Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis jantung, dr. Vito Anggarino Damay menyarankan masyarakat hidup sehat untuk melawan virus corona covid-19. Kehidupan sehat, salah satunya, dengan cara berhenti merekokok.
Menurut data Kementerian Kesehatan, yang dikutip dari situs satgas covid-19, risiko kematian karena covid-19 lebih tinggi akibat adanya penyakit lain, seperti hipertensi (12,3 persen), diabetes (11,6 persen), dan penyakit jantung (7,4 persen).
Untuk menghindari risiko buruk akibat covid-19 adalah hidup sehat, yang salah satu caranya adalah berhenti merokok. Sebabnya, covid-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan menurunkan kekebalan tubuh.
Advertisement
"Perlu untuk memperhatikan risiko penyakit jantung, risiko penyakit pembuluh darah lainnya, bahkan risiko penyakit paru-paru selain covid-19, sehingga orang yang masih merokok dan kurang aktivitas fisik, harus mengubah gaya hidup mereka agar lebih sehat."
"Jadi di masa depan, kalau kita memperhatikan covid-19 saja, tanpa memperhatikan penyakit lainnya, bisa saja menjadi pandemi yang baru," kata dr. Vito di situs resmi satgas covid-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Perokok Pasif Lebih Parah?
Saat perokok terinfeksi covid-19, lebih susah memerangi virus ini. Bukti-bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa perokok memiliki tingkat kematian dan keparahan lebih tinggi dibanding pasien covid-19 yang bukan perokok.
"Yang paling kasihan perokok pasif. Karena mereka ini adalah bukan penikmat rokok tapi terkena imbas dari asapnya yang terhirup secara tidak langsung. Walaupun memang yang paling berat adalah perokok itu sendiri, karena pada asapnya itu ada sel-sel radang yang menyebabkan kemampuan pertahanan tubuh kita berkurang. Sehingga saat terinfeksi virus dan penyakit-penyakit lain, lebih gampang terserang," ucap dr. Vito.
Lebih lanjut, dr. Vito menjelaskan, penyakit jantung tidak menular, tapi bisa dicegah dengan pola hidup sehat.
"Kuncinya kita harus tetap bergerak, karena saat kita bergerak imunitas bisa meningkat. Imunitas ini terdiri dari sel-sel kekebalan tubuh, yang lebih bagus saat sirkulasi kita lancar. Sirkulasi kita lancar tercipta saat kita bergerak dan aktivitas pompa jantung kita lebih baik," ujarnya menegaskan.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.