Cek Fakta: Benarkah Pembakar Bendera PDIP Menyamar Ikut Aksi Tolak RUU HIP?

Beredar kabar bahwa pembakar bendera PDI Perjuangan menyamar sebagai peserta aksi tolak RUU HIP. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jun 2020, 10:04 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2020, 10:04 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Tentang Aksi Pembakaran Bendera PDIP
Gambar Tangkapan Layar Kabar Tentang Aksi Pembakaran Bendera PDIP

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang pembakar bendera PDI Perjuangan menyamar sebagai peserta aksi tolak RUU HIP beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Muhammad Taufik pada 26 Juni 2020.

Akun Facebook Muhammad Taufik mengunggah gambar berisi foto yang diklaim sebagai pelaku pembakaran bendera PDIP. Dalam gambar tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

PEMBAKAR BENDERA PDI-P TENYATA ADALAH ANGGOTA SIMPATISAN PDI-P SENDIRI YG MENYAMAR IKUT AKSI TOLAK RUU HIP.

Dalam Aksi jutaan Rakyat menolak RUU HIP, yang di Gagas dan di prakarsai oleh Ketum PDI-P Megawati.

Rupanya yang menyusup dengan melakukan pembakaran Bendera Pdi-P untuk mefitnah para demonstran. Untung saja aparat kepolisian cepat sigap.

Pelaku ini sering melakukan penyusupan, dan kini pelaku sudah di ketahui dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian, untuk hindari amuk masa.

Akun Facebook Muhammad Taufik juga menambahkan sebuah narasi dalam kontennya tersebut. "PERTANYAANYA: "JADI DIPROSES NGGAK YA?" Kira Kira kasus RUU HIP yang akan merubah Pancasila Jadi Ekasila dilanjut atau nggak ya ?

Kira Kira kasus RUU HIP yang akan merubah Pancasila Jadi Ekasila dilanjut atau nggak ya ?," tulis akun Facebook Muhammad Taufik.

Konten yang disebarkan akun Facebook Muhammad Taufik telah 237 kali dibagikan dan mendapat 37 komentar warganet.

 

Penelusuran Fakta

Gambar Tangkapan Layar Penelusuran Foto dengan Google Reverse Image
Gambar Tangkapan Layar Penelusuran Foto dengan Google Reverse Image

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang pembakar bendera PDI Perjuangan menyamar sebagai peserta aksi tolak RUU HIP. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembakar bendera ke situs pencari Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pria Bertato Anggota FPI yang Ramai Diperbincangkan" yang dimuat situs kumparan.com pada 11 Juni 2017.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs kumparan.com

Artikel tersebut memuat foto serupa. Foto tersebut adalah foto seorang anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah. Foto tersebut merupakan bagian rentetan dari kasus disetopnya rombongan FPI di Rembang, Jawa Tengah.

Kapolres Rembang AKBP Sugiarto menyetop rombongan FPI yang hendak membantu mengamankan acara di Ponpes Al Anwar pada Jumat (9/6/2017). Keterangan Polda Jawa Tengah, rombongan FPI diminta mengganti seragam mereka dengan seragam yang disiapkan pihak kepolisian. Langkah ini dilakukan karena ada ancaman dari pihak tertentu yang menolak FPI.

Liputan6.com juga menelusuri menggunakan situs Google Search dengan memasukkan kata kunci "PEMBAKAR BENDERA PDI-P TENYATA ADALAH ANGGOTA SIMPATISAN PDI-P SENDIRI YG MENYAMAR IKUT AKSI TOLAK RUU HIP.". Namun tidak ada artikel yang menjelaskan mengenai tertangkapnya pembakar bendera adalah simpatisan PDIP. Justru, ada beberapa artikel yang membantah klaim tersebut.

 

Kesimpulan

Klaim tentang pembakar bendera PDI Perjuangan menyamar sebagai peserta aksi tolak RUU HIP ternyata tidak benar. Foto pria yang diklaim sebagai pelaku pembakaran juga salah.

Pria bertato itu merupakan anggota FPI Jawa Tengah yang terjaring razia di wilayah Rembang, Jawa Tengah dan tidak ada hubungannya dengan peristiwa pembakaran bendera saat unjuk rasa penolakan RUU HIP.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya