Liputan6.com, Jakarta - Timnas Korea Selatan jadi wakil timur tersisa di Piala Asia 2023. Meski dikepung trio barat, pasukan Jurgen Klinsmann tidak takut dan berambisi mengakhiri paceklik gelar sejak 1960.
Korsel bakal bertemu Yordania pada semifinal Piala Asia 2023 di Stadion Ahmad bin Ali, Selasa (6/2/2024). Sementara duel lain mempertemukan Iran dan tuan rumah Qatar.
Baca Juga
Selain skuad bertabur bintang, semangat pantang menyerah jadi kekuatan utama Son Heung-min dan kawan-kawan pada turnamen tahun ini. Mereka dalam posisi tertinggal pada dua putaran sebelumnya sebelum menyamakan kedudukan di injury time.
Advertisement
Taeguk Warriors lalu mengalahkan Arab Saudi (16) lewat adu penalti. Mereka kemudian menumbangkan Australia (8 besar) melalui tendangan bebas Son.
Aksi heroik tersebut membuat Timnas Korea Selatan dijuluki Zombie oleh pendukung sendiri. Pasalnya, Korea Selatan tidak mau 'mati' walau di ujung tanduk.
"Apa pun julukannya, saya terima," ujar Klinsmann, dilansir ESPN. "Kami membuktikan tidak pernah menyerah dan berharap bisa membawa pulang trofi," sambung manajer asal Jerman tersebut.
Sukses Wakil Timur di Barat Asia
Sepanjang sejarah kompetisi, wakil timur jarang berjaya saat turnamen berlangsung di barat. Hanya ada satu negara yang mampu melakukannya, yakni Jepang.
Negeri Matahari Terbit melakukannya dua kali pada edisi 2000 (Lebanon) dan 2011 (Qatar). Mereka melewatkan kesempatan menorehkan hattrick usai disingkirkan Iran secara dramatis di perempat final 2023.
Jepang juga dikepung trio barat pada Piala Asia sebelumnya. Pada 2019, mereka dikerubuti tuan rumah Uni Emirat Arab, Qatar, dan Iran.
Samurai Biru sukses melewati Iran di semifinal, tapi tumbang dari Qatar pada partai puncak.
Advertisement
Jejak Korea Selatan di Piala Asia
Meski jadi salah satu kekuatan utama di timur, dan langganan mewakili Asia di Piala Dunia, Korea Selatan sudah lama absen mencicipi kesuksesan pada pentas regional. Titel terakhir dirasakan 1960 kala menjadi tuan rumah.
Setelahnya mereka kandas di fase-fase akhir. Korsel tercatat jadi runner-up pada 1972, 1980, dan 1988. Korsel kembali menembus final edisi 2015 tapi takluk dari Australia.
Selain itu, Korsel juga mencapai semifinal di 1964, 2000, 2007, dan 2011.