[Cek Fakta] Tidak Benar Ada 'Aparat Impor' dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019

Kabar bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi 22 Mei 2019 viral di Facebook. Cek faktanya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Mei 2019, 12:48 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 12:48 WIB
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.

Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:

"Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"

Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.

Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.

"TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."

Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.

Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.

"Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.

Penelusuran Fakta

Tidak ada satupun dari unggahan-unggahan tersebut yang menyertakan bukti kuat terkait kewarganegaraan anggota Brimob atau aparat keamanan yang terpampang dalam foto dan video.

Dalam konferensi pers pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.

Hal itu dimuat dalam artikel Liputan6.com berjudul, Polri: Tak Ada Pasukan Sipit dari Negeri Seberang Amankan Massa Rusuh 22 Mei

 

Liputan6.com, Jakarta - Polri membantah ada pasukan asing dalam penanganan massa 22 Mei 2019. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menyatakan, personel keamanan yang disebut sebagai 'pasukan asing dengan mata sipit' adalah personel Brimob.

"Banyak foto-foto mendiskreditkan Polri. Ada pasukan dari negeri seberang yang sipit, tidak ada. Kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Dia menyatakan, ada beberapa yang harus diklarifikasi terutama informasi di media sosial yang viral dan dimasifkan, seperti kabar penyerangan masjid.

"Kita punya ahli siber, patroli siber 24 jam, ada akun mana yang viralkan. Kita bantah Brimob tidak pernah menyerang masjid. TNI juga tidak pernah serang masjid," kata dia.

Iqbal juga menegaskan, sudah ada instruksi dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa petugas pengamanan dan personel pengamanan dalam penyampian demo sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga Rabu 22 Mei 2019 tidak dibekali peluru tajam.

"Kami yakinkan kalau ada yang bukan peluru tajam itu bukan personel Polri, dari konteks unjuk rasa ini," kata dia.

 

 

Kesimpulan Klaim

Tudingan bahwa ada 'aparat impor' dari China ikut mengamankan aksi 22 Mei 2019 sama sekali tidak disertai bukti sahih. 

Informasi itu juga telah dibantah oleh Polri. 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya