Ragam Hoaks yang Beredar di Luar Negeri: Joe Biden Mundur hingga Suntik Vaksin di Penis

Di luar negara kita, ada banyak hoaks yang beredar, bahkan membahas soal penyuntikan vaksin covid-19 pada pria harus di penis.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 14:00 WIB
Hoaks Joe Biden mundur sebagai Presiden AS
Hoaks Joe Biden mundur sebagai Presiden AS. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu alias hoaks tidak hanya beredar di Indonesia. Di luar negara kita, ada banyak hoaks yang beredar, bahkan membahas soal penyuntikan vaksin covid-19 pada pria harus di penis.

Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com merangkum beberapa hoaks yang beredar di luar Indonesia.

1. Klaim Joe Biden Mundur sebagai Presiden Amerika Serikat dengan Alasan

Pada 2 Januari 2021, pemilik akun Facebook atas nama Jim Daniels mengunggah sebuah tangkapan layar dengan klaim Joe Biden memutuskan mundur sebagai presiden terpilih Amerika Serikat.

Dalam tangkapan layar itu diklaim sebagai sebuah artikel dari FOX Atlanta dengan judul: "President Elect Biden steps down as President Elect".

Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi: "Presiden Terpilih Joe Biden mundur sebagai Presiden Terpilih".

Dalam narasi, seperti diklaim, dijelaskan kalau Joe Biden memilih mundur setelah berkonsultasi dengan keluarga dan tim hukumnya karena masalah kesehatan yang tidak bisa ditentukan.

Lalu, benarkah klaim Joe Biden mundur sebagai Presiden AS terpilih karena masalah kesehatan? Simak pembahasan hoaks soal ini di tautan berikut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2. Klaim Ada Kematian di Brasil dan Swiss Akibat Vaksin Covid-19

Cek Fakta kematian akibat vaksin covid-19 di Swiss dan Brasil
Cek Fakta kematian akibat vaksin covid-19 di Swiss dan Brasil

Beredar di media sosial postingan terkait suntikan vaksin covid-19 yang menewaskan seseorang di Brasil dan Swiss. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Wiz Ind. Dia mengunggah postingan itu pada 6 Januari 2021.

Berikut isi postingannya:

"Penerima Vaksin perdana Meninggal Dunia* Usai Disuntik Pfizer, Apa yang terjadi ? Pekerja kesehatan dan sukarelawan Fabiana Souza menerima vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas, di Porto Alegre, Brasil selatan.

"SRIPOKU.COM, SWISS-Virus corona atau Covid-19 benar-benar membuat berbagai negara kewalahan.Kini vaksin covid-19 menjadi solusi untuk melawan virus corona yang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.Tapi di tengah kebutuhan vaksin covid-19, sebuah peristiwa heboh di Swiss setelah seorang nenek meninggal dunia setelah disuntik vaksin."

Baca selengkapnya di sini.

 

3. Klaim Dokter Desak Suntik Vaksin Covid-19 pada Pria Harus di Penis

Klaim dokter desak suntik vaksin covid-19 pada pria di penis
Klaim dokter desak suntik vaksin covid-19 pada pria di penis. (Facebook)

Pada 2 Januari 2021, seorang pengguna Facebook atas nama Katakyie Evans Akwasi Appiah mengunggah sebuah tangkapan layar yang diklaim dari situs CNN. Disebutkan dalam klaim tersebut, seorang dokter mendorong penyuntikan vaksin virus corona covid-19 pada pria harus di penis.

Dalam tangkapan layar yang diklaim di situs CNN, artikel itu diberi judul: "Doctors encourage COVID-19 vaccine injections in penis".

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:

"Dokter mendorong suntikan vaksin covid-19 di penis."

Tangkapan layar yang diklaim sebagai artikel dari CNN menampilkan foto seorang dokter dan juga alat suntik yang disuntikkan ke penis. Disebutkan juga kalau sudah dilakukan penelitian kepada 1.500 pria.

Kemudian pemilik akun Facebook Katakyie Evans Akwasi Appiah mengklaim kalau itu merupakan temuan dari penelitian di University of California.

Baca selengkapnya di sini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya