Bola Ganjil: Turun Kasta Berstatus Jago Kandang

Lincoln City memiliki benteng solid bernama LNER Stadium. Di sana The Imps tidak terkalahkan pada 13 pertandingan kandang League One 2022/2023.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Feb 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 00:30 WIB
Stadion Emirates Ilustrasi
Stadion Emirates.

Liputan6.com, Jakarta - Lincoln City memiliki benteng solid bernama LNER Stadium. Di sana The Imps tidak terkalahkan pada 13 pertandingan kandang League One 2022/2023.

Meski begitu, Lincoln City nyatanya terdampar di peringkat 16 dan hanya tujuh angka dari zona degradasi. Mereka pun terancam mengukir sejarah buruk dengan turun kasta meski tidak pernah tumbang di rumah sendiri dalam semusim.

Usut punya usut, ada catatan minor di balik ketangguhan Lincoln City di kandang. Dari 13 partai tersebut, mereka cuma berjaya dalam dua kesempatan.

Meski meraih kemenangan lebih banyak di markas lawan, tepatnya lima kali dalam 14 partai tandang, The Imps juga sudah menderita tujuh kekalahan. Kinerja itulah yang membuat mereka dalam posisi unik ini.

Jika benar nanti terdegradasi, Lincoln City bakal bernasib sama seperti Palermo. Di Serie B 1991/1992, mereka meraih 11 kemenangan, delapan imbang, dan nihil tumbang usai menjamu tamu. Palermo bahkan memiliki rapor kandang terbaik di divisi.

Masalahnya kinerja mereka di markas lawan berbanding 180 derajat. Palermo gagal menang, imbang lima, dan takluk 14 kali.

 

Tergusurnya Jago Kandang Lain

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Ada beberapa tim lain yang turun kasta meski cuma menderita satu atau dua kekalahan di kandang sendiri. Masih dari Seri B, Cavese (1983/1984), Campobasso (1986/1987), Empoli (1988/1989), dan Salernitana (1990/1991) turun ke Serie C setelah sekali tumbang di rumah.

Dari Inggris, Chelsea lengser setelah dua kali takluk dalam 20 partai home (menang 7, imbang 11) pada musim 1987/1988. Pasalnya, rekor The Blues pada laga away (menang 2, imbang 4, kalah 14) sangat buruk.

 

Nasib Miris Celta Vigo

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Pada La Liga 1974/1975 La Liga, Celta Vigo dan Malaga sama-sama terdegradasi meski masing-masing kalah dua kali di kandang. Nasib Celta Vigo lebih tragis lagi. Mereka langsung ke level tertinggi dalam satu percobaan.

Namun, Celta Vigo kembali terdepak meski hanya sekali takluk di rumah sendiri. Padahal gawang mereka sama sekali tidak kemasukan saat menghadapi tim yang berada di 10 besar klasemen. Penyebab keterpurukan Celta Vigo adalah kegagalan menang dan cuma empat kali imbang pada partai tandang.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya