Spurs Diminta Jangan Ganggu Klinsmann

Semasa masih aktif menjadi pemain, pelatih AS saat ini Jurgen Klinsmann merupakan idola suporter Tottenham Hotspur.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Des 2013, 14:11 WIB
Diterbitkan 17 Des 2013, 14:11 WIB
jurgen-klinsmann-131217b.jpg
Belakangan, Tottenham Hotspur menjadi buah bibir publik Inggris. Penyebabnya, keputusan dewan direksi di bawah kendali Chairman Klub, Daniel Levy, yang membebastugaskan alias memecat Andre Villas-Boas dari kedudukannya sebagai manajer tim menyusul kekalahan telak 0-5 saat menjamu Liverpool, Minggu, 15 Desember 2013.

Kosongnya posisi manajer di White Hart Lane memicu munculnya rumor yang mengaitkan sejumlah pelatih atau manajer kelas Eropa, seperti halnya Michael Laudrup dan Guus Hiddink. Namun, agen dari keduanya sama-sama menampik kliennya disangkut-pautkan dengan Spurs.

Satu nama yang juga muncul di bursa kandidat suksesor Villas-Boas adalah pelatih Timnas Amerika Serikat (AS), Jurgen Klinsmann. Bagi publik London, Klinsmann bukanlah sosok yang asing. Semasa masih aktif menjadi pemain, Klinsmann tercatat dua kali membela Spurs dan menjelma menjadi idola publik White Hart Lane.

Gaya atraktif yang ditampilkan Timnas Jerman di Piala Dunia (PD) 2006 membuat nama Klinsmann kian melambung. Setelah hanya semusim menangani klub raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen, 2008-2009, sejak Agustus 2011 Klinsmann resmi menangani AS. Bahkan, atas keberhasilannya meloloskan The Yanks ke putaran final PD 2014, Klinsmann diberikan perpanjangan kontrak sampai Juni 2018.

Cemerlangnya rapor pemegang sertifikat pilot helikopter berusia 49 tahun ini memicu isu namanya masuk dalam daftar buruan Levy dan juga Timnas Swiss. Tak mau salah satu aset terpentingnya digaet tim lain, Federasi Sepakbola AS (USSF) mewanti-wanti Spurs dan Swiss guna menjauhi Klinsmann. Hal itu diungkapkan Presiden USSF Sunil Gulati.

“Kami tahu kesuksesan yang diraih Jurgen (Klinsmann) memicu ketertarikan dari luar AS. Karenanya, terdapat pertimbangan pasar pragmatis saat kami menyodorkan kontrak panjang padanya. Hal ini bukan dimaksudkan sebagai khusus menangkal isu Swiss atau Tottenham. Namun, adalah sangat vital mendapatkan komitmen jangka panjang darinya,” tegas Gulati seperti yang dikutip Mirror. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya