[Cek Fakta] Hoaks Foto Kumpulan Massa Sambangi Kantor KPU

Viral foto kumpulan massa sambangi gedung KPU jelang aksi 22 Mei. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Mei 2019, 17:19 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 17:19 WIB
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Foto Kumpulan Massa Saat Berdemo di Jakarta
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Foto Kumpulan Massa Saat Berdemo di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang massa telah menyambangi gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat beredar di media sosial.

Kabar ini tersebar lewat sejumlah foto kumpulan massa yang memadati ruas jalan di Jakarta. Foto ini kemudian dikaitkan dengan aksi 22 Mei.

Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun facebook Susy Sinulingga pada Senin 20 Mei 2019. Akun ini juga menuliskan sebuah narasi yang menyebut bahwa massa aksi telah tiba di gedung KPU.

Dalam foto tersebut telihat massa yang tengah memadati sebuah jalan di Jakarta. Mereka tampak mengenakan pakaian berwarna putih.

"Dari Seluruh Penjuru, Relawan 02 Sudah sampai di KPU Pusat... Mohon doa nya.. Smoga slalu dlm Lindungan Allah SWT.... Aamiin ya robbal'aalamiin.. 😍😍

#GerakanKedaulatanRakyat#PrabowoPresidenRI," tulis akun facebook Susy Sinulingga.

Konten yang diunggah akun Susy Sinulingga telah dibagikan 10.255 kali dan mendapat 660 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Gambar Tangkapan Hasil Pencarian Google Images.
Gambar Tangkapan Hasil Pencarian Google Images.

Dari penelusuran, kabar tentang massa aksi yang telah memadati gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, ternyata tidak benar.

Foto-foto yang diunggah oleh akun facebook Susy Sinulingga diketahui diambil dari berbagai situs kantor berita.

Misalnya saja, salah satu foto yang diunggah mirip dengan foto yang telah ditampilkan situs berita republika.co.id dengan judul artikel 'MUI Imbau Aksi 2 Desember Dilakukan dengan Sopan'.

Foto tersebut ternyata diambil pada 2 Desember 2016 silam, ketika warga berdemo terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias. Ketika foto tersebut diunggah ke mesin pencari google images, maka hasilnya mengarah ke foto demo 2 Desember 2016.

Lalu, foto lainnya yang dari akun facebook Susy Sinulingga ternyata serupa dengan yang diunggah situs kabartoday.co.id dengan judul artikel 'Neno Warisman Di GBK Orasi Rezim Dzolim Pasti Tumbang'. Foto itu ternyata diambil dari kampanye terbuka paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu 7 April 2019.

Sementara sejak hasil rekapitulasi nasional Pemilu Serentak diumumkan, gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat masih kondusif. Gedung KPU malah dijaga ketat polisi pada sejak Senin 20 Mei 2019.

Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel 'Jelang Aksi 22 Mei, Akses Jalan di Depan KPU Ditutup'.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang aksi 22 Mei 2019, pengamanan di sekitar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diperketat. Kawat-kawat berduri mengelilingi dan menutup akses ke KPU.

Akses ke KPU dari arah jalan Imam Bonjol, Menteng ditutup. Pantauan Liputan6.com, Selasa (21/5/2019), jalan sekitar KPU telah terparkir bus-bus pengangkut polisi, seperti yang terlihat di halaman Taman Menteng.

Sementara di area depan KPU, sebuah pengurai massa sudah bersiaga. Selain itu dua water canon dan satu baracuda juga telah terparkir di depan KPU.

Ratusan polisi nampak duduk-duduk di depan KPU. Banyaknya polisi rupanya menarik perhatian warga yang lewat.

Nampak pengendara sengaja berhenti hanya untuk mengambil foto polisi dan suasana KPU."Foto buat info saja ke teman-teman," kata Darat salah satu pengendara motor yang berhenti untuk selfie di depan kawat berduri.

Drajat mengaku tidak akan mengikuti aksi 22 Mei. Dia hanya berharap aksi berlangsung damai.

"Ya damai saja lah, saya tiap hari lewat sini kan, kalau nggak damai susah nanti saya," tandas Drajad.

Kesimpulan

Foto yang diklaim bukti massa aksi yang telah memadati gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, ternyata tidak benar. 

Foto yang diunggah akun facebook Susy Sinulingga ternyata berasal dari beberapa peristiwa berbeda dan bukan situasi terkini di Jakarta. Narasi yang dibangun juga tidak sesuai dengan fakta sebenarnya bahkan cenderung diplintir.

Banner hoaks
Banner hoaks

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya