Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Liga 1 2022/2023 telah absen mewarnai jagat sepak bola Indonesia sejak lebih dari sebulan lalu. Ajang tersebut dihentikan sementara menyusul pecahnya tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022.
PSSI berupaya mendapatkan izin untuk menggulirkan kembali kompetisi sepak bola Tanah Air dengan mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Agenda tersebut ditargetkan berlangsung pada 18 Maret 2023.
Guna menindaklanjuti rencana bergulirnya liga, PT LIB selaku operator menggelar owner’s meeting bersama pemilik dan pengelola klub di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/11/2022) pukul 16.00 WIB.
Advertisement
Sejauh ini terdapat tiga alternatif tanggal dihelatnya kembali kompetisi, yakni 18 November, 25 November, dan 2 Desember 2022 mendatang.
“Kalau untuk opsi, ada beberapa opsi (tanggal digelarnya Liga 1), mulai dari 18 November, 25 November, hingga 2 Desember,” ujar Komisaris Utama PT LIB Juni Rachman pasca rapat di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Meski tergolong mepet, Komisaris Utama LIB menegaskan waktu berakhirnya kompetisi Liga 1 tetap akan jatuh pada 16 April 2023. Hal itu menyusul dihelatnya Piala Dunia U-20 di Tanah Air pada Mei hingga Juni tahun depan.
“Untuk selesainya, berakhirnya kompetisi, semua (jatuh) pada tanggal 16 April. Kita tidak bisa lewat dari itu karena sebulan berikutnya, kita (Indonesia) menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” sambung Juni pada kesempatan yang sama.
Rencana Perubahan Format
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sempat mengungkap rencana perubahan mekanisme pelaksanaan Liga 1 pasca tragedi Kanjuruhan.
Dalam kunjungan ke SCTV Tower pada Selasa (1/11/2022) lalu, Iwan Bule menyatakan bahwa PT LIB akan menerapkan sistem bubble to bubble, seperti yang pernah diberlakukan saat merebaknya pandemi COVID-19.
Terkait hal ini, Juni Rachman mengaku belum bisa memberi kepastian. Pihaknya masih harus menunggu izin dari pemerintah sebelum menetapkan sistem kompetisi yang digunakan.
“Kita sepakat formatnya tetap kompetisi berjalan penuh. Namun, masalah bentuk sistemnya, apakah home-away atau bubble seperti zaman COVID dulu, nanti kita lihat izin yang dikeluarkan dari pemerintah,” ujarnya kepada awak media.
Advertisement
Jalin Komunikasi
PT LIB mengaku, pihaknya–melalui federasi sepak bola Tanah Air–masih terus menjalin komunikasi dengan pemerintah. Lampu hijau untuk menghelat kompetisi konon sudah diberikan. Namun, izin resminya masih belum keluar.
“Komunikasi dengan pemerintah selalu kita lakukan. Dalam hal itu, federasi yang melakukan, fokusnya federasi,” tutur Komisaris Utama LIB.
“Infonya sudah ada green light, sudah ada lampu hijau, tetapi ini masih katanya. Kecuali kalau sudah keluar izin. Mudah-mudahan sebelum RUPS (LIB) tanggal 15 nanti, masalah izin sudah ada kepastian,” pungkasnya.