Erick Thohir, mengatakan bahwa kedatangan klub Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS), DC United, ke Indonesia tidak semata-mata bersifat bisnis. Menurut pemilik DC United itu, mereka juga datang untuk mencari pemain-pemain Indonesia yang berbakat.
"Namun, MLS adalah liga yang tidak mudah, sangat atletis dan membutuhkan fisik yang bagus. Jadi talenta saja tidak cukup," kata Erick.
DC United sedang melakukan tur ke Indonesia dan saat ini tengah melakoni laga persahabatan melawan Persib Bandung. Setelah bertanding di Indonesia, mereka akan mendatangi Arema Malang. Terpilihnya Bandung dan Malang karena kota tersebut memiliki klub sepak bola yang mempunyai basis pendukung yang besar.
Pengusaha Indonesia itu juga mengatakan bahwa awalnya Timnas U-19 menjadi salah satu lawan yang sangat potensial untuk DC United. "Tadinya ingin mengundang mereka untuk menjadi pemain tamu, tapi saya tidak mau merusak persiapan mereka. Takut kalau jadi cedera juga. Tunggu sampai mereka selesai tanding di tingkat Asia," ujar Erick, belum lama ini.
Sementara itu, pelatih DC United, Ben Olsen, menilai ada kesamaan karakteristik permainan di kedua negara. "Namun, MLS adalah liga yang besar, cepat dan tangguh," kata Olsen. "Para pemain harus kuat dan mempunyai "body balance" yang bagus untuk bisa bersaing di dalamnya."
Di tempat terpisah, CEO Mahaka Sport, Hasani Abdulgani, mengatakan kunjungan DC United ke Bandung dan Malang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi klub-klub lokal khususnya Persib dan Arema untuk mendapatkan tolak ukur dalam mengembangkan potensi mereka ke depannya. "Kiblat sepak bola kita cenderung ke Eropa, kami ingin membawa warna lain," kata Hasani.(Ant)
"Namun, MLS adalah liga yang tidak mudah, sangat atletis dan membutuhkan fisik yang bagus. Jadi talenta saja tidak cukup," kata Erick.
DC United sedang melakukan tur ke Indonesia dan saat ini tengah melakoni laga persahabatan melawan Persib Bandung. Setelah bertanding di Indonesia, mereka akan mendatangi Arema Malang. Terpilihnya Bandung dan Malang karena kota tersebut memiliki klub sepak bola yang mempunyai basis pendukung yang besar.
Pengusaha Indonesia itu juga mengatakan bahwa awalnya Timnas U-19 menjadi salah satu lawan yang sangat potensial untuk DC United. "Tadinya ingin mengundang mereka untuk menjadi pemain tamu, tapi saya tidak mau merusak persiapan mereka. Takut kalau jadi cedera juga. Tunggu sampai mereka selesai tanding di tingkat Asia," ujar Erick, belum lama ini.
Sementara itu, pelatih DC United, Ben Olsen, menilai ada kesamaan karakteristik permainan di kedua negara. "Namun, MLS adalah liga yang besar, cepat dan tangguh," kata Olsen. "Para pemain harus kuat dan mempunyai "body balance" yang bagus untuk bisa bersaing di dalamnya."
Di tempat terpisah, CEO Mahaka Sport, Hasani Abdulgani, mengatakan kunjungan DC United ke Bandung dan Malang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi klub-klub lokal khususnya Persib dan Arema untuk mendapatkan tolak ukur dalam mengembangkan potensi mereka ke depannya. "Kiblat sepak bola kita cenderung ke Eropa, kami ingin membawa warna lain," kata Hasani.(Ant)