Liputan6.com, Jakarta - Kiper Timnas Prancis Hugo Lloris mengaku waswas jelang menghadapi Lionel Messi di final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis yang dijadwalkan berlangsung Minggu (18/12/2022).
Pemain yang juga menjabat sebagai kapten Les Blues itu menyatakan timnya bakal butuh kekuatan penuh demi menghentikan aksi La Pulga di partai puncak kompetisi sepak bola terakbar empat tahunan.
Seperti diketahui, Prancis sukses menghidupkan asanya untuk mempertahankan gelar Piala Dunia usai menaklukkan si kuda hitam Maroko lewat dua gol tanpa balas di babak semifinal yang dihelat Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Advertisement
Hanya dengan memetik satu kemenangan lagi, Les Blues bakal menjadi negara pertama dalam 60 tahun yang mampu menyabet trofi FIFA World Cup dua kali beruturt-turut.
Namun demi mewujudkan misi ini, skuad asuhan Didier Deschamps lebih dulu harus melewati adangan Argentina. La Albiceleste sanggup merebut tiket menuju partai puncak setelah menumbangkan Kroasia di fase empat besar.
Lionel Messi menjadi salah satu sosok penting di balik keberhasilan timnya melangkah hingga babak final. Pemain berjuluk La Pulga itu tercatat telah menyumbangkan lima gol bagi Argentina sejak awal pelaksanaan Piala Dunia 2022.
Catatan positif ini rupanya membuat Lloris waspada. Penjaga gawang berusia 35 tahun memang sudah beberapa kali berhadapan dengan La Pulga sepanjang kariernya. Alhasil, ia amat paham potensi ancaman yang bisa ditimbulkan oleh peraih Ballon d’Or tujuh kali itu.
“Saya pikir ini akan menjadi pertandingan besar, final besar antara dua negara raksasa sepak bola, dan tentu saja Argentina amat sangat kompetititf,” ujarnya kepada ITV, melansir Metro.
“Mereka menunjukkan kekuatan mereka sepanjang kompetisi, dan (Argentina) juga memiliki satu pemain spesial dalam diri Lionel Messi,” sambung kiper yang saat ini memperkuat Tottenham Hotspur tersebut.
Tantangan Tersulit
Lebih lanjut, Lloris juga tak menampik bahwa laga terakhir kontra Argentina bakal menjadi tantangan paling sulit yang harus dilewati Les Bleus demi mempertahankan gelar Piala Dunia yang didapatnya empat tahun silam.
Ia pun berharap rekan-rekan setimnya dapat mengerahkan seluruh energi dan kemampuan saat menghadapi perlawanan Tim Tango di partai puncak pada Minggu (18/12/2022).
“Saya pikir saat ini kami perlu memulihkan diri dari pertandingan (sebelumnya) dan mempersiapkan langkah lanjutan dengan cara terbaik. Ini (laga melawan Argentina) adalah langkah terakhir yang paling sulit,” tuturnya.
“Kami perlu (mengerahkan) seluruh kekuatan kami, seluruh energi kami, dan kami harus menikmati momen karena hal ini sudah merupakan kesuksesan besar. Akan tetapi, langkah terakhir selalu menjadi yang tersulit,” sambung Lloris.
Advertisement
Tanggapan Pelatih
Seperti halnya Lloris, Pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps juga cukup waspada menghadapi Argentina yang diperkuat Lionel Messi. Juru taktik berusia 54 tahun itu menilai La Pulga telah menunjukkan penampilan gemilang sepanjang perhelatan Piala Dunia 2022.
“Tentu saja dia (Messi) adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Kami akan mencoba melawan pengaruh Messi (di final Piala Dunia 2022). Akan tetapi, Argentina juga akan berupaya menghentikan pengaruh para pemain saya,” tutur Deschamps.
“Sekarang dia (Messi) bermain dengan tandemnya, ia mengambil bola dengan berlari dan menunjukkan performa yang bagus,” sambung eks pelatih Marseille usai mengantar Les Bleus memenangkan laga kontra Maroko di semifinal.
Optimistis
Di sisi lain, bintang Prancis Aurelien Tchouameni justru lebih optimisitis jelang melakoni final Piala Dunia 2022 melawan Tim Tango. Alih-alih mengkhawatirkan Lionel Messi, pemain berusia 22 tahun itu yakin Kylian Mbappe bisa tampil lebih baik dibanding La Pulga.
“Bagi saya, (pemain terbaik) adalah Kylian,” tutur Tchouameni usai Prancis menang 2–0 atas Maroko di semifinal Piala Dunia 2022 pada Kamis (15/12/2022), seperti dilansir dari Metro.
“Menurut saya, (yang terbaik) itu Mbappe, dan saya ingin dia membuktikannya di pertandingan selanjutnya (melawan Argentina),” pungkas pesepak bola yang mencetak angka pertama kala Les Bleus menaklukkan Inggris di perempat final.
Advertisement