Kesaksian Keluarga Pasien tentang Bahayanya Virus Corona Covid-19

Lisa Palermo, salah satu warga negara Amerika Serikat, bercerita tentang virus corona covid-19 yang merenggut nyawa suaminya.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona covid-19 menjadi wabah penyakit yang dirasakan di seluruh dunia. Angka kematian akibat penyakit ini, di seluruh dunia, sudah lebih dari 1 juta kasus.

Lisa Palermo, salah satu warga negara Amerika Serikat, bercerita tentang virus corona covid-19 di sekitarnya. Dia kehilangan suaminya, Jim pada 18 April lalu, akibat penyakit ini.

Jim meninggal di rumah sakit Norwood saat Lisa duduk di sampingnya. Jim meninggal setelah tujuh hari menjalani perawatan.

"Dia berada di rumah sakit saat Paskah dan meninggal pada Sabtu berikutnya," katanya, dikutip dari Boston 25 News. "Saya belum siap melepasnya, tapi covid-19 punya rencana lain."

Jim merupakan satu dari 9.530 orang yang meninggal dunia di Massachusetts karena virus corona covid-19. Lisa yang sudah melihat berapa mengerikannya penyakit ini meminta semua keluarganya mematuhi protokol kesehatan.

"Virus corona covid-19 bukan permainan petak umpat. Anda tidak bisa menemukan tempat persembunyian dari penyakit ini. Jika virus ini ingin menemukan Anda, dia bisa melakukannya," ujar Lisa.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Angka Kematian yang Mencengangkan

banner cek fakta ilustrasi makam
banner cek fakta ilustrasi makam (Liputan6.com/Triyasni)

Menurut Catatan dan Statistik Vital Massachusetts, selama empat tahun terakhir sebelum covid-19 melanda, di daerah tersebut mencatatkan rata-rata 28.990.

Namun, angka kematian itu meningkat drastis. Pada Maret hingga Agustus 2020, Massachusetts mencatatkan angka kematian sebanyak 37.094, meningkat sebanyak 28 persen. Sebanyak, 9.530 orang di antaranya meninggal akibat covid-19.

"Angka kematian berlebih yang memberi Anda pandangan 30 ribu pada tingkat populasi. Ini adalah konsekuensi sebenarnya (dari covid-19)," kata Dr. Thomas Tsai dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard.

Tsai meminta kepada masyarakat setempat untuk serius menghadapi virus corona covid-19. Terlebih, sudah ada bukti kematian yang nyata akibat covid-19.

"Ini bukan hoaks. Ada korban jiwa yang nyata di balik angka-angka ini. Sudah banyak nyawa individu yang sudah hilang."

"Bicaralah dengan anggota keluarga kalian. Virus ini sangat nyata bagi kita semua," katanya menegaskan.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya