Rexy Mainaky pernah melontarkan wacana PBSI tidak akan mengirimkan wakil ke ajang Piala Uber 2014 yang berlangsung di India. Alasannya, PBSI tidak ingin Tim Uber Indonesia hanya menjadi penggembira di ajang dua tahunan tersebut.
Namun, wacana tersebut belum menjadi keputusan final. "Keikutsertaan di Piala Uber 2014 tergantung dari pemain sendiri. Karena sudah tak ada kualifikasi zona maka rankinglah yang menentukan," kata Rexy yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI di Jakarta, Senin (2/12/2013) seperti dilansir Badminton Indonesia.
"Kalau negara kita layak untuk ikut Piala Uber 2014, ya akan dikirim. Istilahnya, ini adalah shock therapy untuk para pemain supaya mereka sadar ini bukan Binpres atau pengurus yang menentukan, tapi pemain."
Â
Seperti diutarakan Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan, Indonesia akan berpartisipasi dalam bidding untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Thomas dan Piala Uber 2016. Pertimbangan ini pula yang membuat PBSI semakin berharap dapat mengirim para srikandi Indonesia berlaga di Piala Uber 2014.
Â
"Indonesia akan melakukan bidding untuk Piala Thomas dan Uber 2016. Ini menjadi salah satu pertimbangan juga kenapa kita harus bisa ambil bagian di Piala Uber 2014," ucap Rexy. "Kami akan mengutamakan pemain-pemain untuk mewakili Indonesia di Piala Uber 2014, karena kami ingin pemain-pemain muda yang tampil di Piala Uber 2016."
"Saat ini, tim kami berada di ranking lima dan sudah ada usaha untuk meningkatkan ranking. Contohnya kami mengirimkan pemain-pemain ke turnamen seperti Hong Kong Open Super Series 2013, tapi hasilnya pun belum maksimal," tambah pria asal Ternate, Maluku, itu.
Â
Putri-putri Indonesia masih memiliki waktu untuk berburu poin demi mengamankan satu tempat di putaran final Piala Uber 2014. Piala Thomas dan Uber 2014 akan dilangsungkan di New Delhi, India, 18-25 Mei 2014. Sementara pada Piala Thomas dan Uber 2012 di Wuhan, China, baik tim putra maupun putri harus terhenti di perempatfinal setelah dikalahkan Jepang.(Bog)
Namun, wacana tersebut belum menjadi keputusan final. "Keikutsertaan di Piala Uber 2014 tergantung dari pemain sendiri. Karena sudah tak ada kualifikasi zona maka rankinglah yang menentukan," kata Rexy yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI di Jakarta, Senin (2/12/2013) seperti dilansir Badminton Indonesia.
"Kalau negara kita layak untuk ikut Piala Uber 2014, ya akan dikirim. Istilahnya, ini adalah shock therapy untuk para pemain supaya mereka sadar ini bukan Binpres atau pengurus yang menentukan, tapi pemain."
Â
Seperti diutarakan Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan, Indonesia akan berpartisipasi dalam bidding untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Thomas dan Piala Uber 2016. Pertimbangan ini pula yang membuat PBSI semakin berharap dapat mengirim para srikandi Indonesia berlaga di Piala Uber 2014.
Â
"Indonesia akan melakukan bidding untuk Piala Thomas dan Uber 2016. Ini menjadi salah satu pertimbangan juga kenapa kita harus bisa ambil bagian di Piala Uber 2014," ucap Rexy. "Kami akan mengutamakan pemain-pemain untuk mewakili Indonesia di Piala Uber 2014, karena kami ingin pemain-pemain muda yang tampil di Piala Uber 2016."
"Saat ini, tim kami berada di ranking lima dan sudah ada usaha untuk meningkatkan ranking. Contohnya kami mengirimkan pemain-pemain ke turnamen seperti Hong Kong Open Super Series 2013, tapi hasilnya pun belum maksimal," tambah pria asal Ternate, Maluku, itu.
Â
Putri-putri Indonesia masih memiliki waktu untuk berburu poin demi mengamankan satu tempat di putaran final Piala Uber 2014. Piala Thomas dan Uber 2014 akan dilangsungkan di New Delhi, India, 18-25 Mei 2014. Sementara pada Piala Thomas dan Uber 2012 di Wuhan, China, baik tim putra maupun putri harus terhenti di perempatfinal setelah dikalahkan Jepang.(Bog)