Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi bola basket tertinggi di Indonesia IBL 2023 akan segera bergulir lagi. Putaran kedua berlangsung mulai akhir Mei nanti setelah jeda hampir dua bulan untuk bulan puasa, Idul Fitri dan SEA Games 2023.
Menjelang bergulirnya Seri 6, IBL memperkuat pengawasan terhadap pengaturan skor. Maklum saja IBL sudah dua kali diguncang kasus pengaturan skor di beberapa musim lalu.
Baca Juga
IBL resmi menjalin kolaborasi dengan platform data olahraga ternama dunia, Genius Sport. Kehadiran Genius nantinya akan meningkatkan integritas permainan di setiap pertandingan.
Advertisement
“Kolaborasi ini merupakan upaya proaktif liga untuk terus menjaga transparansi dan daya saing kompetisi kami. Pemantauan dan pendidikan sangat penting untuk melindungi IBL dan kami senang dapat bekerja sama dengan Genius Sports yang merupakan mitra integritas tepercaya untuk ratusan liga olahraga di seluruh dunia.,” kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah di Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Genius Sport akan memberikan sosialisasi terkait aturan liga seputar integritas, konsekuensi pribadi dari skandal pengaturan pertandingan, dan bahaya berbagi informasi orang dalam.
“Kami merasa terhormat menjadi Mitra Integritas resmi IBL dan mendukung mereka dalam penyampaian program komprehensif yang menggabungkan pemantauan sepanjang waktu dengan layanan pendidikan untuk mengamankan kompetisi mereka," ujar Mohamed Feizel, Kepala Olahraga dan Penyiaran, APAC di Genius Sports.
Sambutan Positif
Pemberian informasi mengenai integritas di setiap pertandingan mendapat sambutan positif dari pengadil lapangan. Ke depan, setiap gim yang dihadirkan akan meminimalisir risiko yang tidak diharapkan.
"Kami sangat menyambut positif dengan adanya kerjasama ini. Sebagai wasit, tentunya kami bisa lebih jeli melihat berbagai kemungkinan dengan bantuan dari Genius Sport," tutur perwakilan wasit IBL, Haryanto Sutaryo.
Advertisement
Komite Etik
Tak cuma menjalin kerjasama dengan Genius Sport, IBL juga kini memiliki komite etik yang terdiri dari berbagai pihak untuk mengawasi kejadian di kompetisi. Komite etik ini dipimpin Hasan Gozali.
Anggota komite etik terdiri dari perwakilan Perbasi, pemain, mantan pemain sampai petinggi IBL. Mereka yang masuk anggota komite etik IBL selain Hasan antara lain Michael Gerungan dan Charles Bronson.