Chelsea Segera Tunjuk Frank Lampard Sebagai Manajer Interim

Lampard akan mengisi kekosongan manajerial di Chelsea hingga musim 2022/2023 berakhir.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 06 Apr 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 14:00 WIB
Foto: 10 Pelatih Liga Inggris yang Kena PHK Klubnya pada Musim Ini, Antonio Conte Terbaru
Pelatih kepala Everton, Frank Lampard memberikan tepuk tangan setelah laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 melawan Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, 31 Desember 2022. Lampard dipecat The Toffees pada Senin (23/1/2023) malam WIB. Everton kala itu harus terdampar di posisi ke-19 klasemen dengan 15 poin dari 20 laga, selisih dua angka dari zona aman. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea segera menunjuk Frank Lampard sebagai manajer interim setelah memecatnya sekitar dua tahun lalu. Lampard akan mengisi kekosongan manajerial di Stamford Bridge hingga musim 2022/2023 berakhir menyusul memutus kontrak Graham Potter.

Sebelumnya, eks gelandang Chelsea dan Timnas Inggris itu sudah pernah menjadi manajer The Blues dari Juli 2019 hingga Januari 2021. Dia kemudian diberhentikan karena performa bburuk dan digantikan oleh Thomas Tuchel. Lampard sendiri telah menganggur sejak bulan Januari setelah kehilangan pekerjaannya sebagai manajer Everton meski belum setahun menjabat.   

Pria berusia 44 tahun itu memiliki PR yang cukup besar selama menangani Chelsea hingga akhir musim. Klub yang berbasis di London tersebut sedang bertengger di posisi ke-11 klasemen Liga Inggris setelah terakhir hanya mampu meraih hasil imbang 0-0 melawan Liverpool.

Asa untuk bermain di Liga Champions pun semakin hari semakin pudar mengingat mereka saat ini berjarak 14 poin dari zona kompetisi antar klub paling bergengsi di Eropa tersebut. Padahal, Chelsea telah menggelontorkan dana sebesar 550 juta poundsterling musim ini untuk menndatangkan sederet pemain baru.

Sementara itu, Chelsea untuk beberapa waktu ke depan akan melanjutkan pembicaraan dengan Julian Nagelsmann, Luis Enrique dan kandidat manajer lainnya mengenai rencana jangka panjang. Klub akan mengambil waktu sebelum mengambil keputusan mengenai sosok yang akan mengisi kursi kepelatihan di Stamford Bridge.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesempatan Kedua

Foto: 5 Klub Liga Inggris yang Dinahkodai oleh Pelatih Lokal pada Musim Ini
Frank Lampard dikontrak sebagai pelatih kepala Everton hingga tahun 2024. The Toffees menunjuk mantan gelandang Timnas Inggris tersebut sebagai pelatih setelah memecat Rafael Benitez yang dianggap gagal mengangkat perfroma klub pada musim lalu. Kehadirannya untuk sementara membawa Everton berada di papan tengah klasemen Liga Inggris dengan raihan 10 poin. (AFP/Oli Scarff)

Mantan pemain Inggris sekaligus pandit untuk Sky Sports, Jamie Redknapp menjelaskan jika Frank Lampard layak diberi kesempatan kedua dengan menuturkan jika top skor Chelsea sepanjang masa itu masih memiliki urusan yang belum selesai di Stamford Bridge.

“Tidak banyak manajer lain yang tersedia saat ini. Mungkin ada beberapa nama yang sedang dibicarakan, jadi ini mungkin masuk akal bagi pemiliknya (Todd Boehly) untuk memberi mereka sedikit ruang bernapas dan memberi Frank kesempatan kedua untuk kembali ke dalam permainaan. Ia punya urusan yang belum selesai di Chelsea. Ia mencintai klub dan tidak ada yang mengenal klub lebih baik darinya,” kata Redknapp.


Pengaruh Bagus

Foto: 5 Kandidat Pengganti Steve Bruce di Kursi Kepelatihan Newcastle United
Frank Lampard bisa menjadi opsi untuk masuk sebagai pelatih baru Newcastle. Pasalnya, ia mampu menunjukkan kualitas yang cukup baik bersama Derby County dan Chelsea di awal karier kepelatihannya. Ia juga mampu mengembangkan pemain muda untuk menjadi kunci tim. (AFP/Pool/Richard Heathcote)

Kepala reporter Sky Sports News, Kaveh Solhekol beranggapan jika kedatangan Lampard sebagai manajer sementara dapat mengangkat performa Chelsea berkali lipat dari yang ada sekarang.

“Klub akan sangat terangkat. Ia memiliki koneksi yang luar biasa dengan para penggemar Chelsea da ia telah melakukan pekerjaan itu sebelumnya,” kata Solhekol.

Lebih lanjut, Solhekol merasa situasi yang menimpa Lampard di Chelsea sebelumnya agak kurang adil mengingat bagaimana situasi klub selama mantan gelandang itu memimpin.

“Semuanya menjadi tidak beres baginya di bulan terakhirnya sebagai manajer Chelsea. Namun, orang-orang lupa bahwa ia melakukan pekerjaan dengan baik di Chelsea dalam keadaan yang sangat sulit. Ada embargo transfer yang berarti ia tidak bisa merekrut pemain sejak awal, tetapi ia tetap mampu membawa timnya ke final Piala FA dan bermain di Liga Champions,” tambahnya.


Peringkat

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya