Phoenix Loloskan 2 Wakil ke Indonesia Arena pada Final DBL Jakarta 2023

Liputan6.com, Jakarta- SMA Jubilee Jakarta atau Phoenix berpeluang mengawinkan gelar di final DBL 2023 Jakarta Series setelah dua wakilnya lolos. Tim putra dan putri Phoenix akan berlaga di partai final yang berlangsung di Indonesia Arena pada 17 November 2023.

Tim putra SMA Jubilee Jakarta yang berhasil menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan Seri Ibu Kota musim lalu. Mereka mengalahkan SMAN 71 Jakarta dengan skor telak 76-32 pada Selasa (7/11/2023).

Di partai final, Phoenix akan kembali berhadapan dengan SMA Bukit Sion. Bukti sudah lebih dulu mengamankan tiket final setelah susah payah menjinakkan SMA Kolese Kanisius Jakart adengan 34-28.

Dengan hasil tersebut, babak puncak persaingan putra musim ini akan menjadi ulangan partai final musim kemarin. Buksi akan kembali berjumpa dengan Jubilee, untuk menuntaskan revans mereka. Setelah musim lalu Buksi dipaksa kehilangan gelar, karena dipaksa menyerah kepada Jubilee di partai final Seri Ibu Kota musim 2022 lalu.

"Bangga banget pastinya. Kembali tampil di final emang tujuan kami sejak awal. Kami bersyukur dapet kesempatan ke final dan main di Indonesia Arena," ujar Alexander Ralphael Kusnoatmaja dari SMA Bukit Sion.

"Hasil ini (lolos ke final) menunjukan kerja keras kami selama satu tahun terakhir. Kami langsung latihan sejak selesai Championship Series musim lalu. Kegagalan menjadi champion musim kemarin jadi motivasi kami untuk bekerja lebih keras lagi,” sambung dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Sementara di putri, Phoenix juga lolos ke final DBL Indonesia Jakarta 2023. Phoenix menjadi tim pertama yang memastikan tiket final setelah suskes mengalahkan SMAN 3 Jakarta (Teladan) dengan skor akhir 71-23, pada fase Championship Series di GOR Soemantri Brodjonegoro, Selasa (7/11/2023).

Kepastian tim putri Phoenix melenggang ke babak puncak persaingan liga basket pelajar terbesar Seri Ibu Kota musim ini, sekaligus mengulang prestasi serupa musim kemarin. Meski saat itu, mereka harus puas hanya membawa pulang trofi sebagai runner-up. Setelah dipaksa menyerah, sekaligus merelakan gelar bergengsi tetap menjadi milik tim putri SMAN 70 Jakarta.