Sukses Arung Jeram di PON Aceh-Sumut 2024 Dongkrak Potensi Sport Tourism dan Eco Tourism

Sukses menggelar cabang olahraga arung jeram di PON 2024, plus pencapaian tim Sumatera Utara, meningkatkan kepercayaan pemerintah setempat untuk memperkuat promosi arung jeram sebagai bagian dari sport tourism.

oleh Salma Sophiatunnisa diperbarui 19 Sep 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 22:30 WIB
Arung Jeram
Ilustrasi Arung Jeram. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sukses menggelar cabang olahraga arung jeram di PON 2024, plus pencapaian tim Sumatera Utara, meningkatkan kepercayaan pemerintah setempat untuk memperkuat promosi arung jeram sebagai bagian dari sport tourism.

Selain sebagai olahraga kompetitif, arung jeram juga dianggap memiliki potensi besar untuk mengembangkan eco tourism dengan memanfaatkan keindahan sungai-sungai di berbagai daerah yang ada di Sumatera Utara.

Salah satu pegiat eco tourism Sumut Anwar Iskandar dari Go River Travel & Outbound menyatakan bahwa perlombaan arung jeram di PON XXI merupakan sejarah baru dan memberikan dorongan untuk memperluas kegiatan arung jeram sebagai event olahraga dan wisata.

"Terlebih pada event yang baru pertama kali di PON ini, tim Sumut mampu meraih prestasi luar biasa dan berada di level atas persaingan nasional." kata Anwar.

Menurut dirinya, arung jeram memiliki potensi besar di Sumatera Utara berkat sungai-sungai dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, dan dapat menjadi daya tarik untuk eco tourism serta sport tourism.

"Tinggal bagaimana kita mengemas dan menjualnya kepada masyarakat termasuk orang-orang di luar Sumut. Sehingga bisa jadi potensi ekonomi bagi masyarakat yang lebih luas." lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Sukses Tim Arung Jeram Sumut

Festival Luar Ruang Indonesia (Indofest)
alat-alat yang ditawarkan untuk wisata air

Prestasi tim arung jeram Sumut di PON 2024 sangat mengesankan. Mereka telah meraih dua medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu, sehingga berada di posisi kedua dalam klasemen perolehan medali, hanya di bawah Jawa Barat.

Keberhasilan ini mendorong ofisial dan pelaku arung jeram di Sumut untuk meminta perhatian lebih dari pemerintah daerah, terutama terkait fasilitas dan pengembangan sport tourism. Lukman Nurhakim, salah seorang ofisial tim Sumut, berharap pemerintah daerah dan Dinas Pariwisata akan memberikan perhatian dan dukungan lebih besar untuk kegiatan arung jeram.

"Termasuk Dinas Pariwisata, kiranya dapat memfasilitasi lebih besar lagi berupa sarana prasarana untuk pengembangan sport tourism," ujar Lukman, yang aktif di perusahaan pemandu wisata Bumi Outdoor.

Lukman menambahkan bahwa beberapa daerah di Sumut, seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Asahan, dan Medan, memiliki sungai-sungai yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi eco tourism dan sport tourism.

"Daerah-daerah seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Asahan, Medan, dan beberapa kabupaten di wilayah selatan memiliki sungai-sungai yang cocok untuk arung jeram dengan perahu karet."


Pemanfaatan Destinasi Wisata

Bukit Lawang
Para pelaku pariwisata di berbagai daerah berharap industri pariwisata benar-benar segera dapat dibuka kembali seutuhnya. Seperti halnya para pelaku pariwisata di objek wisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut)

Arung jeram menjadi destinasi eco tourism di Indonesia karena keindahan alamnya, konservasi lingkungan, pengalaman langsung di alam, dampak lingkungan yang kecil, daya tarik budaya lokal, dan peningkatan kesadaran lingkungan. Aktivitas ini memungkinkan wisatawan menikmati keindahan alam sambil mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal.

Wisata alam arung jeram di Sumatera Utara unggul karena keindahan alamnya, variasi tingkat kesulitan, potensi eco tourism, pengalaman petualangan yang mendalam, daya tarik budaya lokal, dampak lingkungan yang kecil, dan fasilitas yang berkembang. Ini menawarkan pengalaman wisata yang unik, mempromosikan pelestarian lingkungan, dan mendukung pengembangan pariwisata lokal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya