Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim puluhan ribu paket bansos terbengkalai hingga kedaluwarsa beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Mak News Channel pada 22 Desember 2020.
Dalam video berdurasi 12 detik itu, tampak sebuah ruangan dipenuhi tumpukan paket bansos. Akun Facebook Mak News Channel menyebut bahwa tumpukan bansos yang terbengkalai itu sudah kedaluwarsa.
"Semoga secepatnya mendapat balasan. 50 Ribu Paket Bansos Terbengkalai di Gudang, Berasnya Kedaluwarsa. Sebanyak 50 ribu paket sembako ditemukan menumpuk di sebuah gudang di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Ribuan paket sembako program bantuan
Advertisement
Semoga secepatnya mendapat balasan.50 Ribu Paket Bansos Terbengkalai di Gudang, Berasnya Kedaluwarsa.
Sebanyak 50 ribu paket sembako ditemukan menumpuk di sebuah gudang di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Ribuan paket sembako program bantuan Presiden Joko Widodo tersebut diduga terbengkalai sampai kedaluwarsa karena tak kunjung disalurkan," tulis akun Facebook Mak News Channel.
Konten yang disebarkan akun Facebook Mak News Channel telah 26 kali ditayangkan dan mendapat 1 komentar warganet.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang puluhan paket bansos kedaluwarsa di Pulogadung, Jakarta Timur. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bansos kedaluwarsa di pulogadung" di kolom pencarian situs Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai bansos yang terbengkalai tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "50 Ribu Paket Bansos Terbengkalai di Pulogadung, Polisi: Barang-Barangnya Tidak Expired" yang dimuat situs Liputan6.com pada 21 Desember 2020.
Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 50 paket bantuan yang berisi bantuan sosial (bansos) ditemukan terbengkalai di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (21/12/2020).
Kanit Reskrim Polsek Cakung, Iptu Stevanus Leonard Johannes memastikan bahwa paket bansos tersebut belum kadaluarsa. Di mana masa kadaluarsa masa cukup lama, yakni pada 2023 mendatang.
Stevanus menerangkan ribuan paket bantuan itu sedianya dikirim untuk Kementerian Sosial (Kemensos), namun lantaran satu lain hal kerja sama dengan Kemensos batal alhasil paket itu dijual ke pasar.
"Betul kerja sama yang batal. Mereka sudah siapin lah tetapi kelebihan stok di sana, akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi," kata Stevanus saat dikonfirmasi, Senin (21/12/2020).
Stevanus mengungkap, paket bantuan itu sudah berada di Gudang PT. Penco Pangan Utama sejak tiga bulan lalu. Hingga saat ini, Stevanus mengaku pihaknya belum menemukan pidana dalam kasus tersebut.
"Yang jelas barang-barang ini barang-barang tidak expired dan belum ada uang negara masuk ke sini, belum ada. Jadi mereka yang beli sendiri, mau menyediakan tetapi di sana (Kemensos) sudah full akhirnya mereka jual sendiri saja biar tidak rugi," paparnya.
Menurut Stevanus, isi paket bantuan tersebut berupa beras, minyak goreng, sarden dan lainnya.
"Isinya beras 10 kilogram, mie instan 10 bungkus, sarden kecil 9 kaleng, minyak goreng 2 liter, saus sambal 1 botol, tidak ada yang expired sudah kami cek," urainya.
Advertisement
Kesimpulan
Puluhan ribu paket bansos terbengkalai yang dikabarkan sudah kedaluwarsa di Pulogadung ternyata tidak benar. Faktanya bansos yang terbengkalai tersebut belum kedaluwarsa. Konten yang disebarkan akun Facebook Mak News Channel masuk kategori palsu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement