Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah postingan yang mengklaim flourida, sebuah zat yang berada di pasta gigi bisa menyebabkan kanker tulang ganas bernama osteosarcoma.
Beberapa pengguna media sosial di Facebook menyebut klaim flourida yang berada di pasta gigi sangat berbahaya berasal dari penelitian di Harvard University. Begini narasinya yang berada di akun Facebook Iiz Sumiyati:
"Fluoride, adalah satu kata yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi zat ini terdapat dalam pasta gigi (odol) yang pastinya dalam sehari dapat kita pakai lebih dari sekali.
Advertisement
Malah secara umum dipersepsikan orang sebagai zat ampuh untuk memperkuat tulang gigi. Sebab itu, zat ini banyak disisipkan di dalam pasta gigi. Bahkan 66% cadangan air minum warga AS telah dicampuri zat ini secara sengaja.
Namun, Fluoride yang selalu di gembar-gemborkan baik untuk gigi tersebut ternyata terbukti menunjukkan fakta yang sebaliknya yakni, Fluoride sangatlah berbahaya.
Menurut The National Toxicology Program (NTP) dan berbagai penelitian termasuk dari Harvard University pada hewan dan manusia, Fluoride diduga meningkatkan kemungkinan terkena Osteosarcoma, suatu kanker tulang ganas yang sangat mematikan.
Resiko ini paling besar dimiliki oleh mereka yang berumur 10-20 tahun. Bila terkena Osteosarcoma, lebih dari setengah pasien hanya bertahan hidup selama beberapa tahun setelah penyakitnya ditemukan."
Benarkah klaim tersebut?
Â
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Healthline dalam artikel berjudul: "Does Fluoride Cause Cancer?".
Dalam artikelnya, Healthline memastikan kalau flourida yang berada di pasta gigi tidak memiliki hubungan dengan penyebab kanker tulang yang ganas, osteosarcoma. Penelitian terbaru tentang klaim ini terjadi pada 2016 di Texas.
Para peneliti meneliti kisaran kadar florida yang sangat rinci dalam air minum. Hasil studi tidak menemukan hubungan antara florida dengan osteosarcoma. Penelitian ini sudah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, ras, dan kemiskinan.
Studi terbaru lainnya, yakni Trusted Source mengamati 2.566 kasus osteosarcoma dan 1.650 kasus sarkoma Ewing (tumor tulang langka yang juga terjadi pada anak-anak) di Inggris Raya.
Hasil studi menyebut tidak ditemukan hubungan antara risiko kanker tulang dan fluorida dalam air minum. Meskipun penelitian ini dilakukan di area kecil, ini adalah yang pertama dilakukan di Inggris Raya.
Penelisitan juga pernah dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang klaim ini. Penelitian itu dilakukan WHO pada 2016. Hasil penelitian WHO pun mengatakan, osteosarcoma pada manusia telah gagal mengidentifikasi kolerasi apapun dengan flourida.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs kanker Cancer Council Western Australia dalam artikel berjudul: "Cancer myth: Fluoride and cancer."
Dalam artikelnya, Cancer Council Western Australia menyatakan, selama 30 tahun terakhir badan ahli di dunia meninjau bukti tentang air berfluoridasi dan kemungkinan terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Konsensusnya adalah tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan hubungan antara air berfluoridasi dengan semua jenis kanker. "Bukti saat ini mendukung pandangan bahwa tidak ada hubungan antara fluoridasi air dan osteosarcoma," tulis Cancer Council Western Australia.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut flourida, sebuah zat yang berada di pasta gigi bisa menyebabkan kanker tulang ganas bernama osteosarcoma adalah hoaks karena tidak ada bukti yang kuat.
Faktanya, para peneliti, termasuk WHO, sudah mengumumkan kalau flourida bukan faktor yang menyebabkan kanker tulang osteosarcoma.
Â
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement