Liputan6.com, Jakarta - Api kembali berkobar dalam perang kata-kata antara Roy Keane dan pelatih tim nasional Brasil, Tite terkait tarian para pemain negara Samba saat mencetak gol atas Korea Selatan di 16 besar Piala Dunia 2022.
Kane mengecam keras para pemain Brasil yang merayakan gol dengan tarian. Pada gol ketiga yang diciptakan Richarlison, Tite bahkan ikut menari dengan para pemainnya di pinggir lapangan.
Bertanding di Stadium 974, Doha, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB, Selecao menang telak 4-1. Brasil sudah unggul 4-0 di babak pertama lewat gol Vinicius, Neymar, Richarlison, dan Lucas Paqueta. Korea Selatan hanya bisa membalas di paruh kedua lewat gol Park Seung-ho.
Advertisement
Roy Keane, yang menjadi pundit di ITV, menilai selebrasi pemain Brasi mengarah ke mengolok-olok lawan, apalagi setelah sudah unggul empat gol. "Saya tidak senang. Saya kira itu tak bagus. Tidak menghormati," Keane melanjutkannya.
Pelatih Brasil, Tite sudah membalas kecaman Keane, dengan mengatakan bahwa orang yang berkomentar seperti itu tidak mengerti budaya Brasil.
"Saya harus berhati-hati karena selalu ada orang-orang kasar yang mengatakan itu tidak sopan. Ini adalah demonstrasi kegembiraan, sebuah perayaan," ucap Tite, dikutip dari The Sun.
Pernyataan Tite didukung penuh Lucas Paqueta. Dia menyebut joget para pemain tidak dimaksudkan untuk merendahkan lawan.
"Tarian adalah representasi dari kegembiraan kami setelah mencetak gol. Kami tidak melakukannya untuk merendahkan siapa pun, kami tidak berjoget di depan lawan kok," kata Paqueta.
Komentar Keane
Keane adalah mantan pemain sepak bola profesional dan saat ini merupakan asisten dari tim nasional Republik Irlandia. Saat masih bermain, dia disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya.
"Saya tidak mengerti bagaimana seorang manajer bisa menari saat pertandingan masih berlangsung. Dia dekat dari manajer lawan, Anda harus memperhatikan itu.”
Bagi Keane, sepak bola harus selalu mengedepankan respek. Jika Brasil menari setelah laga di ruang ganti, atau di klub malam, dia tidak akan mempermasalahkannya.
'Tapi mengapa Brasil melakukannya selama pertandingan? Jika setiap orang menari setelah mencetak gol, permainan akan berlangsung selama tiga hari.”
Advertisement
Banyak Variasi
Tite juga sudah merespon kritik Keane. Dia menegaskan tidak bakal menanggapi pernyataan yang tidak mengerti budaya Brasil. Yang jelas, Tite mengaku tidak akan meminta pemainnya berhenti 'menari Samba' kali membobol gawang lawan.
"Anda harus belajar bagaimana melakukan gerakan. Dan gerakannya sangat kuat," ujar Tite dikutip dari Metro.
Pemain Brasil sendiri mengatakan masih banyak variasi tarian yang akan disajikan sebagai selebrasi saat mencetak gol.
Terus Menari
Vinicius Jr juga menjawab kritikan sekaligus menyindir Keane dengan mengatakan ‘memang selalu ada orang yang tidak suka melihat orang lain bahagia’.
“Tentu, beberapa suka mengeluh ketika mereka melihat kebahagiaan orang lain. Kami orang Brasil adalah orang yang menyenangkan, jadi itu akan selalu mengganggu mereka,” kata Vinicius dilansir dari Goal International, Kamis (8/12/2022).
Pemain berusia 22 tahun itu juga menegaskan bahwa Brasil bakal terus melakukan tarian ketika merayakan gol di Piala Dunia 2022.
Sebab menurutnya, selebrasi gol merupakan hal yang penting dalam sepak bola, karena yang merasa senang bukan hanya para pemain tetapi juga seluruh masyarakat Brasil.
"Gol adalah momen paling penting dalam sepak bola, di Piala Dunia bahkan lebih penting. Jadi ini adalah momen kegembiraan tidak hanya untuk kami, para pemain, tapi untuk seluruh negara kami,” jelas mantan pemain Flamengo itu.
“Kami masih memiliki banyak selebrasi, jadi kami akan terus menari. Tapi kami harus terus bermain lebih baik, memenangkan pertandingan, dan tetap gembira dalam prosesnya,” tambahnya.
Advertisement