MMA Fight Academy Makin Populer, Banyak Petarung UFC Ingin Gabung

MMA Fight Academy telah memasuki season kedua. Sejumlah petarung Indonesia kembali dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan di San Diego, Amerika Serikat.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 31 Okt 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 16:30 WIB
Rheza Arianto
Petarung Indonesia, Rheza Arianto mengasah kemampuan bertinjunya di BXNG Club, San Diego, Amerika Serikat dalam program MMA Fight Academy. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Program MMA Fight Academy telah memasuki seasson kedua. Para petarung dari berbagai negara, termasuk Indonesia kembali kumpul di San Diego, Amerika Serikat, untuk menjalani pemusatan latihan.

Seperti season 1 sebelumnya, mereka masih ditangani oleh dua pelatih sebelumnya, yakni, Marc Fiore dan Jack Buracker dibantu beberapa pelatih baru. Jeka Saragih, yang akan menjalani debutnya di panggung UFC pada 18 November 2023 nanti juga ikut bergabung untuk mematangkan persiapannya.

Reza Arianto, petarung Indonesia yang sebelumnya gagal tampil di Road to UFC season 2 juga kembali dipanggil. Bersama Yoga Prabowo dan Cornellius Aritonang, mereka kini dipersiapkan tampil di Cage Warriors 164. Duel bakal berlangsung di Newcastle, Inggris pada 25 November mendatang. Sementara Ronald Siahaan dan Eperaim Ginting akan tampil Cage Warriors 165 San Diego, 15 Desember 2023.

Pada season 1 sebelumnya, hanya Cornellius yang berhasil memenangkan pertarungannya. Sementara yang lain harus menyerah dari lawan-lawannya. Reza sendiri akhirnya batal tampil di Road to UFC setelah mengalami KO saat menjalani sparring di San Diego, California, Amerika Serikat  

Mirwan Suwarso, Perwakilan Mola, dalam perbincangan dengan Liputan6.com berharap persiapan para petarung bisa lebih baik di season 2. Sebab ada sejumlah perbaikan yang dilakukan terkaif fasilitas. Mola sendiri merupakan penyelenggara MMA Fight Academy bekerjasama dengan Cage Warriors.

"Saya melihatnya menyeluruh," ujar Mirwan saat ditanya mengenai perjalanan MMA Fight Academy. 

"Saat ini kami sudah punya gym sendiri, anak-anak juga kalau tahun lalu tinggal di hotel sekarang mereka sudah tinggal di rumah. Jadi latihannya bisa lebih maksimal lagi," Mirwan menambahkan.

 

Fasilitas MMA Fight Academy Semakin Baik

Mengintip sesi sparring partner MMA Fight Academy
Mengintip sesi sparring partner MMA Fight Academy yang berlangsung di Studio 540, San Diego, Amerika Serikat, Jumat (14/4/2023).

Mirwan berharap, situasi yang semakin kondusif membuat persiapan atlet-atlet Indonesia di season 2 lebih baik lagi. Apalagi waktu persiapan juga menurut Mirwan lebih ideal ketimbang season sebelumnya.

Hasil minor yang diraih para petarung Indonesia di season 1 lalu juga tidak terlalu mengkhawatirkan Mirwan. Sebab secara umum, program MMA Fight Academy sendiri justru semakin menjanjikan. 

"Kami melihat progresnya secara keseluruhan dari berapa banyak petarung yang sudah pro yang ingin bergabung dengan MMA Fight Academy. Dari Amerika sekarang banyak petarung UFC yang ingin latihan di situ (MMA Fight Academy). Ini kan makin bagus, karena wawasan mereka akan makin luas," kata Mirwan.

"Pengalaman mereka (petarung Indonesia) juga semakin banyak. Dan saya berharap, untuk satu dua tahun ke depan makin banyak lagi yang makin matang," Mirwan menambahkan. 

Berharap Sebesar AKA dan American Top Team

MMA Fight Academy telah berjalan sejak Februari 2023. Pada season 1 sebelumnya, para petarung dari berbagai negara dikumpulkan di San Diego, Amerika Serikat untuk menjalani pemusatan latihan. 

Dari Indonesia awalnya terdapat 13 petarung. Namun sebagian dipulangkan karena berbabagai alasan. Saat Liputan6.com menyambangi lokasi latihan MMA Fight Academy, April lalu, hanya tersisa 9 nama. Mereka digembleng selama 9 bulan sebelum tampil di berbagai ajang, termasuk Road to UFC. 

Mirwan berharap, MMA Fight Academy tidak sekadar kebutuhan tayangan di Mola TV saja. Dia ingin, program ini bisa menjadi wadah bagi para petarung yang tidak terlirik hingga bisa menandingi program-program pelatih seperti Academy Kick Boxing (AKA) dan American Top Team. 

"Arahnya ke situ, tapi untuk internasional. Sejak awal kami mencari bakat-bakat dari Amerika, Eropa, dari Asia, terutama Indonesia. Karena dari pengalaman Garuda Select, kalau isinya dari Indonesia saja, tidak berkembang. Tapi kalau Indonesia dicampur dengan manca negara, pertumbuhannya akan lebih cepat." 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya