[Cek Fakta] HUT BUMN Dikaitkan dengan Kampanye Jokowi, Ini Klarifikasinya

Viral kabar soal peringatan HUT BUMN yang diduga kampanye terselubung, benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Apr 2019, 11:36 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 11:36 WIB
[Cek Fakta] Peringatan HUT BUMN
[Cek Fakta] Peringatan HUT BUMN

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang HUT Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan diselenggarakan pada Sabtu 13 April 2019 menjadi perbincangan di media sosial.

Sebab tepat pada hari itu, bertepatan dengan kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden petahana Jokowi-Ma'ruf di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Alhasil, perayaan hari jadi BUMN itu dikaitkan dengan dukungan ke pasangan calon nomor urut 01 itu. Kabar ini viral di faceebook.

Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun facebook Nissa Anis Anisah pada 8 April 2019 lalu. Akun ini mengunggah gambar surat edaran dari Kementerian BUMN tentang registrasi jumlah peserta untuk meramaikan puncak peringatan HUT BUMN.

Selain itu, akun Nissa Anis Anisah juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Tersiar kabar akan ada pengerahan massa karyawan dan keluarga BUMN dlm rangka merayakan ultah BUMN, pada tanggal 13 April.Bukannya itu bertepatan dg kampanye akbar 01 ?

Jadi massa buat kampanye 01 di GBK tgl 13 April nanti itu dari BUMN, to?

Pantesan mereka sesumbar kalo kampanye mereka nanti akan lbh besar massanya dari kampanye Pak Prabowo..

KPU dan Bawaslu mana? Ini namanya abuse of power, harus ada sanksinya!

Kampanye pak Prabowo gak ada tuh yg namanya mobilisasi massa..

Ini perbedaan nya:01 - dipaksa 👎🏻02 - sukarela 👆🏻

01 - dikasih uang 👎🏻02 - malah ngasih uang perjuangan 👆🏻

01 - disediain transportasi 👎🏻02 - berangkat sendiri 👆🏻

Rakyat gak bodoh, cukup 4,5 thn dibodohin, sekarang waktunya perubahan..," tulis Nissa Anis Anisah.

Konten yang diunggah Nissa Anis Anisah telah 11.280 kali dibagikan dan mendapat 16 komentar warganet.

Selain Nissa Anis Anisah, kabar serupa juga disebarkan oleh akun Aliandri AbuDezqy pada 9 April 2019 lalu.

Akun Aliandri AbuDezqy mengunggah gambar tangkapan layar cuitan beberapa akun twitter tentang isu pengerahan massa saat HUT BUMN.

"Ini benerkah???Sampe segitunya bang jae panik pingin menyaingi kampanye akbar 02 Prabowo Sandi di GBK hari minggu kemaren...

Dikemas dengan acara hut kementrian BUMN

Klo bener parah abis....," tulis Aliandri AbuDezqy.

Konten yang diunggah Aliandri AbuDezqy telah 150 kali dibagikan dan mendapat 34 komentar warganet.

 

Klarifikasi

Menteri BUMN, Rini Soemarno membantah bahwa peringatan HUT BUMN bukan merupakan ajang kampanye terselubung.

Klarifikasi ini sebagaimana artikel yang dimuat Liputan6.com dengan judul 'Menteri Rini: HUT BUMN Bukan Kampanye Terselubung'.

Liputan6.com, Jakarta - Media Sosial sedang ramai isu tentang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BUMN yang menjadi ajang kampanye terselubung. Penilaian warganet ini karena HUT tersebut, jatuh di hari yang sama dengan kampanye akbar Jokowi-Maruf pada 13 April di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Menteri BUMN Rini Soemarno langsung membantah hal ini. Dia menegaskan perayaan ultah BUMN sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan rangkaian acaranya sudah dimulai di beberapa kota di Tanah Air.

"HUT BUMN yang ke-21 jatuh tanggal 13 (April). Jadi dari awal kita sudah bikin jadwal. Kita bikin acara ultah diman-mana, BUMN kan di seluruh Indonesia, minggu lalu di Sidoarjo Jawa Timur. Minggu sebelumnya di Medan," kata Menteri Rini di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).

Dia menjelaskan, jika rencana perayaan di Jakarta yang semula dijadwalkan pada tanggal 13 April merupakan puncak acara HUT Kementerian BUMN.

"Puncaknya kita ingin pas ultahnya yaitu tanggal 13, karena itu kepentingan BUMN, kita inginnya bikin di monas ramai-ramai," tegas Rini.

Selain itu, kata Rini, Monas dipilih sebagai lokasi HUT karena berdekatan dengan lokasi gedung baru salah satu BUMN yang akan dibangun yaitu DanaReksa.

"Karena kita juga sebelahnya BUMN ada gedung Danareksa, kita mau groundbreaking jadi pas tanggal 13. Kita sudah siapin semua," dia menuturkan.

Mekanismenya, menurut Rini, seluruh karyawan yang ingin ikut berpartisipasi diharuskan melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui aplikasi LinkAja. Sebab di hari tersebut juga sekaligus merupakan peluncuran aplikasi tersebut.

"Programnya itu seluruh karyawan BUMN kalau mau ikut acara itu harus mendaftarkan diri melalui LinkAja, karena kita pada saat yang sama juga festival LinkAja. Eh ternyata di GBK, ada kampanye," tegas dia.

Akibat ramainya pemberitaan tersebut, alhasil Kementerian BUMN akhirnya mengundur jadwal peringatan HUT BUMN menjadi 20 April 2019.

Hal ini sebagaimana yang dimuat dalam artikel Liputan6.com dengan judul 'Menteri Rini Undur Puncak Perayaan HUT BUMN Jadi 20 April 2019'.

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya mundur dari jadwal semula pada 13 April menjadi 20 April 2019. Sebelumnya sempat ramai di media sosial yang menyebut jika perayaan HUT BUMN menjadi ajang kampanye terselubung, karena bersamaan dengan kampanye Akbar Capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Sebelumnya sudah kita jadwal karena memang tanggal 13 itu hari kita. HUT kita pas tanggal 13, di daerah-daerah lain kita bikin tanggal lain. Tapi persisnya di kantor kita, di depan Monas, tadinya sudahlah biarin itu kan tempat kita. Tapi kelihatannya sulit karena besar sekali acara mereka. Jadi akhirnya kita putuskan ya sudah mundur tanggal 20," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).

Menteri Rini tidak terima jika perayaan HUT BUMN dituding sebagai kampanye terselubung. "Nah itu saya gak ngerti, kenapa (dianggap kampanye terselubung)? Gak ada. Saya gak ada. Kita seperti gini, maaf ya, sorry ini enggak kampanye terselubung," ujarnya.

Meski dia mengakui jika semua capaian positif BUMNimbas dari kepemimpinan Jokowi, namun dia memastikan tetap menjunjung profesionalitas dan transparansi.

"Kita didorong profesional, saya ditekan pokoknya profesional, transparan, kamu harus dorong BUMN harus kuat, harus lincah, itu karena kepemimpinan kita," lanjut Rini.

Menteri Rini mengungkapkan bahkan kalau ada warga yang berfoto bersamanya dilarang berpose yang menunjukkan ciri khas kampanye.

"Nah saya terus terang kalau bertemu, tolong ya doain dong buat bos saya, doain buat saya supaya kita maju terus. Kan boleh dong masa itu kampanye. Malahan kalau orang foto ada yang macam-macam, gini lho, aku jangan loh gini (pose angka satu) nanti disangkain aku kampanye," ujarnya.

Menteri Rini juga mengakui jika banyak protes yang menyebutkan perayaan HUT BUMN selalu meriah. Padahal hal tersebut dikatakan merupakan salah satu cerminan sinergi antar BUMN.

"Semua orang juga mengatakan kenapa acara BUMN sekarang meriah betul? Ya memang meriah kenapa? Karena kita menekankan betul sinergi BUMN betul-betul jalan. Makanya saya bilang ultah ini harus dirasakan keluarga BUMN," tegasnya.

"Keuntungan kita tadinya target akhir 2018 itu Rp 180 triliun, akhir 2018 sekarang setelah ada audit BPK di atas Rp 200 triliun. Jadi tentunya gak fair dong kita sudah kerja keras jadi boleh senang-senang," dia menandaskan.

Kesimpulan

Kabar tentang peringatan HUT BUMN sebagai kampanye terselubung dibantah Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurutnya, perayaan ultah BUMN sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan rangkaian acaranya sudah dimulai di beberapa kota di Tanah Air.

 

Banner Cek Fakta - Klarifikasi
Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya