Fantastis. Juara bertahan yang mendapat wild card, pebulu tangkis asal China, Lin Dan, tampil sebagai juara BWF World Badminton Championship 2013 yang berlangsung di Guangzhou, China. Di partai final yang digelar di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, Minggu, 11 Agustus 2013, sore waktu setempat, Lin Dan mengalahkan musuh bebuyutannya yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, pebulutangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei, rubber set 16-21, 21-13, dan 20-17 (retired).
Chong Wei, 30 tahun, yang berambisi meraih gelar pertamanya di ajang kejuaraan dunia, terpaksa harus gigit jari tatkala saat kedudukan tertinggal 17-20, ia tak mampu melanjutkan pertandingan akibat cedera kram pada paha kedua kakinya. Sempat mendapat perawatan tim medis pada kedudukan 17-19, Chong Wei kembali turun ke lapangan. Namun, setelah melakukan rally panjang, akhirnya Chong Wei menyerah.
Sejatinya, laga final antara kedua pebulu tangkis top dunia ini berjalan sangat seru dan menarik untuk disaksikan. Lin Dan maupun Chong Wei sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Adu pukulan, rally dan taktik mendominasi pertandingan. Alhasil, skor didapat dengan susah payah. Setelah kedudukan imbang 13-13, Chong Wei baru melesat meninggalkan Lin Dan dan akhirnya menutup set pertama dengan skor 21-16.
Di set kedua, penampilan Chong Wei menurun drastis setelah kecewa dengan keputusan hakim garis. Lin Dan pun unggul jauh 12-1. Meski sempat memberikan perlawanan, Chong Wei akhirnya harus mengakui keunggulan Lin Dan dengan skor 13-21. Partai pun dilanjutkan dengan set penentuan.
Di set ketiga, Chong Wei kembali memeragakan aksinya seperti di set pertama. Sayang, setelah unggul 10-6, stamina Chong Wei mulai menurun. Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh Lin Dan yang mendapat dukungan penuh dari publik Tianhe. Lin Dan membalikkan keadaan dan berbalik unggul 15-11. Chong Wei sempat berhasil memperpendek jarak. Skor 15-17. Lin Dan kembali ngebut dan unggul 19-17. Di saat inilah Chong Wei mulai merasakan cedera kram.
Dengan keberhasilan ini, Lin Dan menoreh catatan fantastis dalam sejarah bulu tangkis modern, yaitu lima kali merebut gelar juara dunia secara berturut-turut. Catatan yang tak dapat dibukukan legenda bulutangkis dunia lainnya. Empat kali gelar juara dunia diraih Lin Dan di Madrid (2006), Kuala Lumpur (2007), Hyderabad (2009), dan London (2011). (*)
Chong Wei, 30 tahun, yang berambisi meraih gelar pertamanya di ajang kejuaraan dunia, terpaksa harus gigit jari tatkala saat kedudukan tertinggal 17-20, ia tak mampu melanjutkan pertandingan akibat cedera kram pada paha kedua kakinya. Sempat mendapat perawatan tim medis pada kedudukan 17-19, Chong Wei kembali turun ke lapangan. Namun, setelah melakukan rally panjang, akhirnya Chong Wei menyerah.
Sejatinya, laga final antara kedua pebulu tangkis top dunia ini berjalan sangat seru dan menarik untuk disaksikan. Lin Dan maupun Chong Wei sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Adu pukulan, rally dan taktik mendominasi pertandingan. Alhasil, skor didapat dengan susah payah. Setelah kedudukan imbang 13-13, Chong Wei baru melesat meninggalkan Lin Dan dan akhirnya menutup set pertama dengan skor 21-16.
Di set kedua, penampilan Chong Wei menurun drastis setelah kecewa dengan keputusan hakim garis. Lin Dan pun unggul jauh 12-1. Meski sempat memberikan perlawanan, Chong Wei akhirnya harus mengakui keunggulan Lin Dan dengan skor 13-21. Partai pun dilanjutkan dengan set penentuan.
Di set ketiga, Chong Wei kembali memeragakan aksinya seperti di set pertama. Sayang, setelah unggul 10-6, stamina Chong Wei mulai menurun. Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh Lin Dan yang mendapat dukungan penuh dari publik Tianhe. Lin Dan membalikkan keadaan dan berbalik unggul 15-11. Chong Wei sempat berhasil memperpendek jarak. Skor 15-17. Lin Dan kembali ngebut dan unggul 19-17. Di saat inilah Chong Wei mulai merasakan cedera kram.
Dengan keberhasilan ini, Lin Dan menoreh catatan fantastis dalam sejarah bulu tangkis modern, yaitu lima kali merebut gelar juara dunia secara berturut-turut. Catatan yang tak dapat dibukukan legenda bulutangkis dunia lainnya. Empat kali gelar juara dunia diraih Lin Dan di Madrid (2006), Kuala Lumpur (2007), Hyderabad (2009), dan London (2011). (*)