Dear Netizen, Jangan Asal Kritik Timnas Indonesia U-17 Ya...

Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Maroko pada laga pamungkas grup A Piala Dunia U-17 2023.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 16 Nov 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2023, 17:30 WIB
Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Panama U-17: Grup A Piala Dunia U-17 2023
Reaksi kecewa para pemain Timnas Indonesia U-17 (dari kiri) Ji Da Bin, Jehan Pahlevi, Iqbal Gwijangge dan Sulthan Zaky setelah kebobolan lewat gol pemain Timnas Panama U-17, Oldemar Castillo pada laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Timnas Indonesia U-17, Arif Kurniawan, menyoroti gelombang kritik yang dilontarkan netizen kepada Garuda Asia. Menurutnya, komentar negatif di media sosial berdampak besar kepada pemain.  

Arif juga heran ada komparasi antara kritik di Indonesia dan timnas negara lain. Banyak yang berpendapat bahwa di luar negeri pun pemain sepak bola sudah biasa dengan kritik.

Menurut Afif, kultur kritik itu biasanya tertuju kepada pemain sepak bola dewasa, bukan kelompok umur. Timnas Indonesia U-17 seharusnya bisa menjadi wadah bagi pemain untuk terus berkembang.

"Bedanya adalah tidak ada kultur bully di sana. Tidak ada abuse kepada pemain. Di media sosial mungkin ada maki-maki, tapi di lingkungan terdekat akan memberikan dukungan dan perlindungan. Lingkungan terdekat pemain ada pelatih dan keluarga,” kata Afif Kurniawan dikutip dari rilis Media Center Kominfo, Kamis (16/11/2023).

Sebenarnya, sejumlah pengamat menilai Timnas Indonesia U-17 mengalami perkembangannya signifikan dalam dua pertandingan di Piala Dunia U-17 2023. Seperti diketahui, Garuda Asia yang ditangani oleh Bima Sakti berhasil memetik dua poin dari hasil imbang melawan Ekuador dan Panama.

Saat melawan Ekuador, Iqbal Gwijangge dkk sempat kewalahan menghadapi serangan lawan yang tampil agresif. Namun, situasinya berbeda saat bertemu Panama. Garuda Asia mampu memberi tekanan kepada lawan. Beruntung, Timnas Indonesia U-17 tidak menelan kekalahan dalam dua laga tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Beri Beban Orang Dewasa ke Timnas Indonesia U-17

Foto: Ekspresi Tegang Bima Sakti saat Timnas Indonesia U-17 Menahan Gempuran Ekuador di Piala Dunia U-17 2023
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti memberikan semangat kepada pemainnya saat menghadapi Timnas Ekuador U-17 pada laga pertama Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11/2023) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Meski belum tersentuh kekalahan, timnas Indonesia U-17 tak luput dari kritik netizen di media sosial. Bahkan, tak jarang muncul makian yang berpotensi melemahkan mental pemain di lapangan. Hal ini juga sudah mendapat respons dari sejumlah tokoh sepak bola nasional.

"Kontrasnya adalah apa yang kita alami selama tinggal di sini, seri dua kali, itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di media sosial. Di media sosial itu benar-benar seperti itu. Mereka tumbuh dengan karakteristik sesuai dengan usianya,” ucap Afif menambahkan.

Yang juga jadi sorotan Afif adalah para pemain Timnas Indonesia U-17 memerlukan arahan untuk terus belajar dan berkembang. Dia tidak ingin beban orang dewasa ditimpakan kepada anak asuh Bima Sakti.

"Justru yang mengusik saya adalah kenapa kita tidak bisa melihat itu, tapi kita malah mementingkan kekalahan dan kemenangan. Kita harus mementingkan mereka ini dalam proses bertumbuh, karena nanti akan bermain sepak bola sampai mendatang,” ujar Arif.

“Kenapa kita memberi beban orang dewasa kepada mereka? Jangan beri beban orang dewasa kepada anak-anak. Ini bukan soal ekspektasi, boleh memenangkan pertandingan. Itu normal. Tapi, memberi beban bahwa orang dewasa itu belum sampai situ,” tutur dosen Universitas Airlangga tersebut.

 


Indonesia Bertemu Maroko di Laga Terakhir Gurp A

Timnas Indonesia U-17 masih akan melakoni laga terakhir Grup A dengan menghadapi Maroko, Kamis (16/11/2023). Ini jadi penentuan terakhir kedua tim untuk menembus fase gugur.

Maroko bisa mendapat poin maksimal enam angka, itu kalau mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-17 di laga terakhir. Sedangkan Timnas Indonesia U-17 punya kans lima poin maksimal.

Di sisi lain, kans Ekuador untuk mengakhiri Grup A dengan menduduki posisi teratas masih terbuka lebar. Syaratnya mereka harus mengalahkan Panama di laga terakhir. Dengan begitu, Ekuador bakal mengoleksi tujuh poin.

Maroko kini ada di posisi kedua dengan tiga poin. Sedangkan Ekuador berada di peringkat teratas berkat koleksi empat angka dalam dua pertandingan. Indonesia nangkring di peringkat ketiga.

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, hingga Fakhri Husaini ikut angkat bicara. Ketiganya sempat meminta dukungan kepada Garuda Muda, bukan tekanan yang akan menjatuhkan mental.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya