Liputan6.com, Jakarta - Pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, tegas menyuarakan keyakinannya bahwa klub legendaris ini tetap pada trek yang benar menuju kebangkitan meski tengah menghadapi gelombang pemecatan massal di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe.
Ketika Ratcliffe mengambil alih saham minoritas dan kepemimpinan operasional olahraga, harapan tinggi muncul bahwa sang miliarder akan mampu mengembalikan kejayaan klub setelah lama terpuruk di bawah manajemen Glazer yang sering dikritik.
Baca Juga
Namun kenyataan pahit harus ditelan saat United kini terdampar di posisi ke-14 klasemen dengan hanya 33 poin dari 27 pertandingan. Situasi ini menempatkan mereka dalam ancaman mengakhiri musim dengan 46 poin, catatan terburuk sejak 1978/2079.
Advertisement
Krisis bertambah ketika terungkap sekitar 150-200 staf akan diberhentikan tahun ini, menambah daftar panjang 250 karyawan yang telah didepak musim lalu sebagai bagian strategi memulihkan kondisi finansial klub.
Di tengah pemotongan biaya kontroversial dan performa mengecewakan, Amorim justru menunjukkan optimisme terhadap petinggi klub. "Saya melihat jalur yang jelas dari dewan direksi. Mereka mengambil keputusan sulit yang tidak populer, tetapi melakukannya karena memiliki visi jelas."
"Ke depan, kami perlu membuktikan dengan hasil nyata karena tanpa hasil, orang tidak akan percaya. Sisi positifnya, kami memiliki arah yang jelas. Meski situasi sekarang sulit, kami terus melangkah untuk mencapai kesuksesan di masa depan," sambungnya,
United sempat menunjukkan karakter tangguh mereka pada pekan lalu dengan mengalahkan Ipswich Town 3-2 di Liga Premier meski harus bermain dengan 10 pemain setelah Patrick Dorgu menerima kartu merah pada menit ke-43.
Manchester United Kandas di Piala FA
Namun, optimisme kembali mereda menyusul kekalahan dari Fulham pada babak kelima Piala FA akhir pekan lalu. Amorim yang baru tiba di Inggris November lalu kini berada di bawah tekanan besar akibat performa tim mengecewakan.
Di bawah kendalinya, United mencatat rekor buruk dengan delapan kekalahan, tiga imbang, dan hanya lima kemenangan dari 16 pertandingan yang dijalani.
Amorim dikenal luas sebagai juru taktik dengan identitas kuat menggunakan formasi 3-4-3 selama perjalanan kepelatihannya. Namun, sang pelatih Portugal masih kesulitan mengimplementasikan sistem andalan tersebut di Manchester United hingga saat ini.
Berdasarkan kabar yang beredar, United terpaksa menjalankan strategi jual-beli seimbang jika ingin melakukan pergerakan signifikan di bursa transfer musim panas. Tanpa tambahan amunisi yang sesuai skema permainannya, sulit membayangkan bagaimana Amorim bisa meningkatkan performa tim drastis.
Advertisement
Realita Skuad Manchester United
Â
Sejumlah pengamat sepak bola seperti Jamie Carragher berpendapat bahwa Amorim mungkin perlu mengompromikan formasi favoritnya untuk memaksimalkan kinerja skuad saat ini. Namun, tidak adil meminta seorang pelatih mengubah filosofi permainan yang telah menjadi identitasnya demi menyesuaikan diri dengan pemain yang tersedia.
Juru taktik berusia 39 tahun ini kemungkinan akan berada di bawah sorotan tajam pada musim 2025-26 jika gagal mengimplementasikan falsafah permainannya dengan cepat.Â
Meski demikian, Amorim layak mendapatkan kesempatan penuh untuk membuktikan bahwa dirinya mampu membalikkan keadaan dan mengembalikan kejayaan klub berjuluk Setan Merah tersebut.
