Liputan6.com, Jakarta - Bek Barcelona Ronald Araujo tengah menjadi sorotan setelah mendapat kartu merah pada menit ke-29 leg kedua perempat final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain. Mendapat kritik pedas dari rekan setim Ilkay Gundogan, Araújo memilih untuk menjaga sikapnya dengan tenang.
Ilkay Gundogan, yang jelas frustrasi dengan hasil akhir yang menyakitkan, menggambarkan kartu merah Araújo sebagai pemicu kehancuran timnya. Dia menyoroti pelanggaran terakhir Araújo dan mengungkapkan ketidakpuasannya.
"Mendapatkan kartu merah, menjatuhkan pemain begitu cepat, itu akan mematikan permainan. Kami memberikan lawan kemudahan dengan cara yang paling sederhana. Semestinya dia membiarkan penjaga gawang coba melakukan penyelamatan, atau bahkan biarkan kami kebobolan."
Advertisement
Araujo sendiri memilih untuk tidak terlibat dalam perdebatan. Pemain asal Uruguay ini menolak untuk menanggapi kritik dari rekan setimnya. Menyadari nilai-nilai tertentu yang dia anut, Araujo memilih untuk menjaga ketenangan dalam menghadapi tekanan.
Polemik Merembet ke Orang Lain
Polemik ini sudah merembet ke pihak lain. Araujo merasakan dukungan dari rekan-rekannya yang lain. Jules Kounde dan Sergi Roberto menunjukkan solidaritas mereka melalui media sosial.
"Sekarang lebih bersatu dari sebelumnya, di sini kita menang dan kalah bersama!" tulis Sergi Roberto di Instagram. Sementara Kounde menegaskan, "Ngomong-ngomong, kami menang sebagai sebuah tim dan kami juga kalah sebagai sebuah tim."
Sementara istri Gundogan, Sara Arfaoui, membalas dan menyatakan opini sang suami layak didengar karena merupakan pemenang treble winners musim lalu bersama Manchester City.
Â
Advertisement
PSG Melaju ke Semifinal Liga Champions
Paris Saint-Germain (PSG) berhasil melangkah maju ke semifinal Liga Champions setelah mengatasi Barcelona dengan agregat 6-4. Kemenangan ini bukan hanya menjadi pencapaian gemilang bagi klub, tetapi juga menandai langkah mereka menuju ambisi besar di kancah Eropa.
Dalam pertandingan sengit yang dipenuhi dengan tensi tinggi, PSG mengatasi tantangan dari Barcelona dan memastikan diri mereka untuk bertemu dengan Borussia Dortmund di babak semifinal. Dengan permainan yang mengesankan dan tekad yang kuat, mereka berhasil meraih tiket menuju fase berikutnya.
Namun, bagi Barcelona, kekalahan ini bukan hanya merupakan pukulan bagi ambisi mereka di Liga Champions, tetapi juga berdampak pada kesempatan mereka untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Kehilangan tempat di ajang bergengsi tersebut menjadi pukulan ganda bagi klub yang tengah berjuang untuk kembali ke puncak kejayaan.