Cek Fakta: Ini Bukan Tulisan dr Siti Fadillah soal Pengobatan Covid-19

Pesan berantai itu membahas tujuh cara pengobatan covid-19 yang mencatut nama mantan Menteri Kesehatan sekaligus dokter jantung, dr Siti Fadillah.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Des 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 11:10 WIB
Bukan tulisan dr Siti Fadillah
Bukan tulisan dr Siti Fadillah. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah pesan berantai mencatut nama mantan Menteri Kesehatan sekaligus dokter jantung, dr Siti Fadillah. Pesan berantai itu membahas tujuh cara pengobatan covid-19 yang ampuh.

Disebutkan dalam narasi yang mengklaim cara penanganan covid-19 dari dr Siti Fadillah, istirahat selama tujuh hari sangat ampuh mengobati penyakit ini.

Begini narasi yang beredar:

"Tulisan dr Siti Fadillah, dokter jantung dan mantan mentri kesehatan

Menurut saya cara pengobatan Covid-19:

Pertama kita harus tahu bahwa batuk bukan penyakit utama, demam bukan penyakit utama, tapi itu hanya reaksi tubuh terhadap perlawanan infeksi atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan.

Kalau kita beli obat flu, isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahak juga kadang kadang

Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu diobati sesuai dengan gejala sakitnya apa.

Katakanlah Covid-19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas

Maka pengobatan nya adalah :

1. Istirahat Total ( ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi ). Benar-benar istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahatnya.

2. Suplai vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum Farmaton Vit 2x sehari, Ester C 1000 mg 2x sehari, Madu 5 sendok, Habbats Cair 5 kapsul, Zaitun 3 sendok.

3. Jika sesak nafas ( karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang menyebabkan atau dibarengi sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya). Jadi tidak usah heran kalau Covid-19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu.

Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatan yang mujarab adalah dengan alat uap Nebulizer + obat Ventolin cair + cairan infus ( bisa dilakukan sendiri di rumah, sangat mudah dan tidak berbahaya ). Diuapi sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membaiknya kondisi tubuh.

3. Jika batuk ada dahaknya, dengan diuapi ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan.

4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metyl Predynoasolon dan pereda nyeri nya Asam MaFenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh.

5. Kalau demam tinggal panasnya diturunkan dengan Paracetamol ( perlu diingat demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau tidak ada radang tenggorokan yang parah, biasanya tidak akan demam.

6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon, nanas, semangka. Makan buah Jeruk saja, jeruk itu bagus.

7. Selama pengobatan ini, istirahat total dengan mengisolasi diri. Tidak usah mikir kerjaan, tidak usah mikir lain-lain ( ini yang akan bantu buat percepat sembuhnya).

Coba dipelajari cara penyembuhan diatas, apakah perlu kalian ke rumah sakit kalau cuma sakit flu?

Tidak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya?🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🆘 * SPANYOL telah mengumumkan perpanjangan darurat hingga (Maret 2021). * 🆘 * Inggris - mengumumkan penguncian (satu bulan). * 🆘 * PRANCIS - (2 minggu) *

🆘 * JERMAN - (4 minggu) *

🆘 * ITALIA - juga akan segera menyusul. *

😱 * SEMUA negara ini telah mengonfirmasi bahwa GELOMBANG KEDUA lebih mematikan daripada yang pertama. *

😷 * Jadi kita harus sangat berhati-hati dan TERUS SEMUA PENCEGAHAN. * 🆘😷🆘

🧚🏻‍♂️💚🧚🏻‍♂️ * Harap juga menjadi komunikator ALERT di antara semua teman dan keluarga. *

😷 * SELAMATKAN SEMUA ORANG DARI GELOMBANG KEDUA. *

* Kami tidak dapat mengambil FASE PENGUNCIAN ke-2 SEBAGAI JIKA TIDAK ADA. *

😱 * Ya, sejarah memberi tahu kita bahwa (gelombang kedua) lebih berbahaya daripada gelombang pertama, seperti yang terjadi pada 1917 hingga 1919 dengan flu Spanyol. Jutaan orang tewas. *

🧚🏻‍♂️💚🧚🏻‍♂️ * Lindungi diri Anda dan keluarga Anda. *

Tetap aman, COVID-19 🙏🏻 * JANGAN menyimpan informasi ini hanya untuk diri Anda sendiri, berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. * 🧚🏻‍♂️💚🧚🏻‍♂️"

Lalu, benarkah itu klaim tujuh cara pengobatan covid-19 dari dr Siti Fadillah?

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk menelusuri klaim terebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi kuasa hukum dr Siti Fadillah, Ahmad Cholidin. Kami pun bertanya mengenai pesan berantai tersebut.

"Saya cek dulu ya," katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (28/12/2020).

Setelah satu jam menunggu jawaban, Ahmad Cholidin memastikan kalau pesan berantai itu bukan tulisan asli dr Siti Fadillah. Sudah banyak modifikasi dalam pesan tersebut.

"Saya sudah cek, itu bukan tulisan dari ibu (dr Siti Fadillah)," ucap Ahmad Cholidin menegaskan.

"Jadi, ada yang bertanya ke ibu mengenai covid-19. Ibu menjawab beberapa hal. Tulisan tersebut banyak tambahan yang justru bukan dari ibu," ujarnya menegaskan.

Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi spesialis penyakit dalam, Dr Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD yang membuka praktek di RSUD Sawah Besar, Jakarta. Kami menanyakan poin-poin yang diklaim bisa mengobati covid-19 pada pesan berantai tersebut.

Pria yang akrab disapa Dokter Koko itu menegaskan kalau semua klaim yang beredar dalam pesan berantai itu tidak ada yang benar. "Tidak benar," katanya singkat.

 

 

Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Pesan berantai dengan klaim tujuh cara pengobatan covid-19 dari dr Siti Fadillah adalah informasi yang tidak benar atau salah. Faktanya dr Siti Fadillah tak pernah mengirimkan pesan berantai tersebut.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya