Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan panjang Timnas Indonesia di kancah internasional, khususnya Piala Dunia, penuh dengan cerita heroik dan perjuangan gigih. Pada tahun 1938, saat masih bernama Hindia Belanda, Indonesia menorehkan sejarah sebagai tim Asia pertama yang merasakan atmosfer Piala Dunia.
Namun, perjalanan mereka terhenti di babak penyisihan grup setelah kalah telak 0-6 dari Hungaria. Sejak kemerdekaan, Timnas Indonesia berjuang keras untuk kembali ke panggung dunia, menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.
Sepak bola Indonesia telah melewati berbagai era, ditandai dengan silih bergantinya pelatih yang membawa warna dan strategi berbeda bagi Timnas. Dari Johannes Mastenbroek, pelatih Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, hingga Shin Tae-yong yang baru saja digantikan oleh Patrick Kluivert, setiap pelatih memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan prestasi Timnas.
Meskipun belum berhasil kembali ke Piala Dunia sejak 1938, semangat juang dan optimisme untuk lolos ke Piala Dunia 2026 tetap membara di hati para pemain dan seluruh rakyat Indonesia.
Kini, Timnas Indonesia tengah berjuang keras dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah melewati babak penyisihan grup dengan hasil yang memuaskan, Timnas Indonesia kini berada di putaran ketiga, menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Perjuangan ini bukan hanya sekadar pertandingan sepak bola, tetapi juga representasi dari semangat dan tekad bangsa Indonesia untuk kembali berjaya di panggung dunia. Mampukah Timnas Indonesia mewujudkan impian tersebut?
Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938: Sejarah yang Membanggakan
Partisipasi Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 menjadi catatan emas dalam sejarah sepak bola Indonesia. Meskipun berakhir dengan kekalahan, partisipasi ini membuktikan kualitas sepak bola Indonesia di masa lalu.
Keikutsertaan ini juga terbilang unik karena Hindia Belanda lolos tanpa melalui babak kualifikasi yang ketat, berkat mundurnya beberapa tim peserta. Meski kalah 0-6 melawan Hungaria, nama Indonesia tetap terukir dalam sejarah Piala Dunia sebagai negara Asia pertama yang berlaga di turnamen tersebut.
Skuat Hindia Belanda saat itu dihuni oleh pemain-pemain berbakat, termasuk Achmad Nawir sebagai kapten, Tan Hong Djien, dan Tan Ling Djie. Mereka telah mempersembahkan penampilan terbaiknya, meskipun harus mengakui keunggulan tim kuat Hungaria. Prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi penerus Timnas Indonesia untuk terus berjuang dan bermimpi setinggi mungkin.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5418271/original/043127800_1763612757-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-11-20T111207.435.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3364380/original/059972500_1612095530-PENGUNGSI_GEMPA_SULBAR_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456046/original/055510600_1766794586-WhatsApp_Image_2025-12-26_at_21.01.16.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455510/original/094712400_1766670466-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-25T203045.332.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4226656/original/035407900_1668485577-052979500_1528188241-Timnas_Indonesia_Hindia_Belanda.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1570759/original/012518600_1492546643-NIVU.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5374238/original/008561100_1759887956-Logo_Timnas_Indonesia_2025.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454125/original/099230800_1766550476-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440993/original/051183300_1765449665-pexels-thirdman-7651922.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440955/original/025438100_1765448041-pexels-chevanon-302894.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436532/original/045182500_1765177568-pexels-maksgelatin-4824424.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456077/original/033601000_1766803628-Emil_Audero.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375572/original/014777500_1759951700-AP25281687052578.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455787/original/003929200_1766732774-paes_dan_joey.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455570/original/042475500_1766715828-HERDMAN_JHOIN_PENGAMAT.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5455428/original/002749400_1766656583-jay-idzes-8f47fc.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429811/original/069766600_1764645013-000_32U79NY.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455227/original/084892900_1766639759-536569655_18526786810032383_6737428470293869375_n.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455051/original/079876100_1766627019-cincin_jennifer_coppen_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455060/original/016025400_1766628599-hl.jpg)