
Berkat kemajuan teknis yang dibuat selama jeda 12 tahun antar turnamen karena Perang Dunia II, Piala Dunia 1950 menyaksikan dan melahirkan sebuah revolusi kecil dalam desain serta cara pembuatan bola resmi pertandingan.
Tali panel adalah masa lalu, kala itu datanglah Duplo T yang menampilkan tutup karet internal yang dapat dipompa dengan pompa tangan sederhana. Bisa dibilang, tahun 1950 menjadi awal masuknya gaya teknologi modern di turnamen Piala Dunia.
5. (Kost Sport Swiss World Champion), Piala Dunia 1954, Switzerland
5. (Kost Sport Swiss World Champion), Piala Dunia 1954, Switzerland
Swiss World Champion adalah bola kulit 18 panel pertama yang digunakan di turnamen sepak bola besar, yaitu Piala Dunia. Dengan warna kuning keemasan yang mengesankan keberanian, Swiss World Champion juga memiliki panel berlambang ‘W’ yang saling mengunci dan membuat bila ini terlihat sangat modern.
6. (Top Star) Piala Dunia 1958, Swedia
Dibuat oleh perusahaan Swedia Sydlader AB, yang didirikan pada tahun 1914. Awalnya, perusahaan ini hanya memproduksi sabuk penggerak kulit untuk mesin industri dan pertanian. Sama halnya seperti bola yang berevolusi, mereka pun begitu berkembang ke peruahan yang lebih baik. Kemudian lahirlah bola Piala Dunia 1958 bernama Top Star.
Sebelum ditunjuk sebagai pemasok bola Piala Dunia 1958, Sydlader memasukan bola Top Star dalam tes buta yang diikuti lebih dari 100 desain dari 100 calon pemasok lainnya. Sungguh keberuntungan yang luar biasa bagi Sydlader dan Top Star.
Advertisement
7. (Custodio Zamora Mr Crack) Piala Dunia 1962, Chili
7. (Custodio Zamora Mr Crack) Piala Dunia 1962, Chili
Dengan desain 18 panel yang terinspirasi dari bola voli, permukaan bola Crack tampak lebih halus dan bulat dari bola pertandingan Piala Dunia sebelumnya. Crack juga menjadi bola terakhir yang disediakan oleh perusahaan lokal bernama Senor Custidio Zamora dari San Miguel.
Sayangnya, karena masalah dengan abrasi dan kerapuhan terhadap genangan air, Crack dianggap tidak memadai oleh para pemain dan FIFA
8. (Challenge 4 Star) Piala Dunia 1966, Inggris
Setelah bola Crack terbukti bermasalah, FIFA memutuskan untuk menghindari pabrikan lokal. Mereka mulai mempercayakan pasokan bola pertandingan Piala Dunia kepada perusahaan olahraga multinasional yang sudah mapan.
Alih-alih mencari perusahaan olahraga untuk persiapan pertandingan Piala Dunia 1966, FIFA justru bernostalgia dengan menggunakan Challenge 4 Star yaitu bola yang sama pada pertandingan 1958, Top Star.
Challenge 4 Star adalah bola 25 panel dengan katup lateks yang diproduksi dalam warna putih, oranye terang dan kuning. Challenge 4 Star pun menjadi bola Piala Dunia terakhir sebelum akhirnya produksi bola diambil alih oleh perusahaan asal Jerman, Adidas.