Liputan6.com, Jakarta - Pesan berantai menuliskan tentang cara mengamankan kartu ATM dari pencurian kode pin sedang viral. Pesan itu beredar sejak pekan lalu dan tersebar luas di aplikasi percakapan Whatsapp.
Dalam pesan itu dituliskan:
Baca Juga
"PESAN DARI STAF PERBANKAN:
Advertisement
Sebuah nasehat yang sangat berguna, ketika kita menarik uang dari ATM. Tekan cancel dua kali sebelum masukkan kartu ATM.
Jika ada orang telah memasang sesuatu di tombol untuk mencuri kode ATM-mu, hal ini akan membatalkan apa yang telah dipasang oleh pencuri. Jadikan hal ini suatu kebiasaan dalam setiap transaksi yang kamu lakukan."
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com coba menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan menuliskan "pencet cancel dua kali aman pencurian kartu ATM" di mesin pencarian Google.
Hasilnya, artikel Antara berjudul "Cek Fakta: Cegah pencurian PIN ATM, tekan tombol "cancel" dua kali" menegaskan kalau informasi tersebut tidak benar.
Selain itu ada pula artikel Merdeka.com berjudul "CEK FAKTA: Hoaks Informasi Cara Transaksi Aman di Mesin ATM, Tekan Cancel Dua Kali" juga semakin menegaskan kabar itu tidak benar.
Kedua artikel di atas menyebutkan situs pemeriksa fakta di Amerika Serikat (AS), Snopes menyebut imbauan tersebut sebagai informasi palsu atau hoax.
Menurut Snopes, rekomendasi itu sulit diyakini karena tidak memuat sumber yang jelas dan resmi, sebagaimana imbauan dari penegak hukum, lembaga keuangan, firma keamanan siber maupun otoritas terpercaya lainnya di AS.
Tidak pula keterangan terkait jenis sindikat pencurian PIN ATM yang mungkin akan digagalkan, jika pengguna ATM menerapkan rekomendasi penekanan tombol "cancel" tersebut.
Snopes mencatat ada beberapa modus pencurian PIN ATM yang sering ditemukan, yakni pengelabuan dengan memasang tampilan palsu di mesin ATM, penyalinan data melalui perangkat yang terpasang pada slot pembaca kartu, serta mendeteksi PIN ATM melalui kamera tersembunyi.
Kendati demikian, kejahatan-kejahatan itu tidak akan digagalkan dengan hanya menekan tombol "cancel" sebanyak dua kali.
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam laporannya pada 23 Maret 2019, juga menyatakan bahwa narasi tersebut merupakan hoaks.
"Faktanya, berita tersebut merupakan berita hoaks yang sudah beredar di luar negeri lebih dulu. Kemudian, pesan itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia," demikian keterangan Kominfo.
Menurut Kominfo, tidak ada sumber kuat dari pihak bank manapun yang menyarankan agar pengguna ATM menekan tombol "cancel" dua kali untuk mencegah pencurian informasi.
Advertisement
Kesimpulan:
Pesan berantai yang menginformasikan bahwa menekan cancel dua sebelum bertransaksi di mesin ATM untuk mencegah pencurian kode ATM adalah salah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement