Liputan6.com, Jakarta Stefano Pioli sebaiknya bekerja lebih keras dalam mempersiapkan AC Milan menghadapi pertandingan lawan Newcastle United di ajang Liga Champions 2023/2024, Kamis (14/12/2023). Sebab bukan tidak mungkin, pertadingan ini bakal jadi hari penghakiman terakhir bagi sang pelatih Rossoneri tersebut.
Kekalahan menyedihkan 2-3 yang dialami oleh AC Milan atas Atlanta, Sabtu lalu membuat kesabaran terhadap Pioli semakin tipis. Bagiamana tidak. hasil ini membuat Rossoneri tertinggal 9 poin dari pemuncak klasemen Inter Milan dari 15 laga Serie A yang sudah dijalani sepanjang musim.
Baca Juga
Perjalanan Milan di ajang Liga Champions juga tak kalah memalukan. Tergabung di Grup F, Milan kini jadi penghuni dasar klasemen.
Advertisement
Rossoneri baru mengantongi 1 kemenangan dan dua hasil imbang dari 5 pertandingan. Artinya, Milan kini hanya bergantung pada satu laga tersisa untuk melangkah ke fase knock out.
Itupun dengan catatan, AC Milan harus mampu mengalahkan Newcastle sembari berharap, pada pertandingan lainnya Borussia Dortmund mampu mengalahkan PSG. Dengan demikian, Milan bisa menemani Dormund yang sudah lebih dulu lolos.
Media Italia, Corriere dello Sport via TMW melaporkan, Pioli kini dalam posisi yang sulit. Pria berusia 58 tahun beresiko dipecat jika AC Milan sampai menderita kalah menyakitkan dari Newcastle pada pertandingan yang berlangsung di Stadion St James' Park, Kamis nanti.
Dalam laporan terebut disebutkan kalau manajemen juga sudah frustrasi melihat kinerja Pioli. Nama mantan striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic pun belakangan disebut-sebut bakal didatangkan untuk membantu AC Milan bila Pioli benar-benar pergi.
Pria yang akrab dijuluki Ibrakadabra itu akan bekerjasama dengan pelatih Primavera, Ignazio Abate yang digadang-gadang sebagai pelatih caretaker di AC Milan hingga akhir musim ini.
Â
Sepak Terjang Stefano Pioli
Pioli sebenarnya bukanlah pelatih sembarangan. Dia mengawali kariernya pada tahun 1999 sebagai pelatih tim muda Bologna.
Debutnya sebagai pelatih di Serie A baru dimulai pada tahun 2006 saat dipercaya menukangi Parma. Hanya saja, kiprahnya tidak bertahan lama.
Pada 12 Februari 2007 dia dipecat setelah Parma menelan kekalahan 0-3 dari AS Roma.
Gagal bersama Parma, Pioli pun sempat menepi ke Serie B. Namun pada tahun 2011, Pioli kembali ke kasta tertinggi sepak bola Italia sebagai pelatih Bologna. Setelah itu, Pioli tercatat sempat menangani Lazio, Inter Milan, dan Fiorentina.
Kiprahnya bersama AC Milan diawali pada 2019 lalu. Pioli didatangkan untuk menggantikan posisi Marco Giampaolo.
Di musim pertamanya, Pioli langsung membawa perubahan berarti. Dia membawa Rossoneri kembali diperhitungkan di liga domestik.
Sepanjang musim 2019/20, AC Milan mampu mencetak 63 gol di seluruh kompetisi dan menjadi koleksi gol tertinggi klub sejak 2013. Sementara di akhir musim, AC Milan akhirnya finis di urutan keenam yang disusul perpanjangan kontrak Pioli selama dua musim lagi.
Â
Advertisement
Bawa AC Milan Juara Serie A
Pada musim berikutnya, Pioli membawa Milan ke urutan kedua klasemen akhir Serie A sekaligus mengembalikan Rossoneri ke panggung Eropa, Liga Champions. Prestasi terbaik Pioli bersama Milan tercipta pada musim 2021/22, saat Milan akhirnya berhasil keluar sebagai scudetto.
Ini trofi juara pertama yang diraih Pioli sepanjang dia menjadi pelatih.
Sayang, kinerja Pioli mulai mengalami antiklimaks pada tahun 2022/2023. AC Milan gagal mempertahankan gelar juara dan finis di urutan keempat. Di ajang Liga Champions, penampilan Milan sempat menjanjikan setelah sukses melaju ke babak semifinal untuk kali pertama sejak 2006. Sayang, langkah Rossoneri akhirnya terhenti setelah dijegal oleh rival sekota, Inter Milan dengan agregat 3-0.