Liputan6.com, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert memiliki resep untuk memenangkan hati suporter Garuda. Dia menyampaikan itu pada konferensi pers perkenalan resmi, Minggu (12/1/2025) sore WIB.
Penunjukkan Kluivert sebagai nakhoda timnas Indonesia mendapat reaksi negatif. Pertama karena dia menggantikan Shin Tae-yong yang memiliki jasa besar dalam membangun timnas selama lima tahun bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Kedua akibat minimnya pengalaman bekerja Kluivert di kursi arsitek. Sebelumnya sosok berusia 48 tahun itu hanya melatih timnas Curacao dan klub Turki Adana Demirspor pada level senior.
Advertisement
"Meraih kemenangan dan memainkan sepak bola atraktif. Pujian juga layak diberikan kepada pelatih sebelumnya Shin Tae-yong yang sudah melakukan tugasnya dengan baik," tutur Kluivert.
"Merupakan tugas saya melanjutkan yang sudah ada dan meraih kesuksesan lebih. Apakah publik setelahnya suka saya atau tidak, apa lagi yang bisa saya lakukan?" sambungnya.
Ingin Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Pada acara sama, Kluivert berjanji memberikan yang terbaik untuk mewujudkan misi bersama lolos ke Piala Dunia 2026. "Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Saya akan kerahkan usaha terbaik untuk mencapai misi bersama. Kita bisa lihat, para pemain juga memiliki semangat serupa," kata Kluivert.
"Tim (asisten) saya turut mengusung hal sama. Dan kami akan berusaha mewujudkannya, saya berjanji itu," tandasnya.
Timnas Indonesia saat ini berada di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan raihan enam angka, Jay Idzes dan kawan-kawan hanya tertinggal dari Jepang (16 poin) dan Australia (7 poin).
Tersisa empat pertandingan, Indonesia harus masuk zona dua besar untuk lolos otomatis ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sementara peringkat 3-4 masih memiliki kesempatan melaju pada putaran keempat kualifikasi.
Advertisement
Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Kluivert didatangkan untuk menggantikan Shin Tae-yong, yang diberhentikan PSSI, Senin (6/1/2025). Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut keputusan tersebut merupakan langkah terbaik demi mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.
Erick Thohir enggan mempertahankan Shin Tae-yong karena melihat dinamika ruang ganti sudah tidak kondusif yang terlihat sebelum laga melawan China, Oktober lalu.
Ada dinamika cukup tinggi yang terjadi kala itu, sehingga memunculkan pertimbangan pisah dengan juru taktik asal Korea Selatan. Secara umum, aspek komunikasi dan taktikal banyak disebut-sebut sebagai alasan utama oleh Erick.
Walau begitu, Ketum PSSI menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.
"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir.
"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.