Covid-19 Bikin Kejahatan Siber Melonjak Drastis

Dilansir dari Cybernews, Interpol melaporkan antara Januari hingga April 2020 terdapat 900 ribu pesan sampah dan 48 ribu link website palsu yang terkait covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 08 Sep 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19
Kejahatan siber meningkat seiring pandemi covid-19. (Kredit: Engin Akyurt from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Adanya pandemi virus corona covid-19 berimbas buruk ke semua sektor tak terkecuali dunia teknologi. Selain hoaks yang terus menyebar ada pula kejahatan siber yang mengintai masyarakat di seluruh dunia.

Dilansir dari Cybernews, Interpol melaporkan antara Januari hingga April 2020 terdapat 900 ribu pesan sampah dan 48 ribu link website palsu yang terkait covid-19.

Interpol juga memprediksi jumlah kejahatan siber bakal terus meningkat meskipun nantinya vaksin covid-19 ditemukan.

"Kejahatan siber mengambil untung dari adanya pandemi covid-19. Malware, spyware, dan virus seperti trojan disematkan pada website pada website yang menampilkan peta persebaran virus dan informasi lainnya. Email spam juga meminta pengguna untuk mengklik tautan yang berisi malware," ujar Louis Taggart, Analis Ancaman Intelijen dari PWC.

"Topik soal covid-19 digunakan untuk mengeksploitasi ketakutan orang dalam berbagai cara. Sayangnya tren ini bakal berlanjut meskipun nanti pandemi sudah berakhir."

 

Modus

Ilustrasi scam, penipuan, phising.
Ilustrasi scam, penipuan, phising. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

Berdasar survei dari Interpol, 30 persen dari negara di dunia membenarkan informasi yang salah tahun ini berhubungan dengan covid-19. Bahkan ada satu negara yang melaporkan ada 290 postingan yang berisi malware.

"Kebanyakan kejahatan siber ini soal penjualan perlengkapan medis. Selain itu ada juga penipuan memakai email atau sms mengiming-imingi pengguna dengan makanan gratis, diskon besar di supermarket dan keuntungan lainnya," bunyi laporan Interpol.

"Nantinya penipuan seperti phising akan menyamar memakai informasi soal vaksin covid-19. Kejahatan siber ini bertujuan mencuri data pengguna."

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya