Liputan6.com, Jakarta Pemilik Chelsea kabarnya telah menggelar rapat darurat dengan pelatih Graham Potter, menyusul performa tim yang tak kunjung membaik dalam kompetisi domestik maupun Eropa.
Seperti diketahui, The Blues saat ini terdampar di peringkat 10 klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 35 poin dari 23 laga. Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan juga tercatat telah melalui empat pertandingan tanpa kemenangan.
Baca Juga
Chelsea secara berturut-turut ditahan imbang oleh Liverpool, Fulham, dan West Ham. Setelahnya, klub asal London Barat itu takluk 0-1 saat menjamu juru kunci klasemen Southampton pada Sabtu (18/2/2023).
Advertisement
Situasi tak jauh berbeda dialami The Blues di Liga Champions. Mereka belum mampu menunjukkan performa menjanjikan kala menghadapi Borussia Dortmund di leg pertama babak 16 besar. Chelsea kalah akibat gol tunggal Karim Adeyemi pada menit 63.
Skuad racikan Graham Potter mau tak mau harus memetik kemenangan dalam duel leg kedua, jika masih ingin memperpanjang napas di kompetisi sepak bola elite Eropa.
Bobroknya performa The Blues membuat pemiliknya, Todd Boehly dan Behdad Eghbali, buru-buru menggelar rapat darurat. Evening Standard mengeklaim pertemuan tersebut dihelat di Cobham Training Centre pada Selasa (21/2/2023) waktu setempat.
Topik Bahasan
Adapun rapat pemilik dan manajer Chelsea secara umum membahas rencana strategis untuk mengubah arah dan haluan The Blues. Walau begitu, para petinggi klub kabarnya belum berniat melengserkan Potter dari jabatannya.
Boehly dan Eghbali justru disebut memberi dukungan pada manajer yang ditunjuk untuk menggantikan posisi Thomas Tuchel itu. Mereka juga meminta staf senior agar tetap bersama di tengah situasi klub yang kurang apik.
Evening Standard melaporkan, posisi Potter memang masih aman jelang big match melawan Tottenham Hotspur di Liga Inggris. Kendati demikian, eks manajer Brighton & Hove Albion dibebani PR besar untuk membalikkan performa Chelsea yang acak-acakan.
Advertisement
Mengecewakan
Keputusan pemilik Chelsea untuk tetap mendukung Graham Potter kemungkinan bakal dipandang sebagai langkah mengecewakan oleh sejumlah pihak. Pasalnya, tak sedikit pengamat yang mengkritik penampilan The Blues akhir-akhir ini.
Eks pemain Inggris Gabriel Agbonlahor bahkan sudah pernah mendesak klub London Barat untuk segera mencopot Potter dari kursi panas Stamford Bridge, menyusul interview-nya pasca kekalahan memalukan mereka dari Southampton pekan lalu.
Potter kala itu berdalih pihaknya harus membuat sejumlah perubahan jelang tampil di Liga Champions. Langkah tersebut akhirnya berdampak pada hasil minor yang didapat saat menjamu sang juru kunci klasemen Liga Inggris.
“Dia harus dipecat karena (pernyataannya) saat interview pasca pertandingan (melawan Southampton),” ujar Agbonlahor kepada talkSPORT, seperti dilansir dari Metro.
“Mereka (Chelsea) belum punya manajer saat ini. Mereka bermain dalam tim yang kacau dan tidak mampu meraih kemenangan bersama-sama,” sambung mantan pesepak bola berusia 36 tahun tersebut.
Ogah Disalahkan
Di sisi lain, Potter nampaknya ogah disalahkan atas penampilan buruk Chelsea akhir-akhir ini. Ia menilai, komposisi skuad yang terdiri atas banyak pemain muda menjadi penyebab kurang moncernya performa The Blues dalam kompetisi.
“Setelah kekalahan 0-1 (dari Southampton) di kandang, saya pikir wajar saja kalau Anda mendapat kritik. Saya pikir kami sedang dalam periode sulit dan kami punya banyak tantangan untuk menyatukan pemain muda dalam skuad di Liga Inggris,” ujarnya.
“Itulah yang terjadi. Saya yakin banyak orang di luar sana yang berpikir sayalah yang jadi masalah (bagi Chelsea). (Namun), saya rasa pikir mereka salah dan opini mereka tak perlu ditanggapi,” tandas Potter, melansir ESPN.
Advertisement