Pengamat Ungkap PR Indra Sjafri usai Timnas Indonesia U-20 Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025

Pengamat sepak bola Sapto Haryo menilai kolektivitas tim jadi PR yang harus diperbaiki oleh pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri usai anak-anak asuhnya tersingkir dari Piala Asia U-20 2025.

oleh Theresia Melinda Indrasari Diperbarui 17 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 16:00 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, dinilai perlu memperbaiki kolektivitas tim usai anak-anak asuhnya tersingkir dari ajang Piala Asia U-20 2025. (Bola.net/Bagaskara Lazuardi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-20 gagal melangkah jauh dalam ajang Piala Asia U-20 2025 di China. Skuad racikan Indra Sjafri dipastikan tersingkir menyusul dua kekalahan yang mereka terima saat fase grup.

Semula, Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan dipaksa menyerah 3 gol tanpa balas ketika melawan Iran, Kamis (13/2/2025). Setelah itu, Garuda Nusantara kembali dihajar 1-3 oleh Uzbekistan pada Minggu (16/2/2025).

Pengamat sepak bola Sapto Haryo Rajasa pun mengungkap hal yang masih menjadi PR sekaligus catatan bagi Timnas Indonesia U-20 di bawah asuhan Indra Sjafri.

Menurut dia, kegagalan pasukan Merah Putih lolos dari babak grup AFC U-20 Asian Cup diakibatkan oleh ketidakmampuan tim menjaga kolektivitas sepanjang 90 menit pertandingan.

"Kualitas tim secara kolektif (masih jadi PR). Kualitas individual mungkin kita bisa perdebatkan, tidak terlalu jauh kalau secara individual. Akan tetapi secara kolektif, Uzbekistan jauh di atas kita," ujar Sapto Haryo dalam tayangan Youtube Liputan 6 Sport Podcast selepas kekalahan Indonesia di laga kedua grup C Piala Asia U-20 2025, Minggu (16/2/2025).

"Tim itu sulit untuk dibongkar karena secara kolektif rapi sekali, Iran pun demikian."

"Itu yang membuat kita kalah, dan mungkin kalau menjadi salah satu kritik untuk Coach Indra Sjafri, ya. Kolektivitas tim itu tidak bisa terjaga selama 90 menit," tambahnya.

Puji Perubahan Taktik Indra Sjafri

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20 2025. (X/Timnas Indonesia)... Selengkapnya

Terlepas dari hasil tersebut, Sapto Haryo menilai keberanian Indra Sjafri melakukan perubahan strategi dari laga pertama ke laga kedua melawan Uzbekistan patut diapresiasi.

Malahan menurut dia, taktik pelatih berusia 62 tahun itu sudah jauh meningkat, utamanya saat 45 menit pertama pertandingan Minggu (16/2/2025).

"Secara taktik, kalau apa yang menjadi reparasi dia dibandingkan pertandingan pertama, menurut saya sudah (Indra Sjafri) upgrade jauh dari sisi taktikal," ujar Sapto Haryo.

"Keberanian untuk (mengubah) dari komposisi empat bek lalu menjadi tiga bek itu kan tidak mudah."

"Itu bukan tanpa pertimbangan, bukan tanpa alasan kuat, dan ketika itu mujur di 45 menit pertama kan berarti keputusannya benar. Dia (Indra Sjafri) bisa berani mengubah skema yang selama ini dimainkan," katanya menambahkan.

Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20 2025

Timnas Indonesia U-20 vs Thailand U-20: Laga Persahabatan
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri saat laga uji coba menghadapi Thailand U-20 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2024) malam WIB. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)... Selengkapnya

Sementara itu dengan kegagalan lolos dari fase grup Piala Asia U-20 2025, Timnas Indonesia U-20 di bawah asuhan Indra Sjafri harus mengubur mimpi untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20 2025.

Sebagaimana diketahui, juru taktik Garuda Nusantara semula memasang target pribadi membawa anak-anak asuhnya melenggang hingga semifinal agar bisa mendapatkan tiket tampil di FIFA U-20 World Cup.

Sebelumnya, Indra Sjafri sempat nyaris mengantar timnas muda Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20. Itu terjadi ketika skuad racikannya mencapai babak perempat final Piala Asia U-19 2018, sebelum langkah mereka dihentikan oleh Jepang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya