Bola Ganjil: Cara Unik Sparta Rotterdam Menghormati Tradisi

Ketika hampir seluruh mengizinkan pemain memilih angka tertentu sebagai identitas atau bagian komersialisasi, Sparta Rotterdam justru membebaskan pemain dari nomor punggung jersey mulai 2010 hingga sekarang.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Jul 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 00:30 WIB
Foto: 5 Pemain Top Eropa yang Harus Rela Menyerahkan Nomor Punggungnya kepada Rekrutan Baru Klub
Tim sepak bola dulu menurunkan pemain denagan nomor punggung 1-11. Sparta Rotterdam coba menghormati tradisi tersebut. (AFP/Pool/Peter Powell)

Liputan6.com, Jakarta - Sparta Rotterdam bukanlah klub besar di Belanda. Mereka bahkan juga bukan klub utama di Rotterdam, dengan status tersebut jadi milik Feyenoord.

Namun, De Kasteelheren memiliki kebijakan unik yang membedakan mereka dari klub-klub lain. Ketika hampir seluruh mengizinkan pemain memilih angka tertentu sebagai identitas atau bagian komersialisasi, Sparta justru membebaskan pemain dari nomor punggung jersey mulai 2010 hingga sekarang.

Artinya, setiap pemain yang membela Sparta Rotterdam dipastikan mengenakan seragam 1-11. Sebuah pemandangan berbeda di dunia sepak bola modern ketika pesepak bola bisa memakai angka 99 (Ronaldo Nazario, Gianluigi Donnarumma) atau bahkan 0 (Hicham Zerouali).

Kebijakan unik Sparta pun terlihat pada laga resmi terakhir. Saat menghadapi FC Twente pada leg kedua play-off untuk tiket UEFA Conference League musim lalu, starter Sparta adalah Nick Olij ( nomor punggung 1), Shurandy Sambo (2), Bart Vriends (3), Mike Eerdhuijzen (4), Aaron Meijers (5), Joshua Kitolano (6), Vito van Crooij (7), Younes Namli (8), Tobias Lauritsen (9), Arno Verschueren (10), dan Koki Saito (11).

“Sparta adalah klub tradisional. Maka kami ingin punya ikatan dengan sejarah sepak bola,” kata Paolo van Hartog yang bekerja di departemen komunikasi klub tersebut.

Pemain Sparta Rotterdam Tidak Ada yang Protes

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Michael Ballack, yang identik dengan seragam 13, mungkin akan protes ke manajamen jika memperkuat Sparta. Namun, Van Hartog mengaku tidak ada keberatan dari pemain atas kebijakan klub.

Pasalnya, Sparta menerapkan pendekatan ini ketika terdegradasi dari Eredivisie. “Maka hampir seluruh anggota skuad dibongkar dan kami membangun tim baru,” ungkapnya dilansir Squad Numbers.

Sparta juga tidak merasakan masalah dalam penjualan seragam pemain tertentu. Sebab, pada dasarnya De Kasteelheren memang tidak melakukan langkah pemasaran tersebut.

“Tidak ada nama pemain di belakang seragam, karena kami memiliki dua sponsor di punggung,” kata Van Hartog.

 

Belanda Biasa Berinovasi Menyangkut Nomor Punggung

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Manuver Sparta jelas berbeda dari kebiasaan Belanda yang suka berinovasi. Tim nasional mereka pernah menetapkan nomor punggung seragam berdasar alfabet nama pemain. Alhasil, kiper Jan Jongbloed memakai jersey 8.

Sang pionir Johan Cruyff lain lagi. Dia begitu menyukai 14 jadi pemain pertama yang memakai seragam dengan angka lebih besar dari 11 di liga domestik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya