Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di tengah masyarakat, dari seputar virus corona baru (Covid-19) hingga pernyataan Syekh Ali Jaber terkait Nikita Mirzani.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, sejumlah informasi yang beredar dalam sepekan tersebut tidak benar. Sebab itu, kita sebaiknya tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar sebelum membuktikan kebenarannya.
Berikut informasi hoaks dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:
Advertisement
1. Menko Luhut Dirawat di Belgia
Kabar tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sakit dan dirawat di Belgia beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh akun Twitter @ruliemaulana pada 17 November 2020 lalu.
Akun Twitter @ruliemaulana mengunggah narasi berisi informasi mengenai kondisi kesehatan Luhut yang tengah sakit dan dirawat di Belgia.
"Pagi-pagi lagi lagi semangat sama rencana PLTN Indonesia malah denger cerita pak Luhut nya dirawat di Belgia.
Duh. Mudah-mudahan segera pulih...," tulis akun Twitter @ruliemaulana.
Benarkah kabar Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sakit dan dirawat di Belgia?
Kabar tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sakit dan dirawat di Belgia ternyata tidak benar.
Saat beredarnya kabar tersebut, Luhut justru tengah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Konten yang disebarkan akun Twitter @ruliemaulana masuk dalam kategori palsu.
2. Swab Test Bisa Membahayakan Otak
Beredar di media sosial informasi bahaya swab test terhadap otak manusia. Unggahan ini sempat muncul beberapa bulan lalu namun hadir lagi dengan narasi yang berbeda.
Ungunggah tersebut berupa tangkapan layar percakapan dan tiga foto lain dengan narasi sebagai berikut:
"Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak Pecah& Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di Canada."
Unggahan tersebut ditambahkan narasi sebagai berikut:
"Uji swab itu kayak gini bosku Ternyata itu alat uji buat hewan yang idungnya panjang. Tebar manfaat baik ya,agar kebaikan balik padamu dan bertemu dengan orang orang baik..."
Lalu benarkah swab test bisa membahayakan otak?
Hasil penelusaran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut uji swab dapat membahayakan otak adalah hoaks.
3. Tautan Telegram yang Janjikan Saldo Gopay Gratis
Beredar di media sosial Twitter unggahan tautan yang menjanjikan Gopay gratis.
Salah satu akun yang mengunggah informasi tersebut adalah @pohoncemara128, berikut unggahannya:
"Di aku belom Ada https://t.me/GopayReferrall_bot?start=r06017165220Di klik Gaes, biar dapet gopay gratis"
Selain itu ada juga akun @LemonAddict4 yang juga mengunggah konten yang identik, sebagai berikut:
"Ada yang ingin gopay gratis? Tinggal klik link dibawah nanti ada rulesnya ikutin aja."
Ada juga akun @Dzikri5Ahmad yang mengunggah informasi sebagai berikut:
"Mau dapet saldo gopay gratis? Kuyy gabung lewat telegram. Setiap mengundang 1 orang kamu akan dapat 5000. Ini bukan hoax ya sudah banyak buktinya,jadi tunggu apalagi buruan join!! Klik link dibawah untuk mendapatkan saldo gopay gratis"
Lalu benarkah Gopay sedang mengadakan promo seperti yang diposting di atas?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Unggahan yang menyertakan tautan cara mendapat Gopay gratis adalah hoaks.
Pihak GoPay telah mengimbau masyarakat, untuk waspada dan saling mengedukasi mengenai MaGis atau manipulasi psikologis, seperti penipuan yang mengatasnamakan Gojek & GoPay dan terus menjaga data pribadi
4. Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Bisa Rusak DNA Manusia
Beredar di media sosial postingan terkait penggunaan vaksin covid-19 berbasis mRNA bisa merusak DNA manusia.
Berikut isi unggahan tersebut:
"Reminder: the Pfizer vaccine uses mRNA technology which has never been tested or approved before.
It tampers with your DNA. 75% of vaccine trial volunteers have experienced side effects. Beware."
atau dalam Bahasa Indonesia,
"Pengingat: vaksin Pfizer menggunakan teknologi mRNA yang belum pernah diuji atau disetujui sebelumnya.
Itu merusak DNA Anda. 75% relawan uji coba vaksin pernah mengalami efek samping. Hati-hati."
Lalu benarkah vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA bisa merusak DNA?.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, unggahan yang mengklaim vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA bisa merusak DNA manusia adalah tidak benar.
5. Hoaks Shell Ajak Berbagi Pengalaman Isi BBM dan Kasih Kartu Bahan Bakar Rp 600 Ribu
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi PT Shell Indonesia memengajak berbagi pengalaman pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan memberikan kartu bahan bakar Rp 600 ribu.
Informasi Shell memengajak berbagi pengalaman pengisian BBM dan memberikan kartu gas Rp 600 ribu beredar berantai pada aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut isi informasi tersebut:
"💐Rencana pengalaman pengisian bahan bakar👍 Kami mengundang Anda untuk merasakan pengalaman terbaik dari bahan bakar kelas dunia kami di SPBU terdekat.💐 Selama program ini, Anda bisa mendapatkan kualifikasi pengalaman kartu gas 600.000 rupiah🌹 Langkah-langkah aplikasi 👉Kunjungi situs web di bawah ini 👉Isi formulir data pribadi 👉Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp 👉Bantuan akan dikirim melalui rekening bank 💰harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan💕
https://yynw08.club/j/"
Benarkah Shell memengajak berbagi pengalaman pengisian BBM dan memberikan kartu bahan bakar Rp 600 ribu?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Shell memengajak berbagi pengalaman pengisian BBM dan memberikan kartu bahan bakar Rp 600 ribu tidak benar.
Shell Indonesia Shell Indonesia tidak memiliki program pemberian kartu bahan bakar yang dikaitkan dengan program berbagai pengalaman pengisian BBM. Informasi tersebut palsu, merupakan modus penipuan.
6. Pernyataan Syekh Ali Jaber Terkait Nikita Mirzani
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tanggapan Syekh Ali Jaber terkait Nikita Mirzani yang disindir lo*te. Tanggapan tersebut berupa pernyataan "jangan pandang buruk wanita tak berjilbab".
Klaim tanggapan Syekh Ali Jaber terkait Nikita Mirzani yang disindir lo*te diunggah akun Facebook Hajja Sopiah Priantna, pada 17 November 2020.
Unggahan tersebut berupa tangkapan layar judul artikel situs KININEWS.COM. Berikut judul artikel tersebut:
"Nikita Mirzani Disindir Lo*Te, SYekh Ali Jaber: Jangan Pandang Buruk Wanita Tak Berhijab"
Unggahan tangkapan layar tersebut diberikan keterangan sebagai berikut:
"Ulama kondang Syekh Ali Jaber angkat bicara terkait perseteruan artis Nikita Mirzani dengan Ustadz Maaher At-Thuwailibi.
Dia mengingatkan semua orang agar tidak gampang menghakimi seseorang, termasuk perilaku dan cara berpakaian seseorang.
”Kalau urusan sama orang, jangan menghakimi orang. Jangan pandangi wanita yang belum berjilbab, jangan pandangi dia buruk.
Barang kali dia punya dua rakat (sholat) tahajud di sisi Allah, bisa menyebabkan terampuni semua dosanya,” ujarnya dalam Podcast Deddy Corbuzier bersama Gus Miftah, Senin (16/11/2020).
”Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah. Masing-masing punya rahasia sama Allah. Punya sesuatu kebaikan sama Allah yang barang kali tidak ada manusia lain yang tahu.
Bisa jadi sebab kebaikan itu antar dia sama Allah, bisa menyebabkan terampuni semua dosanya,” sambung Ali Jaber..@copas Benny Anjaspati.."
Benarkah klaim tanggapan Syekh Ali Jaber terkait Nikita Mirzani yang disindir lo*nte?.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tanggapan Syekh Ali Jaber terkait Nikita Mirzani yang disindir lo*te tidak benar.
Syekh Ali Jaber memang mengeluarkan pernyataan yang identik dengan keterangan pada klaim. Namun, konteks pernyataan tersebut tidak terkait dengan sindiran lo*te untuk Nikita Mirzani, tetapi terkait nasihat agar manusia tidak menghakimi manusia lain melebihi Allah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement